"Jadi bagaimana?" tanya Romo Nathan, setelah kami sampai di rumah. Bahkan Biung pun, sepertinya ikut cemas juga, karena mungkin mereka takut, jika hubungan ini akan ditentang mati-matian oleh orangtua Setya.
Biar bagaimanapun, Setya sudah lama tinggal di sini. Terlebih orangtuaku tipikal manusia yang paling baik sedunia, pastilah Setya akan dianggap bagian dari keluarganya sendiri. Seprti halnya dengan Ucup, yang bahkan sampai detik ini ndhak mau kembali ke Jakarta.
"Syukur demi Tuhan, Paman. Semuanya sudah selesai dengan baik, cepat, dan restu sudah ada di kantong. Tinggal mengatur tanggal pertunganan, kemudian tanggal pernikahan. Tapi menurutku, pertunangan bukanlah menjadi prioritas sekarang. Sebab yang aku inginkan untuk cepat-cepat menikah. Lebih baik menjadi status yang jelas dulu, toh sama saja, dan lebih mempersingkat waktu," kata Setya panjang lebar.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com