Mendengar semua yang dikatakan Devano dan Aliya, Arman akhirnya terketuk juga hatinya. Perlahan emosinya mulai turun saat melihat putrinya yang sudah satu bulan lebih tidak pulang itu kini berada di depannya.
"Pa, sudah donk Pa. Jangan hakimi mereka terus. Biarkan mereka menikah. Mereka punya Alby yang harus diberi kasih sayang yang utuh." ucap Eva sambil memohon kepada suaminya. Apalah dayanya yang tidak pernah bisa mempengaruhi suaminya.
Arman hanya diam. Meski dia mendengar semua yang dikatakan Eva. Tapi dia memilih bungkam. Bukan tanpa sebab. Dia sedang mengelola perasaannya sendiri yang bingung memutuskan harus bagaimana.
"Aliya, kamu tahu kan Papa sayang sama kamu?" Arman akhirnya bersuara setelah beberapa menit dia diam. Wajahnya yang tegas itu menatap putrinya dengan kesedihan. Ayah mana yang tidak sedih jika punya anak perempuan yang nasibnya seperti Aliya. Anak yang dia manja sejak kecil dan selalu manis itu harus menelan pil pahit akibat salah pergaulan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com