webnovel

KEEGOISAN ROBIN

Keesokan harinya Lowongan pekerjaan sudah mulai tersebar dan rakyat yang belum bekerja antusias melakukan pendaftaran.

Noah telah membeli besi dari system, itu murah, hanya 1 poin per kg nya, jadi dia bisa membeli banyak.

Omong omong Untuk saluran air Noah sudah membuat saat dia membangun kerajaan ini, ada pipa yang terbuat dari kayu yang diarahkan ke sebuah lubang besar yang sudah dibuat Noah, pinggirannya sudah dilapisi kayu dan atapnya pun tertutup rapat sehingga tidak berbau.

"Kakak!!!" Suara gadis berteriak dari belakang Noah.

Noah berbalik dan melihat Dede Robin.

"Ya? Robin? Tidak perlu berteriak seperti itu" Noah melihat bahwa Robin mengembungkan pipinya dengan marah.

"Kakak kenapa kamu memisahkan Robin dengan Kakak Rukia?! Dan kenapa juga penggantinya harus kakak Itachi?! Dia hanya terdiam tidak mengatakan apa apa, Itu sangat membosankan!"

"Yaah mau bagaimana lagi robin? Mereka sedang sibuk, kerajaan sedang dalam masa perkembangan... Kenapa kamu tidak berjalan jalan disekitar sini dan mencari teman?"

"Eh? Jadi Kakak mengusirku?" Mendengar Kakanya menyuruhnya mencari teman, robin salah paham, dia mengira Noah mengusirnya karena mengganggunya. Matanya mulai memerah dan berkaca kaca, air mata bisa keluar kapan saja.

"Tidak tidak tidak, Tentu tidak, bukan itu yang kumaksud Robin, aku hanya menyarankanmu mencari teman, bukan mengusirmu, Atau kau ingin bermain dengan Lisa? Dia sedang di sekolahan sekarang""

"Itu sama saja! Kenapa juga nenek lampir itu?! Tentu saja aku tidak mau! Kenapa kakak tidak menawarkan diri bermain dengan ku?! Setelah menjadi raja disini kakak tidak pernah bermain denganku, kakak hanya peduli mengurus kerajaannya! Kakak sudah tidak peduli pada ku kan?! Baik aku pergi!" Robin melompat kearah Noah dan menamparnya, kemudian dia berbalik berlari pergi dari istana.

"Robin jika kamu keluar dari istana ini aku benar benar akan marah" dengan suara yang dalam dan tenang.

Mendengar kata kata Noah yang dingin Robin berhenti, dia berbalik kearah Noah dan mulai menangis.

Noah mulai jengkel dengan perilaku kekanak kanaknnya, sepertinya Noah harus mulai untuk bersikap keras padanya, dia tidak bisa dimanjakan terus.

"Kakak kamu benar benar sudah berubah, Aku membencimu! Aku sudah tidak peduli lagi! Kamu hanya mempedulikan Kerajaan mu! Aku tidak peduli kamu marah atau apa! Aku akan pergi!"

Robin berteriak sekencang kencangnya dan mulai kembali berlari.

Noah mendengar kata – katanya merasa sakit dihatinya, Robin membencinya, itu wajar untuk anak anak yang berpikiran pendek berkata seperti itu dengan mudahnya, tapi itu tetap membuatnya sakit. Robin terlalu banyak dimanja, Hingga inilah yang terjadi.

Noah menghilang dari tempatnya dan muncul didepan robin.

"Robin aku bilang berhenti, dengar aku memiliki tanggung jawab yang besar atas rakyat ku! Mereka butuh makan dan penghidupan yang layak! Aku memikirkan mereka dan bekerja untuk mereka, Robin kamu tidak boleh egois seperti itu!"

"Aku tidak peduli! Kau peduli pada mereka tapi kamu tidak peduli padaku! Aku benci kamu kak! Aku benci rakyatmu! Aku benci kerajaan ini! Mereka semuanya mengambil mu dariku!"

Kepala Robin menunduk menangis sambil memegang ujung gaunnya, Giginya menggigit bibirnya, Tangannya mengepal diujung gaunnya.

