webnovel

Bab 8 Pernikahaan...

Setelah itu aku pulang ke rumah ternyata di rumah sedang terjadi Rundingan karena kakak laki-lakiku... yang sudah bekerja 2 tahun di pabrik .. ingin menikah dengan teman di tempat kerjanya ... uang yang dikumpulkan oleh kakakku selama bekerja ditabung oleh ibuku ..

Mereka akan mengadakan pesta pernikahan yang cukup besar.. ternyata hari Minggu ini akan mengadakan lamaran ..

"kamu Minggu libur kerjakan? "Tanya ibu.

"Iya Bu.."

"Kamu harus ikut ada acara, kakakmu akan melamar sebentar lagi kakakmu akan menikah "Kata ibu ... aku hanya mengangguk.

*******

Pada hari Minggu aku mengikuti keluargaku untuk melakukan lamaran untuk kakakku .. yang bernama Rendy untuk menikah dengan teman sekerjanya di pabrik, yang bernama Fatimah.

Kak Fatimah itu orangnya baik, sabar ... ketika proses lamaran .. ternyata tidak berjalan dengan lancar .. karena mantan kakak ku melabrak acara lamaran tersebut ... karena perlu diketahui sebelum menjalin hubungan dengan Fatimah, Kakakku itu pernah menjalin hubungan dengan teman sekolahnya yang bernama Lusiana.

Lusiana dan kakakku menjalin hubungan sudah cukup dalam.. bahkan menurut Lusiana mereka sampai pernah melakukan hubungan diluar batas.. dan dia membeberkan masalah nya.. ketika melabrak di acara lamaran yang dilakukan oleh kakakku, kepada Kak Fatimah.

Tapi karena Kak Fatimah sangat mencintai kakakku.. dia mengatakan dia menerima kakakku apa adanya.

"Lagipula saya berhubungan dengan Rendy karena dia statusnya sudah sendiri .. sudah tidak berhubungan dengan kamu "Kata Kak Fatimah ...melawan Lusiana.. akhirnya Lusiana Ditarik untuk meninggalkan tempat acara dan acara lamaran pun dilanjutkan kembali.

Orang tua kami sangat malu kepada orangtua Fatimah ... dengan kehadiran Lusiana yang mengganggu acara lamaran... tetapi akhirnya acara tersebut tetap dilanjut dan bulan depan kakakku akan menikah.

Aku pun mengurungkan Niatku ..untuk menikah dengan Mas Rizal.. karena tidak mungkin orang tuaku menikahkan anaknya dalam satu tahun.. dari mana biaya orang tuaku .. untuk menikahkan kakak ku saja harus mengeluarkan biaya yang cukup besar. meskipun kakakku laki-laki.. tetapi karena pihak perempuan ingin mengadakan pesta pernikahan yang cukup besar... sehingga orang tuaku harus mengeluarkan uang yang lumayan besar juga.

Karena itu aku pun mengurungkan Niatku untuk menikah tahun ini... dan menceritakan semuanya kepada Pak Ustad agar mas Rizal menunda lamarannya kepadaku.

Setelah proses acara lamaran kakakku selesai.. kami kembali pulang ... aku pun bekerja seperti biasa ... keesokan harinya aku menemui pak ustad.. dan menceritakan semua maksud permasalahanku.

"Maafkan saya pak ustad.. saya tidak bisa meneruskan proses ta'aruf dengan Mas Rizal karena tahun ini orang tua aku akan menikahkan kakakku.. sehingga tidak mungkin setelah kakakku menikah aku mengajukan untuk menikah ...karena pastinya uang orang tuaku sudah habis untuk menikahkan kakakku. Mungkin tahun depan aku baru bisa menikah.

"Oh begitu... ya Bapak maklum Kok ... tidak apa-apa Nanti Bapak ceritakan kepada Mas Rizal .. Tapi kalau menikah dengan sederhana saja coba kamu pikirkan.. dan kamu bicarakan kepada orang tuamu... tidak usah menikah dengan pesta ..

"Tapi untuk saat ini saya belum bisa menceritakannya kepada orang tua... karena orang tuaku sedang fokus untuk menikahkan kakakku .. bulan depan.

"Ya sudah jangan terlalu dipikirkan... nanti pak ustadz ceritakan kepada mas Rizal.. semoga beliau mengerti.

"Terima kasih pak ustadz ..."

"Iya sama-sama..."

Tak terasa sudah 1 bulan sejak acara lamaran kakakku dengan kak Fatimah dan hari ini adalah proses pernikahan kakakku.. dengan Fatimah.

Acara berlangsung sangat meriah.. mereka merayakan pernikahan dengan cukup mewah bahkan ada acara dangdut dan wayang golek.. mantan kakak aku datang membuat ulah tetapi keluargaku fatimah sudah bersiap siaga sehingga Lusiana tidak bisa berbuat kekacauan .. setelah acara pesta pernikahan kakak aku .. Aku segera pulang bersama keluargaku... rasanya lelah seharian di sana aku masih enggan untuk mengungkapkan rencana pernikahanku .. sehingga aku lebih fokus bekerja untuk mengumpulkan sendiri uangku.. untuk menikah nanti.

