webnovel

PIRATE 3

"Ha...? " kata Zoro bingung.

"Singkatnya Luffy ingin menjadi raja bajak laut dan aku akan membantunya! " jelasku dengan wajah (。'▽'。) .

"Hah?! Raja bajak laut?! Apa kalian sudah gila?! " teriak Zoro sambil melotot.

"Tidak~ Kami waras dan sangat serius kok" balasku masih dengan wajah yang sama.

"Aku juga kaget! Tapi setelah melihat mereka yang seperti itu mereka pasti bisa mencapainya! Dan mereka akan menemukan harta karun terbesar, One Piece! " jelas Coby dengan tegas.

Wah... Dia jadi lebih berani ya...

Nice!

"Nih pedangmu! Maaf tadi sedikit terbakar ('-'; " sweatdrop ku.

"oh.. " - Zoro

"Kau akan menerimanyakan? " - Luffy

"Jadi... Kau berhutang pada kami... " - (y/n)

"Kau mau di bunuh oleh angkatan laut atau ikut bersama kami? " - Luffy

"Mana yang kau pilih? " Kata kami bersamaan sambil menyeringai ciri khas kami.

"Heh... Bukannya itu berarti kalian hanya memberikan ku satu pilihan? Baiklah! Aku akan menjadi bajak laut! " balas Zoro dengan seringaian nya juga.

"Nice! / Yosha! " sorak kami.

"Aku sudah memilih, sekarang lepaskan ikatan ini! " pintah Zoro.

"Aye! " kata kami lalu melaksanakan apa yang di suruh Zoro tadi.

Aku sudah berhasil membuka 1 ikatannya tapi Luffy... Sepertinya akan butuh waktu lebih lama lagi jika dia terus terus menarik asal tali itu.

Karena terlalu lama aku hanya diam disana sambil membawa pedang Zoro.

Bagaimana keadaan kak (f/n) dan kak (name)  ya...?

Aku penasaran, ke dunia mana mereka hilangnya.

"Cepat beriakan pedangku! " suara lantang Zoro membuatku berhenti melamun dan memberikannya pedangnya.

Setelah itu Zoro membebaskan dirinya sendiri dan menghadang angkatan laut yang ada di depannya dengan pedangnya.

"Wah! Keren! " pekik kita bertiga setelah melihat gaya bertarung Zoro.

"Aku sudah setuju menjadi bajak laut dan menantang angkatan laut akan membuat ku menjadi buronan tapi akan kukatakan pada kalian sekali, aku akan mengikuti ambisiku sendiri! " jelas Zoro.

"A... Ambisi??? " - Luffy & (y/n)

"Benar! Aku akan menjadi alih pedang terhebat sedunia dan jika kalian menghalangiku... Aku akan membunuh kalian! " kata Zoro dengan kerennya sampai sampai rasanya silau (dan bukan silau karena Gray buka baju - 3- )

"Baguslah! Karena sebagai anggota raja bajak laut kami tidak mengharapkan kau jadi lemah! " kata Luffy juga dengan keren.

"Heh! Itu sudah pasti! Tidak peduli sebagai setan atau pun orang suci, namaku akan terdengar di seluruh dunia! " - Zoro.

"Baiklah cukup bicaranya kalian, sekarang kita harus mengalahkan pasukan milik gorila(Morgan) iti dulu " kataku mengingatkan mereka.

"Zoro menunduk lah! " teriak Luffy sambil mengambil ancang amcang.

"Ha..? "

Aku tidak menduga kau sebodoh ini... -_-

Aku langsung bergerak dengan kecepatan kilat ke tempat Zoro lalu menundukkan kepalanya agar dia tidak terpental karena Luffy.

(y/n) : -_-

Luffy : "Nice (y/n)! *mentalin angkatan laut yang ada di depan pake gomu gomu no muchi*"

Zoro : ?!?

Coby : "Bagus! "

"Kalian ini sebenarnya apa...? " tanya Zoro kaget dan bingung.

"Aku adalah manusia karet" - Luffy

"Dan aku uh... Bisa menjadikan imajinasi jadi nyata(?) " - (y/n)

Setelah itu Zoro terlihat kaget.

Maaf kan aku semuanya... Tapi aku tidak bisa bilang kalau aku berasal dari dunia lain dan bukan dari sini.

Tapi nanti pasti akan ada saatnya aku memberi tau kalian tentang hal ini.

Lalu aku melihat Gorila marah marah pada bawahannya dan memukulnya...?

Apa?

Kenapa dia melakukan itu?

Aku pun mulai berlari ke arah mereka dan di susul oleh Luffy di belakang ku. Aku bisa mendengar Coby yang menyoraki kami yang membuat ku semakin bersemangat.

Aku pun berpencar dari Luffy dan mulai mengalahkan anak buah si Gorila dengan api emas ku.

"Argh! Kalian membuat ku kesal! Berhentilah membuat impian Coby hancur, sialan! " teriak ku sambil meninju mereka persatu satu dengan tinju api emasku.

Aku melihat Luffy sedang menghajar si Gorila itu sampai dia tersungkur tapi pada saat Luffy menghadap ke belakang si Gorila itu bangun dan ingin menyerang Luffy.

Dasar licik!

Aku pun mempersiapkan tinjuku dan...

-BAAMM! -

Dia tersungkur lagi tapi sepertinya tadi aku menghancur kan tulang pipinya..

Luffy yang menyadari kejadian tadi pun tidak tinggal diam dan mulai menghajarnya lagi. "Apa apaan kau ini! Menyerang dari belakang itu namanya licik! "

Dan sepertinya tulang pipi satunya lagi juga pecah.

Aku hanya menghela nafas lalu pergi ke tempat Coby dengan kecepatan kilat.

