Kamis
06.25 Pagi
Di sebuah grup chat.
Chanyeol mengirim screenshot sebuah foto yang dia dapat dari media sosial ke grup chat itu [@Kris cewek yang kamu taksir baru bangun sudah cantik saja, tanpa make up]
Kris [Tentu saja... dia tidak butuh make up tebal... begitu saja sudah cantik]
Xiumin [Aku tahu dia, itu D.O dari Girlband EXO-Girl kan?]
Lay [Iya Xiumin itu D.O... gadis yang ditaksir kakakmu, Kris]
Xiumin [Wah ternyata ada juga yang bisa ditarik juga ke kulkas macam Kris]
Kris [Woi dek, kakak turun kamu kena hukuman... uang jajan kamu kakak potong, lalu kartu kredit kamu kakak sita.]
Xiumin [ANDWAEEEEEE!!!KAKAK KEJAM 😭😭😭😭]
Lay [Hahaha rasain Xiumin... udah kasih restu saja mereka]
Xiumin [Memang mereka sudah berpacaran?]
Chanyeol [Belum, kakakmu lambat seperti keong.]
Kris [Wah, si kampret, aku baru pertama kali bertemu dengan dia.]
Chanyeol [Sabar Kris, tahu sendiri kita di sini memang pada kampret, termasuk kamu juga 😜]
Kris [Dasar Caplang!]
Chanyeol [Hoyaaa.... by the way adiknya D.O itu juga satu grup kan? Baekhyun itu?]
Lay [Iya... Kenapa? Kamu naksir dia juga? Hmm, mau modus?] Lay membuka media sosialnya dan mescreenshoot lalu ia kirim ke grup chat, [Ini kan?]
Chanyeol [Iya itu... manis juga, hehehe kebetulan nanti aku akan ada photoshoot bersama dia di iklan, kesempatan buatku dekati dia.]
Kris [Kapan aku bisa bertemu dengan Kyungsoo lagi?]
Chanyeol [Nanti aku coba minta nomer telepon dia dari Baekhyun, tapi aku tidak bisa janji dapat.]
Kris [Xie Xie Caplang]
Kai [Kalian pagi-pagi sudah pada berisik semua.]
Chanyeol [Wah kepala suku sudah datang.]
Kai [Kepala suku apa? Jangan ngaco kamu Chan. Kalian tidak kerja?]
Kris [Pagi-pagi sudah cerewet anda...]
Lay [Biasa, pagi-pagi kan kepala suku memang selalu marah-marah.]
Xiumin [Kai Oppa semangat jangan marah-marah mulu.]
Kai [Ya sudah, aku pergi dulu.] setelah itu Kai off dari grup chat itu.
Setelah itu mereka semua off dari grup chat dan bersiap untuk bekerja.
07.30
kediaman keluarga Oh.
Seperti biasa Heechul sedang di dapur menyiapkan sarapan untuk keluarga mereka. Ia bersenandung kecil ketika sedang memasak. Ketika sedangg fokus memasak, sebuah lengan memeluk dirinya dari belakang.
"Chullie sayang, kok kamu tidak membangunkan aku?" tanyanya manja.
Heechul tersenyum,"Kamu tidurnya nyenyak sekali sayang, aku tidak tega untuk membangunkanmu."
"Hmmm.... kamu masak apa hari ini sayang?" Kyuhyun menaruh kepalanya di pundak sang istri.
"Semua pesanan yang kamu dan anak-anak inginkan sayang."jawab Heechul lembut.
Kyuhyun tersenyum,"Ah baiklah, aku tak sabar. Apa ada yang bisa aku bantu sayang?"
"Ne, sekarang kamu tunggu di meja makan saja. Aku tidak bisa bergerak kalau kamu memeluk aku seperti ini, lagia pula tidak enak dilihat oleh pembantu, ah atau kau bisa membangunkan anak-anak, sepertinya mereka kecapean jadi susah bangun sendiri." Pinta Heechul sambil mengusap pipi Kyuhyun.
"Baiklah..." Kyuhyun melepaskan pelukannya lalu ia naik ke lantai dua. Ia memasuki setiap kamar anaknya dan membangunkan mereka. Beberapa ada yang masih ingin tertidur, jadi ia sedikit menjahili mereka. Sementara yang lainnya sudah lebih dulu bangun sebelum dibangunkan. Setelah itu Kyuhyun langsung ke ruang makan. Di ruang makan sudah ada Suho, Chen, dan Kyungsoo, sementara Bakhyun dan Sehun masih di kamarnya dan Heechul masih menyiapkan sarapannya.