Meskipun tidak dirayakan seperti kakakku.. yang penting sah dan selamat saja ... Meski itu hanya akad nikah tanpa resepsi.. Kakakku menikah di bulan November... Lima bulan kemudian tepatnya bulan April aku baru mengemukakan kepada orang tuaku ... bahwa aku mempunyai niat untuk berumah tangga.

"Bu kalau aku menikah Bagaimana?

"Menikah sama siapa ? bawa laki-laki juga tidak pernah ke rumah...

"Semisalnya ada laki-laki yang mau melamarku... Apakah ayah dan ibu akan menerima..

"Makanya bawa dulu laki-lakinya ke sini... nanti bisa dilihat apakah cocok tidak dengan kamu "Kata ibuku..

"Oh begitu tapi mengenai biaya menikahnya Bagaimana Bu ?

"Nah itu... ibu kan baru saja menikah kan kakak mu... 5 bulan yang lalu ... ibu belum mempunyai uang untuk pesta atau hajatan.

"Aku punya tabungan sedikit.. tapi untuk pesta atau hajatan pasti tidak akan cukup Bagaimana kalau mengadakan acara syukuran sederhana saja Bu ...

"kok kamu ngebet banget pengen nikah .. jangan-jangan kamu sudah isi ...

"Isi apa Bu ? Astaghfirullahaladzim Ibu ... jangan fitnah begitu... aku selalu menjaga hormatan ku ...

"Ya sudah kalau begitu Kamu bawa saja dulu laki-lakinya kesini... Ibu jadi pengen tahu seperti apa calon kamu..

"Baik Bu nanti saya akan bawa calon Saya kesini..

Aku pun memberitahukan kepada Pak Ustad bahwa aku sudah siap untuk taaruf ... dan sudah membicarakan dengan ibuku masalah pernikahan ... lalu aku di pertemukan dengan Mas Rizal oleh pak ustad ..

"Bagaimana Rizal Apakah kamu masih ingin menikahi Hikmah ...

"Iya pak ustad ... saya sudah memutuskan jauh-jauh hari ...untuk meminang Hikmah menjadi istri saya ... "Katanya sambil tersenyum membuat jantungku berdebar kencang...

"Baiklah kalau begitu kamu akan dipertemukan dengan keluarga Hikmah mungkin untuk pertama kali kamu datang kerumah Hikmah sendiri... nanti alamatnya Hikmah beri tahu...

"Nah untuk selanjutnya baru pak ustad akan temani kamu kesana... untuk membicarakan masalah lamaran... kalau bisa dengan keluarga kamu ?

"Tapi orang tua saya sudah meninggal Pak Ustad.. saya tidak punya siapa-siapa lagi .. hanya ada adik saya.. Jadi kalau bisa diwakili saja Pak sama Pak Ustad.

"Baiklah kalau begitu besok kamu datang dulu sendiri untuk selanjutnya Biar saya atur lagi.

Keesokan harinya Mas Rizal datang ke rumahku... Ayahku menyambut dengan baik berbeda dengan ibuku .. ibuku sedikit kurang setuju apalagi Ibu ku mengetahui kalau Mas Rizal tidak mempunyai orang tua ..

"Jadi kamu hidup sendiri ...

"Saya masih punya keluarga ... ada adik saya di kampung ...

"Terus yang biayai adik kamu siapa?

"Kebetulan adik saya sudah menikah Bu .. karena adik saya perempuan dia sudah berumah tangga dan tinggal di kampung.. sedangkan saya tinggal di sini sendiri ..

"Kamu serius mau menikahi anak saya ...

"Iya Bu ...

"Mengenai biaya pernikahannya bagaimana?

"Ibu ... kan sudah Hikmah bahas kemarin sama ibu... kalau bisa pernikahannya sederhana saja... tidak perlu pesta ...asalkan ijab kabul dan syukuran sederhana saja itu sudah cukup untuk kami.. "Kataku yang tidak mau memberatkan masalah Biaya kepada mas Rizal.

"kok kamu mau menikah seperti itu... kayak orang yang sudah hamil saja menikah sederhana asal selamat...

"Astagfirullah ibu ... Bu tidak baik berkata seperti itu... kami tidak pernah melakukan hal sejauh itu ... kami berdua selalu menjaga dari perbuatan seperti itu ...

"Sudah lah Bu ... Bapak setuju saja ...masa anakmu mau berumah tangga kamu halang-halangi ... Nanti kamu datang bawa keluargamu... Siapa saja yang mewakili mu untuk melamar Hikmah.

"Iya pak ... nanti pak ustad guru ngaji kami berdua yang akan datang ke sini.

"Ya baguslah... Bapak tunggu kehadirannya..

Next chapter