"Bagaimana menurut mu Coby? Kapten ku keren kan? " tanya ku padanya sambil melihat Luffy yang terus terusan menghajar si Gorila.

"Um! Luffy-san sangat keren! Zoro-san juga! " pekiknya.

Aku hanya tersenyum sambil melihat Coby tersenyum dengan imutnya.

Aaa imut sekali... (・´з'・)

Tanpa ku sadari tiba tiba saja aku merasakan ada sebuah pistol yang di arah ke kepalaku.

"Kalian berhenti! Jika kalian tidak berhenti maka aku akan membunuh perempuan ini! " teriak Helmepo dengan ketakutan.

Aku hanya menatapnya dengan wajah 'Oh.. Iya kah?'

Akhirnya Luffy dan Zoro pun berhenti dan melihat ke arah kami.

"Kau tidak perlu mengurusi ku Luffy! Aku baik baik saja kok! " kataku santai sambil menunjukkan jempol.

"Apa yang kau katakan?! Apa kau sudah gila?! Kau akan benar benar mati lho! " ancam Helmepo.

"Memangnya kau berani? " tatapan ku berubah menjadi dingin lalu aku memegang ujung pistol Helmepo dan mengarahkannya ke kepala ku sendiri "Cepat tarik pelatuknya jika kau berani"

Seperti biasa jika kita mengubah sedikit perkataannya dan mengetesnya, keberaniannya tidak akan jadi sebanyak yang sebelumnya.

"U... Ukh! " tangan Helmepo mulai bergemetaran dan dia mulai berkeringat.

"Ada apa? Bukannya tadi kau bilang ingin membunuhku? " tanyaku masih dengan wajah yang sama.

Beberapa detik berlalu sampai akhirnya Helmepo menjatuhkan pistolnya dan dia juga tersungkur di tanah sambil menangis.

Sedangkan aku hanya menghela nafas lalu duduk di sebelahnya.

"Kau tau...? Aku sebenarnya tau kau tidak ingin melakukan hal ini dan sebenarnya kau baik, hanya saja karena kekurangan kasih sayang kau menjadi seperti ini. Seharusnya dengan kurangnya kasih sayang itu kau menyadari kalau kau tidak akan pernah menjadi seperti orang yang membuatmu menjadi seperti ini. Jadi berhentilah menangis dan lihatlah bagaimana orang yang membuatmu seperti ini kalah" kata ku panjang lebar pada Helmepo.

"Apa menurutmu aku bisa? " bisiknya pelan.

"apa? "

"Apa aku bisa berubah? " tanya nya sekali lagi masih sambil menangis.

"tentu, tidak ada kata terlambat jika kau memang ingin berubah"

Dan dengan begitulah aku menyadari kalau beberapa orang berbuat jahat dan menjadi jahat karena mereka terlukai.

-BAM! -

Suara sesuatu yang menghantam tanah membuat ku kembali ke dunia dan ternyata Zoro telah mengalahkan si Gorila.

Dengan senyum yang bermekaran di wajah ku, aku berlari ke arahnya dan...

Memeluk Zoro.

"Nice Zoro! " teriak ku sambil memeluknya.

"O-oi oi! Apa yang kau lakukan?! Lepaskan aku! " kata Zoro tapi dia sama sekali tidak mencoba melepaskan pelukanku.

"Hei... Seharusnya kau bilang terima kasih kan? Aku sudah memuji mu! " kataku sambil cemberut.

Dia langsung kaget dan melihat ke arah lain selain aku. Warna merah tomat terlihat di pipi sampai telinganya. " Ma-makasih ya... "

...

-BoOom!! -

Aku merasa seperti ada sebuah bom tepat di depan ku yang mebuat seluruh warna di tubuhku menghilang dan terkejut.

Ternyata orang yang keren dan juga kekar seperti Zoro bisa imut juga ya...

Aaaa imut (ノ*>∀<)ノ♡

"Kyaaa~ kau sangat imut sekali!!! " pekik ku sambil memeluknya lebih erat lagi.

"Ho-hoi?! " - Zoro

"(y/n)! Aku juga mau di peluk dan di elus juga!!! " rengek Luffy yang sudah berada di belakangku.

Aku pun melepaskan pelukan ku dan balik memeluk Luffy dan mengelus rambutnya.

"Yoshi yoshi! Kalian semua sangat imut :'3 " kataku.

Setelah aku melepaskan pelukan ku tiba tiba saja aku mendengarkan sorakan para angkatan laut karena Morgan telah dikalahkan.

"Hm? Kapten mereka kan baru saja dikalahkan, kenapa mereka senang? " tanya Luffy bingung.

"Mereka pasti sangat membenci Morgan" jawab ku sambil melihat para angkatan laut yang bersorak.

"Benar! " tambah Coby.

Aku pun tersenyum, rasanya jika melihat seseorang yang sedang senang atau gembira aku selalu tidak bisa menahan senyumku.

Pada saat aku melihat wajah Zoro dia memang terlihat senang tapi... Dia... Sedikit capek mungkin?

"Ne Zoro, kau baik baik saja? " tanya ku sambil memegang tangannya.

"iya, aku baik baik saja. Aku hanya sedikit... " tiba tiba badan Zoro terhuyung ke depan membuat ku refleks menangkapnya " lapar"

"pfft– jadi kau lapar? 😂😂 Baiklah kalau begitu, ayo kita makan... " kataku sambil tertawa setelah itu tersenyum halus.

-To be contiuned

*

*

*

*

Yo yo yo

Reader-san! Jadi bagaimana? Chap 3 dari buku ini?

Bagus?

Habis ini mau publish chap 4 :')

Tunggu yak!

-Au