Kubantu Kau Melampiaskan Kemarahan (1)

Pandangan terkejut Xu Weilai tampak jelas di matanya. Ya, ia penasaran mengenai hal yang akan dibicarakan oleh orang yang meneleponnya itu. Namun Xu Weilai segera membuang pikiran tersebut. Tangannya segera mengambil ponsel tersebut dan menjawab panggilannya. Seketika suara hangat dari lawan bicaranya terdengar tidak terasa asing.

"Halo, Weilai. Aku sudah pulang dari luar negeri. Kita harus bertemu di tempat biasanya nanti sekitar jam delapan!"

"Ouu, Oke!"

Xu Weilai pun menutup telepon tanpa menghilangkan senyuman di wajahnya.

Ya, panggilan tadi adalah telepon dari sahabatnya, Xiao Chun, sekaligus juga adik angkat Gu Yu.

Ketika Gu Yu berusia sepuluh tahun, kedua orangtuanya meninggal. Hal itu membuat Kakek Gu menderita karena kehilangan anak lelakinya dan harus merawat Gu Yu seorang diri. Kondisi fisik dan mentalnya saat itu dalam kesulitan.