Robin perlahan mengangkat kepalanya untuk melihat wajah kakaknya... tapi.

PLAK!

Suara tamparan berdengung diruangan, Tidak ada teriakan atau suara lainnya diruangan ini, hanya suara tamparan yang masih bedengung.

Robin memegang pipinya dan memandang Kakak yang dicintainya dengan tidak percaya.

"Kakak?"

"Aku kecewa padamu robin, kamu pintar, tapi kamu terlalu egois" Noah memandang Robin dengan tatapan yang belum pernah dilihat robin sebelumnya, Itu dingin, dan kekecewaan terlukis di pupilnya.

"Aku juga kecewa padamu kak, kamu sudah berubah, kamu sudah tidak menyayangi Robin! Robin benci kakak!" Melihat matanya Robin gemetar, dia mengigit bibirnya dan memberikan kata kata terakhirnya.

Robin kemudian berlari. Noah tidak menghentikannya. Dia membeiarkannya pergi, Mungkin itu akan memperbaiki sifatnya. Noah mencintai Robin, dia menyayanginya. Tapi begitu juga dengan rakyatnya, dia tidak boleh menelantarkan mereka hanya untuk mengurusi Robin.

Noah adalah Raja, Dan Noah mempunyai pandangannya sendiri tentang Raja, Jika Raja bahkan tidak dapat mengurus rakyatnya, dia tidak pantas untuk itu.

Ini adalah Fantasi Noah yang hanya seorang pelajar biasa tentang seorang raja. Negara lamanya Indah, tapi pemerintahannya Sampah. Noah mencintai negara lamanya, Tapi tidak untuk pemerintahannya. Mencintai negara bukan berarti mencintai pemerintahannya kan?

Mungkin Noah akan menyesali keputusannya ini, tapi Noah telah memutuskan.

Robin masih muda, dia masih bisa diarahkan kejalan yang benar, untuk sekarang, mati beri dia sedikit waktu.

"Itachi, tolong jaga Robin, jangan biarkan dia keluar dari pulau ini"

Itachi keluar dari bayang bayang dan mengangguk, dia mulai mengikuti Robin.

Setelah Itachi keluar Noah mulai terjatuh kelantai dan memegang kepalanya.

"Ah sial, Robin membenciku, aku terlalu berlebihan, aku harus minta maaf nanti"

Robin sekarang sedang berlari, dia berlari kearah distrik satu dan terus berlari mengarah ke ujung pulau, air mata yang jatuh dari matanya membuat petunjuk keberadaannya, Itachi hanya mengikutinya dengan sembunyi sembunyi.

Setelah berlari begitu lama robin terjatuh, sendal yang dipakainya sudah hancur karena itu tidak dipakai untuk berlari.

Lututnya berdarah karena jatuh. Robin berdiam diri disitu dan menangis tersedu sedu.

"Kakak Bodoh! Bodoh bodoh bodoh! Aku hanya ingin bermain dengannya, aku ingin perhatiannya, kenapa dia hanya memedulikan kerajaan bodohnya ini" Robin mengeluh sambil menangis di tanah.

Itachi hanya melihatnya dari jauh. Melihat robin Itachi teringat adiknya Sasuke, kasus mereka benar benar mirip.

Itachi memutuskan untuk muncul didepan Robin, Dia berjongkok dan mulai menepuk kepalanya.

"Nona Robin, jangan bersedih, Yang mulia melakukan ini untuk Kebaikan, tidak ada yang salah dengan itu"

Robin mendengar suara itu mulai melihat kearah orang yang berbicara.

"Aku tidak peduli mereka, aku hanya ingin kakak"

"Tidak, Seorang Raja tidak bisa hanya dimiliki oleh satu Orang Nona"

"Aku hanya ingin kakak untukku! Itachi kenapa kau saja yang jadi raja, biarkan Kakak bersamaku"

"Nona Robin, Aku punya sebuah cerita" Itachi mengabaikannya dan mulai mengubah Topik.

"Cerita?"

"Ya, Ini adalah cerita tentangku dan adikku"

"Adikmu? Kenapa aku tidak pernah melihatnya?"

"Adikku ada ditempat yang jauh. Mau mendengar ceritaku?"