"Pagi semua, ah Baekhyun dan Sehun masih di kamarnya ya." Kyuhyun tersenyum dan duduk di kursinya.
"Iya appa... mereka ritual dulu sepertinya. Biasa anak gadis kan persiapannya lama." Ucap Chen.
"Tidak semua oppa..." ucap Kyungsoo, Chen yang mendengarnya hanya tersenyum.
Tidak lama kemudian, Baekhyun dan Sehun muncul di ruang makan,"Yuhu, i'm coming, morning all." ucap Baekhyun lalu duduk di kursi.
"Pagi semuanya." Sapa Sehun yang juga duduk di kursinya.
tidak lama Heechul datang dengan sarapan mereka, ia memberikan sarapannya ke setiap anggota keluarganya sesuai yang mereka sukai. Mereka pun sarapan dengan bahagia, setelah selesai mereka berkumpul dahulu di ruang tamu.
"Hari ini kalian sibuk juga ya? Oh iya Baekhyun, Kyungsoo, dan Sehun meski sudah bekerja jangan lupa kuliah kalian ne." Ucap Kyuhyun menatap ketiga anaknya.
"Terutama kamu Baekki, kamu harusnya sudah menyusun skripsi." Tambah si anak sulung.
"Baekki sudah mau sidang kok, hanya harus menunggu kampus menentukan tanggal sidang aku nanti. Doakan aku ya, rasanya mabok aku." Ucap Baekhyun.
Kyungsoo menatap sang appa dan si sulung,"Aku juga sekarang lagi nyusun sih di sela-sela kuliah."
Sehun tersenyum dan juga ikut menjawab,"Sehun semester pertengahan, jadi masih tidak masalah, tapi untuk bahan sudah dapat sih."
"Hmm, kalian semua sudah besar ne, eomma jadi sering kesepian sendirian. Sayang, memangnya aku benar-benar sudah tidak boleh mengambil job gitu?" Tanya Heechul pada sang suami.
"Tidak! Aku tidak mau kamu bekerja Chullie, cukup aku saja yang bekerja." tolak Kyuhyun tegas.
"Tapi Kyunnie, aku bosan kalau hanya di rumah saja." ucap Heechul.
Suho yang melihat sang ibu yang sedih mulai berbicara,"Appa, ijinkan saja eomma kerja selama masih bisa eomma handle, nanti Suho yang mengatur manajer yang bagus buat eomma.
"Iya appa, daripada eomma terkurung di rumah, kasian eomma, appa." Chen ikut membatu membujuk sang appa.
Baekhyun lalu teringat sesuatu,"Ah Baekki ingat, Baekki kan ada drama, nah sutradaranya kemarin memecat salah satu pemeran karena dia tidak profesional, eomma bisa ambil, pas banget perannya sebagai ibu dari tokoh utama laki-laki."
"Bagus tuh appa, bagaimana? Kalau boleh Suho urus semua, Suho kangen juga liat eomma di tv." Suho tersenyum menatap sang eomma.
"Kyungsoo setuju, appa tidak pernah melihat eomma kesepian di rumah sebesar ini? appa tidak kasihan?" Kyungsoo membantu membujuk.
Melihat semua anaknya mendukung, Kyuhyun hanya menghela nafas,"Aku pertimbangkan Chullie."
Mereka tersenyum senang, Heechul memang dilarang untuk masuk kembali ke dunia entertainment sejak kelahiran Sehun, ada banyak alasan mengapa ia dilarang. Tetapi, melihat jika semua anaknya mendukung, ia akan mempertimbangkan semuanya.
Jeon-Myeon a.k.a Suho 26 tahun, CEO dari Heaven entertainment, management yang dibangun sang appa tapi diserahkan padanya ketika Suho berusia 24 tahun. Sementara sang appa membuat perusahaan lain bernama Suju Corporation yang bekerja dibidang Fashion, designer, dan percetakan.
Jongdae atau Chen berusia 24 tahun, seorang Produser musik, penulis lagu, juga penyanyi, bekerja di Heaven entertainment membantu sang kakak.
