webnovel

Sayangku, Kau Terlihat Cantik Mengenakan Apapun

Editor: Wave Literature

Qiao Mianmian hanya bisa terdiam tanpa kata-kata setelah mendengar pesan Mo Yesi melalui sopirnya. Ia memiliki suami yang tak hanya sangat baik dan sangat mendominasi, tapi juga ternyata benar-benar sangat kaya.

"Selain itu juga..." Sopi mengeluarkan sebuah kartu hitam dari kantongnya dan memberikannya pada Qiao Mianmian, "Tuan Mo meminta saya untuk menyerahkan kartu ini pada Nyonya. Kartu ini ada kartu master Tuan Mo dan Nyonya dapat menggunakannya sesuka hati."

"Untukku?" tanya Qiao Mianmian. Ia melihat kartu yang diberikan sopir itu sambil mengerutkan kening. "Tidak perlu, aku tidak butuh," tolaknya. Ia tidak memiliki kebiasaan untuk menghabiskan uang pria. Walaupun Mo Yesi sekarang telah menjadi suaminya, ia tidak benar-benar menganggapnya sebagai suaminya dalam hati.

"Nyonya, Tuan Mo akan memarahi saya jika saya tidak menjalankan perintahnya dengan baik," kata sopir, seperti memohon kepada Qiao Mianmian. "Jika Nyonya tidak menerima kartu ini, saya tidak akan mendapat bayaran."

Melihat sopir itu tampak kesulitan, Qiao Mianmian menjadi ragu. Ia akhirnya tetap menerima kartu Mo Yesi dari supir itu, namun ia tidak berpikir untuk menggunakannya. Jika nanti ia bertemu dengan Mo Yesi, ia akan mengembalikan kartu ini sekaligus arloji yang Mo Yesi berikan pada Qiao Chen.

———

Sampai di lantai atas mal, beberapa orang yang merupakan para petinggi mal langsung keluar untuk menyambut Qiao Mianmian. Mereka mengikutinya dari samping dengan hormat, namun ia sangat tidak terbiasa diikuti oleh banyak orang seperti itu. Ia baru berjalan sebentar saat ia berkata pada mereka, "Kalian tidak perlu mengikuti saya. Saya ingin jalan-jalan sendiri." Beberapa orang itu saling berpandangan. Mereka semua tampak sedikit bimbang sebelum akhirnya undur diri dari hadapannya.

Mal ini berfokus pada merek kelas atas dan semua barang yang dijual hanyalah merek-merek mewah. Sebelum keluarga Qiao bangkrut, Qiao Mianmian sempat sesekali membeli beberapa barang mewah. Namun, ia sudah lama tidak kembali ke tempat seperti ini setelah keluarganya jatuh.

Qiao Mianmian berjalan ke toko pakaian wanita dengan santai. Saat salah satu pegawai toko melihat gaya berpakaiannya yang sangat biasa, ia bahkan tidak memiliki keinginan untuk menyambut Qiao Mianmian. Ia hanya meliriknya sedikit, kemudian pergi untuk menyambut tamu lain. Qiao Mianmian tidak peduli dan memilih untuk berjalan-jalan sendiri. Ia sebenarnya tidak berpikir untuk membeli apapun dan hanya ingin menunggu Mo Yesi sambil menghabiskan waktu.

Setelah beberapa saat, saat Qiao Mianmian hendak meninggalkan toko itu, ia mendengar suara yang familier dari arah belakangnya. Suara wanita itu sangat manis dan terdengar seperti sedang merajuk kepada seorang pria, "Kakak Aze, aku bagus tidak memakai rok ini?"

Qiao Mianmian mendadak menjadi tegang. Ia berbalik perlahan, mendongak, dan melihat pasangan muda yang berdiri di depan cermin tepat di seberangnya. Satunya adalah Su Ze, mantan tunangannya, dan satunya lagi adalah Qiao Anxin, saudara tirinya. Qiao Anxin tampaknya baru saja mencoba rok dan berdiri di depan cermin ruang ganti. Lalu, ia berbalik dan mendongak sambil tersenyum kepada pria di sebelahnya.

"Ya, kelihatan bagus," jawab Su Ze. Wajah tampan pria itu terlihat lembut dan suaranya juga terdengar sangat lembut. Ia mengulurkan tangannya, kemudian mengelus kepala wanitanya dan berkata, "Sayangku, kau terlihat cantik mengenakan apapun."

Panggilan 'Sayang' Su Ze pada Qiao Anxin membuat pegawai toko di sekitar mereka menjadi iri. Salah satu pegawai toko memuji dan berkata, "Ya, Nona Qiao sangat cantik dan penampilannya sangat menawan sehingga sangat pantas memakai pakaian apapun. Tuan Su juga pria yang berbakat luar biasa. Nona Qiao dan Tuan Su sangat cocok dan serasi."

Senyuman di wajah Qiao Anxin tampak semakin merekah. Ia menatap Su Ze dengan manis dan berkata, "Lihat, Kakak Aze. Mereka sangat pandai berbicara. Aku malu jika tidak membeli rok ini."

"Mana mungkin…" kata pegawai itu dengan manis, "Kami mengatakan yang sebenarnya. Kecantikan Nona Qiao memang terkenal di dunia hiburan."

Mendengar pujian pegawai toko itu, Su Ze menunjukan ekspresi bangga.

Next chapter