Robin mengambil posisi duduk, Matanya merah, airmata masih terdapat di matanya, Ingus juga keluar dari hidungnya, Dia mengaggukan kepalanya.

"Adikku ada ditempat yang jauh. Adikku dia laki laki, Namanya adalah Sasuke, umurnya tidak jauh berbeda dariku. Aku juga sangat menyayanginya, Dia adalah kebanggaanku"

"Suatu hari ada peristiwa yang mengerikan terjadi, mengharuskan berujungnya pemusnahan klan ku, dan itu semua harus dilakukan oleh tangan ku sendiri" Itachi berbicara dengan suara sedikit sedih

Mendengarnya Robin pun mulai gemetar, dia tau itu pasti akan menyedihkan.

"Tapi kamu tidak akan melakukan itu kan?" Robin bertanya dengan polos.

"Tidak, aku melakukannya"

Robin ingin berteriak tapi itachi memotongnya.

"Aku melakukan itu, karena itu untuk kepentingan desa yang aku tinggali"

"Klan ku merencanakan sebuah kudeta, dan ayahku adalah pemimpin klan ku, Klan Itu disebut Klan Uchiha"

"Seseorang bernama Danzo menyuruhku melakukan itu, dia adalah salah satu orang penting di desaku"

"Tapi meskipun begitu aku tidak mau, meskipun ini Untuk kepentingan Desa, ini terlalu menyakitkan bagiku untuk melakukannya"

"Tapi kenapa kamu melakukannya?"

"Karena aku tidak bisa menolak ini, aku hanya bisa menerimanya, jadi aku hanya membuat permintaan kepada Danzo ini untuk membiarkan adikku tetap hidup"

"Aku tidak sanggup untuk membunuh adikku sendiri, aku sangat menyayanginya, itu adalah hal terakhir yang bisa ku perbuat sebagai kakak"

"Nona, kau tahu, Yang Mulia Noah sangat menyayangi Nona, dia sangat menyayangi mu, Nona adalah orang yang paling dia sayangi"

Dari lubuk hatinya, Robin tahu itu, Sebelumnya Robin hanya menyampaikan kekesalannya pada Noah.

"Tapi dia juga punya rakyatnya yang harus dia jaga dan rawat, Yang mulia Noah adalah orang yang hebat, dia memiliki tujuan yang sangat mulia untuk dicapai, dia ingin kedamaian dunia, Dibawah kekuasannya tidak akan ada lagi yang namanya perang."

"Dan itu hanya akan dicapai ketika dia menyatukan Dunia"

"Nona, Aku yakin kata kata yang nona sebelumnya katakan kepada Yang mulia, itu sangat menyakitinya, karena aku juga tahu perasaan itu, perasaan ketika dibenci dari orang yang disayangnya"

"Jadi Tolong nona, Jangan bersedih, jangan membencinya, Karena itu akan menyakiti Yang Mulia dan menyakiti Nona sendiri"

"Nona hanya perlu bersabar, akan tiba waktunya ketika Yang mulia mempunyai banyak waktu untuk nona, tapi tidak sekarang, ini adalah tahap awal pembangunan kerajaan, jadi Yang Mulia sangat sibuk sekarang"

"Kenapa Nona Robin tidak membantunya dan mendukung Yang Mulia? Selain membantu Nona juga dapat menghabiskan waktu dengan Yang Mulia , Nona sangat cerdas, aku tahu bahwa Yang Mulia Pasti akan terbantu dengan kecerdasan Nona"

Robin mendengarkan Itachi dengan tenang dan mulai kembali menangis.

"Kakak benar, aku sangat egois, aku seharusnya tidak memikirkan diriku sendiri"

"Bagus itu tidak apa apa nyonya, Menangislah dan menjadi dewasa"

Itachi tersenyum sambil menepuk kepala Robin.

Setelah Robin berhenti menangis Itachi berdiri dan mulai mengulurkan tangannya.

"Nona Mari kita kembali ke Istana"

Robin mengangguk dan memegang tangannya.

Mari kita tambahkan sedikit drama...

Xiao_Naicreators' thoughts
Next chapter