Baekhyun, gadis cantik berusia 22 tahun penyanyi yang tergabung ke dalam girlband EXO-Girls, sekaligus Mahasiswa Universitas S.M jurusan Management komunikasi semester akhir yang akan menuju sidang.
Kyungsoo dengan nama panggung D.O juga penyanyi yang tergabung di girlband EXO-Girls, ia juga mahasiswa di Universitas S.M mengambil jurusan musik, ia sedang mempersiapkan bahan untuk tugas akhirnya.
Terakhir si bungsu Sehun, ia seorang penyanyi solo, model, dan aktris. Ia kuliah di Universitas yang sama dengan kedua kakaknya, universitas S.M, mengambil jurusan Psikologi. Setelah itu masing-masing dari mereka pun pergi menuju pekerjaannya masing-masing.
09.00
Di kantor CEO Heaven entertainment
Suho baru saja selesai meeting, ia beristirahat di ruangannya. Tiba-tiba ada chat yang masuk dan ia membuka dan membacanya.
'Wendy? ada apa?' batinnya bertanya.
[Suho-oppa maaf Wendy mengganggu, tapi aku sudah tidak tahan lagi, jadinya aku chat oppa.]
[Ada apa memangnya Wen? Tenang saja oppa lagi free kok habis meeting.]
[Ettooo.... kemarin malam kan aku sedang main ke kamarnya Irene, lalu dia sedang mandi. Jadi, aku tunggu saja sambil menonton di kamarnya, lalu ada Chat yang muncul di telepon genggam miliknya, aku pikir itu dari oppa, ternyata bukan.]
[Dari siapa? Bisa saja kan itu dari temannya.]
[Aku tahu semua teman-temannya Irene oppa, dia bukan temannya, kalau pun temannya kenapa dia mesra sekali dan Irene bilang di chatnya yang membuatku kesal.]
[Memang dia bicara apa?] Suho mengernyitkan keningnya.
Setelah itu Wendy mengirimkan beberapa Screenshoot percakapan Irene dengan laki-laki lain, isinya sangatlah mesra bahkan sangat intim. Di dalam percakapan itu juga disebutkan jika selama ini Irene hanya memanfaatkan Suho untuk kepentingannya sendiri.
[Maaf oppa, aku baru bisa memberi tahu sekarang, aku takut Irene membully aku lagi, tapi, aku tidak tega pada oppa, karena bagaimana pun oppa orang baik, oppa tidak cocok dengan perempuan seperti itu, makanya aku memberanikan diri memberi tahu oppa.] Wendy menunggu jawaban Suho, tapi Suho hanya membaca pesannya itu.
[Oppa, maaf aku malah menambah masalah oppa. Oppa sudah seperti kakak aku sendiri, aku tahu aku hanya seorang trainee di agensi ini, tapi aku tidak berharap dijadikan anak emas dengan cara mengadu seperti ini, aku hanya mau oppa tahu fakta yang sebenarnya.]
[Ne, aku tahu kamu bukan tipe perempuan yang mengambil kesempatan dalam kesempitan, dan aku tahu kamu peduli padaku dan keluargaku. Gomawo Wendy, setidaknya aku tahu dia seperti apa dan yaaah... aku sudah mengambil keputusan bulat juga.]
[Ne oppa, i hope you can find your happiness someday.... with a girl who love you so much.]
[Gomawo.]
Suho menyenderkan kepalanya di sandaran kursi, ia rasanya ingin mengamuk, melemparkan semua barang yang ada bahkan membunuh orang. Tapi, ia hanya menghela nafas dan berusaha menenangkan diri. Ia sebenarnya sudah tahu jika Irene selingkuh dan tidak mencintainya sungguh-sungguh, tapi selalu ia tepis. Ketika satu perasaan tersakiti maka akan ada perasaan lain yang terbuka. Kesedihan akan berganti dengan kebahagiaan. Layaknya kehidupan, yang dikata orang bagaikan roda yang berputar, perasaan manusia pun seperti itu. Tergantung bagaimana manusia menjalaninya.
ToBeContinued
( ͡ _ ͡°)ノ⚲ ♫ᕕ( ཀ ʖ̯ ཀ)ᕗᕕ( ՞ ᗜ ՞ )ᕗ
Creation is hard, cheer me up!
Like it ? Add to library!