webnovel

Kelembutan di Mata Ye Juemo

Editor: Wave Literature

Tube dress hitam yang pendek dengan sempurna menampilkan sosok Yan Xiruo yang pendek dan indah. Bagian tubuh yang tidak diselimuti gaun ini juga terlihat lebih putih dan halus bagaikan batu giok yang bagus. Kedua kakinya yang ada di bawah gaun ini pun juga tampak ramping dan panjang. Saat melihatnya berdiri dengan tenang dan anggun, Ye Juemo sedikit terpesona.

Yan Xiruo melihat Ye Juemo yang tidak berkomentar sedikitpun. Dalam hatinya merasa sedikit tegang, ia takut bila Ye Juemo merasa tidak bagus dengan tampilannya ini.

"Tuan Jue, kalau merasa gaun ini tidak cocok, saya bisa memilihkan gaun lain untuk Nona Yan," Salah satu pelayan toko itu dengan hati-hati menawarkannya.

Ye Juemo berdiri dari sofa, dengan perlahan ia mengangkat sedikit lengannya, "Sudah. Ayo, kita pergi!"

Yan Xiruo meragu sesaat, namun tetap menggenggam lengan tangan Ye Juemo.

*****

Yan Xiruo mengikuti Ye Juemo ke ruang perjamuan tadi yang ada di lantai empat, dengan bingung ia melihat ke arah Ye Juemo, "Bukannya kita mau pergi makan?"

Ye Juemo tidak menghiraukannya dan membawanya berjalan terus. Petugas penjaga pintu masuk yang tadi menghalangi Yan Xiruo, sekarang dengan sopan membungkukkan badannya dan menyambut kehadiran mereka berdua.

Sebenarnya Yan Xiruo sudah tidak perlu mencari Chu Keren lagi, maka ia juga tidak ingin kembali ke tempat ini. Bila Lu Jingchen melihatnya berjalan bersama pria lain, ia tidak bisa membayangkan bagaimana nanti Lu Jingchen akan mengamuk kepadanya lagi.

Yan Xiruo sudah sangat memahami sifat Lu Jingchen itu, suami muda yang egois dan suka berfoya-foya di luar sana. Namun jika Yan Xiruo yang melakukan tindakan yang membuatnya merasa telah mengkhianatinya, maka ia akan sangat marah kepadanya.

"Dia sudah pergi." Mengetahui isi hati Yan Xiruo, suara Ye Juemo yang dingin pun terdengar, "Jam segini cuma di ruang perjamuan yang masih menyediakan makanan."

Yan Xiruo menarik kembali tangannya yang masih di lengan Ye Juemo, ia tersenyum dengan manis dan berkata, "Baiklah, aku akan masuk kalau Lu Jingchen tidak ada di sini." Namun, karena tujuannya hanyalah makan, bukan sebagai pasangan Ye Juemo, sehingga ia merasa sebaiknya jangan membuat tindakan yang bisa membuat orang lain salah paham.

Ye Juemo melihat sosok ramping ini yang mulai melangkah menjauh, matanya yang gelap hitam memancarkan sejenak ketidakberdayaan yang lembut.

Di ruang perjamuan, ada dua deretan meja panjang di area makanan yang telah dipenuhi dengan makanan-makanan lezat, Yan Xiruo mengambil makanan yang diinginkan ke piringnya dan berjalan ke sudut ruangan.

Sambil makan, matanya yang cantik melihat sekelilingi ruang perjamuan ini.

Yan Xiruo benar-benar tidak melihat sosok Lu Jingchen, namun ia juga tidak melihat keberadaan Chu Keren. Tatapannya menoleh ke Ye Juemo yang begitu memasuki ruang perjamuan langsung menjadi titik pusat perhatian. Di tangannya ada sebuah gelas yang diisi dengan wine dan satu tangannya dimasukan ke dalam saku celananya. Orang-orang yang berpakaian dengan rapi juga mulai mendekat ke sekitarnya. Auranya yang dingin elegan membuat para gadis yang masih ada di ruang ini terpesona olehnya.

Yan Xiruo memperhatikan bahwa ketika Ye Juemo memasuki ruang ini, banyak perempuan cantik telah memberikan pandangan kagum kepadanya, "Kamu lihat, itulah pria yang ditaksir oleh Ye Shasha."

"Ye Shasha, perempuan yang terkenal di kalangan atas. Aku dengar gadis itu tidak hanya memiliki wajah yang cantik, setiap gerakannya juga memancarkan aura yang elegan dan mulia. Wah, merupakan target nomor satu di kalangan pria-pria kaya kalangan atas."

"Betul sekali, aku dengar dia sudah lama menyukai pria itu."

"Pria itu pun sepertinya sangat tampan dan keren, namun auranya terlalu dingin, hanya Ye Shasha yang berani melangkah dan berbicara dengannya."

Di sisi lain Yan Xiruo yang baru berjalan menuju tempat pengambilan makanan dengan tidak sengaja telah mendengarkan gosip yang dibicarakan kedua gadis ini. Ia pun langsung mengalihkan pandangannya kepada gadis yang berdiri di samping Ye Juemo. Di depan matanya ini, gadis yang disebut-sebut tadi, Ye Shasha, ia sedang mengenakan sebuah gaun fishtail strapless. Ia tampak dekat dengan Ye Juemo.

Dari pandangan Yan Xiruo, Ye Shasha bukan hanya cantik, postur badannya juga sangat indah. Ia paham bahwa gaun fishtail sangat membebani bagian pantat dan garisan kaki seorang perempuan. Tetapi saat dikenakan pada badan Ye Shasha, gaun itu terlihat begitu indah dan sempurna.

Next chapter