Qiao Mianmian tampak pucat saat mendengar perkataan Qiao Anxin yang tak tahu malu itu. Namun, ia mencoba untuk tetap tenang. "Hubungan antara aku dan Aze tidak memerlukan campur tanganmu sebagai pihak ketiga."
Ekspresi wajah Qiao Anxin membeku dan wajahnya seketika muram. Ia menggigit bibirnya dengan erat. "Jika seperti itu, akankah kau berinisiatif untuk membatalkan pertunangan kalian?"
Qiao Mianmian tersenyum sinis. "Jika kau mencariku hanya untuk membicarakan masalah ini, aku tidak tertarik," katanya. Setelah selesai berbicara, ia segera berbalik badan dan bersiap untuk pergi.
"Berhenti!"
Qiao Anxin berdiri dan menarik tangan Qiao Mianmian dengan erat. "Qiao Mianmian, berapa banyak uang yang kau butuhkan agar kau bisa meninggalkan Kak Aze? Jika 10 juta tidak cukup, bagaimana dengan 15 juta? Jangan sakit hati. Uang yang aku berikan sudah cukup bagimu—"
Plakk!!
Qiao Mianmian tidak bisa menahan dirinya lagi. Ia pun berbalik badan dan menampar wajah Qiao Anxin. Langsung muncul bekas merah tamparan dari jari-jari tangan Qiao Mianmian di wajah mungil dan indah Qiao Anxin. Tamparan itu membuat Qiao Anxin merasa pusing.
Qiao Anxin menutupi wajahnya. Ia masih terkejut dan tidak percaya. Kemudian, ia mengangkat tangannya dan ingin menampar balik Qiao Mianmian. Namun, ia melihat sosok yang dikenalnya muncul di luar pintu dan wajahnya langsung berubah. Ia pun segera menarik tangannya dan perlahan melangkah mundur.
Qiao Mianmian belum menanggapi. Ia melihat Qiao Anxin yang tampak terkejut dan tiba-tiba berteriak, "Kakak, aku minta maaf! Aku tahu aku salah, tapi aku benar-benar tidak bisa mengendalikannya perasaanku sendiri! Aku sangat mencintai Kak Aze! Kakak, tolong maafkan aku! Tolong jangan sakiti anakku!"
Qiao Mianmian melihat Qiao Anxin yang tiba-tiba memohon di lantai. Kemudian, terdengar suara pintu didorong dengan keras hingga terbuka. Sesosok pria bertubuh ramping masuk ke ruangan itu dan berseru, "Anxin!"
Sesosok pria berpakaian putih dengan cepat lewat di depan mata Qiao Mianmian. Pria itu bergegas ke sisi Qiao Anxin dan memegangnya dengan erat. "Anxin, kau baik-baik saja, kan?"
Orang yang bergegas masuk itu adalah Su Ze. Qiao Anxin kemudian bersandar pada Su Ze dengan lemah tak berdaya. Saat ia mengangkat kepalanya, matanya dipenuhi air mata dan ia berteriak dengan menyedihkan, "Kakak Aze! Aku sangat takut! Baru saja, jika terlambat sedikit saja, bayi kita hampir…"
Qiao Anxin terus berbicara dan tubuhnya terus bergetar. Air mata jatuh di wajahnya yang pucat. "Kak Aze, aku tahu aku harus meminta maaf pada kakakku. Aku juga tidak berani memintanya untuk memaafkanku. Jika kakakku ingin memukulku dan memarahiku, aku tidak apa-apa. Kali ini aku berhutang padanya. Tapi, bagaimana bisa kakakku melakukannya kepada bayi kita yang tidak berdosa ini…?"
Wajah Qiao Anxin yang baru saja ditampar masih terlihat bengkak. Bekas tamparan Qiao Mianman di wajahnya belum memudar. Matanya juga terlihat merah dan bengkak. Ia masih menunjukan ekspresi ketakutan di wajahnya, seakan ia sedang diintimidasi, dan tubuhnya yang lemah bergetar di lengan Su Ze.
Su Ze menjadi lebih menyesal saat melihat kondisi Qiao Anxin yang seperti ini. Saat ia melihat Qiao Mianmian, matanya semakin suram. Bahkan, sangat tampak kekecewaan yang mendalam. "Qiao Mianmian, anak di dalam kandungan Anxin baru berumur satu bulan. Saat ini adalah masa kehamilan yang rentan. Kau tahu apa akibatnya jika tadi kau mendorong Anxin hingga terjatuh? Aku pikir kau selalu baik dan lembut. Bagaimana bisa kau begitu berbahaya sekarang?"
"Aku berbahaya?" Qiao Mianmian menggelengkan kepalanya dan menatap pria yang berdiri di depan dirinya dengan perasaan tak percaya.
Su Ze mengenakan setelah serba putih. Ia memiliki wajah yang tampan dan temperamen yang lembut, seperti putra kebanggaan keluarga di zaman kuno. Wajah tampan Su Ze membuat Qiao Mianmian menyukainya selama bertahun-tahun. Namun, saat Qiao Mianmian melihat wajahnya lagi sekarang, ia merasa lebih asing dibanding sebelumnya.
Qiao Mianmian adalah calon tunangan Su Ze. Mereka sudah saling kenal selama sepuluh tahun. Namun, Su Ze lebih memilih untuk percaya pada Qiao Anxin. Setelah selama sepuluh tahun Qiao Mianmian memberikan perasaan penuh kasih sayang, apakah itu cara Su Ze mempercayai Qiao Mianmian? Di mata Su Ze,ternyata Qiao Mianmian adalah seorang wanita yang berbahaya!
Qiao Mianmian hanya melihat Su Ze yang memeluk Qiao Anxin dengan sangat hati-hati. Ketika Su Ze berhadapan dengan Qiao Mianmian, matanya penuh cemoohan dan kekecewaan.
"Aze, apakah kau lupa siapa tunanganmu? Apakah kau juga lupa siapa wanita yang kau peluk itu?"
Su Ze membeku selama beberapa detik. Ia melihat kesedihan di wajah Qiao Mianmian. Alisnya menegang dan akhirnya sedikit rasa bersalah muncul di matanya. Namun, ia masih memegangi Qiao Anxin erat-erat.
"Maaf, Mianmian. Anxin mengandung anakku. Aku harus bertanggung jawab terhadapnya."