"Sudah, sudah... ndhak akan ada gunanya, bercakap panjang lebar dengan perempuan ini. Kalau kamu ndhak anaknya Bulik Ella, entah sudah kuapakan kamu sedari tadi. Tapi untuk sejenak melihat peringai aslimu seperti itu, membuatku ndhak jadi marah. Malah kasian kepadamu. Karena apa?" kataku yang sengaja kugantung. "Karena kamu benar-benar terlihat sangat kasihan. Hidupmu tampak jelas ndhak bahagia. Sampai kamu mencari kebahagiaan dari orang-orang lain. Dan bahkan, mencari kebahagiaan itu, dengan menyakiti orang lain. Apa toh yang kurang dari keluargamu? Kamu kurang cinta? Perhatian? Kasih sayang? Atau waktu yang luang yang diberikan keluargamu untuk menghabiskan hari-hari mereka denganmu? Jika iya, seharusnya kamu mengutarakan ini kepada mereka. Bukan malah mencari pelampiasan, dan menyakiti orang lain atas masalahmu sendiri."
Aku langsung mengambil beberapa barangku yang sedari tadi kutaruh meja, kemudian kugenggam tangan Manis.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com