Dalam keadaan yang menyedihkan seperti ini, keluarga Xu tampak sedih lantaran tidak mendapat bantuan dari Xu Shuai. Namun takdir memang sudah membuat jalan yang lain, tiba-tiba datanglah seseorang yang penting ke hadapan mereka.
Ternyata orang yang masuk adalah Kakek Gu, ia berjalan perlahan dengan bantuan tongkatnya. Di belakangnya, ia diikuti oleh Lao Lin yang sedang membawa sekeranjang buah dan makanan yang sehat.
Tidak ada siapapun yang menyangka bahwa orang tertua keluarga Gu akan datang menjenguk mereka. Keluarga Xu pun terkejut, terutama Xu Weilai. Xu Weilai kaget dan malah merasa ada firasat yang buruk dengan datangnya orang tua itu.
Ibu Xu adalah orang pertama yang merespon kedatangan Kakek Gu. Wajahnya langsung tersenyum menyambut Kakek Gu, "Kakek Gu, bagaimana Anda bisa datang? Silahkan duduk."
Sama halnya dengan Ibu Xu, perhatian Ayah Xu juga teralihkan pada Kakek Gu. Mata yang awalnya suram seakan tidak memiliki harapan langsung mulai bersinar. Sejak tiga tahun yang lalu saat Gu Yu membatalkan pernikahan, mereka berdua tidak pernah mengadakan pertemuan lagi. Bahkan selama tiga tahun itu, mereka juga semakin menjaga jarak dan tidak pernah berhubungan. Sejak itu, kejadian ini adalah pertama kalinya mereka berdua bertemu kembali.
Malahan hari ini, Kakek Gu memang datang untuk menjenguknya!
Jika saja tidak sedang sakit, ia ingin sekali turun dari ranjang untuk menyambut Kakek Gu dengan pelukan.
Melihat Ayah Xu berusaha bangun untuk duduk, Kakek Gu melarangnya bergerak lebih dari itu, "Tuan Xu, tidak perlu duduk, kau berbaring saja. Kudengar kau sedang sakit, jadi aku kemari untuk menjenguk. Maaf aku tidak memberitahumu terlebih dahulu sebelum datang kemari."
Ayah Xu kewalahan karena sesuatu yang tidak terduga ini, "Kakek Gu, sungguh kehormatan bagiku Anda bisa datang menjengukku."
Ibu Xu mempersilakan Kakek Gu duduk di sofa dan menuangkan teh untuknya, "Kakek, silahkan diminum tehnya."
"Iya, terima kasih."
Berbeda dengan kedua orang tuanya, pikiran Xu Weilai malah semakin tertekan. Meskipun sekarang telah bertemu dengan Kakek Gu lagi, tapi ia merasa canggung. Namun, ia juga tidak bisa menunjukkan kecanggungan itu di depan orang tuanya. Ia pun tersenyum dan berpura-pura tidak pernah bertemu sebelumnya, "Kakek Gu, lama tidak berjumpa."
Kakek Gu mengerti suasana hati Xu Weilai dengan tidak mengungkit masalah kemarin, "Xu Weilai, sudah tiga tahun kita tidak berjumpa, bahkan kau tidak menelepon Kakek. Kau membuatku sangat rindu padamu."
Mendengar kalimat itu, rasanya Xu Weilai ingin menangis. Tentu saja, sejak kejadian malam itu, hal yang ingin didengarnya adalah perkataan seperti ini. Terasa hangat dan tanpa konflik seperti kemarin.
Sejak berhubungan dengan keluarga Gu, Kakek Gu adalah orang yang selalu baik padanya dan sangat menyayanginya. Meskipun Gu Yu sangat dingin dan tidak memedulikannya, tetapi Kakek Gu selalu melindungi dan membantunya. Demi dirinya, Kakek Gu sering menegur Gu Yu dengan keras agar mau menyayanginya.
"Duduklah di samping kakek, biarkan kakek melihatmu dengan baik!"
Xu Weilai duduk di sampingnya. Kakek Gu memperhatikan Xu Weilai dari atas sampai bawah.
Kakek Gu sebenarnya hanya ingin mempersatukan Xu Weilai dengan Gu Yu. Sayangnya, pada akhirnya Xu Weilai malah menderita dan sangat malu akibat hinaan dari Gu Yu. Kakek Gu merasa kasihan padanya dan ikut bersalah karena membuat jebakan itu.
Sekarang, Kakek Gu merasa Xu Weilai sudah kembali baik sejak saat itu. Perasaan sedih yang dikhawatirkan Kakek Gu akibat kejadian kemarin, tampak sudah hilang.
Kakek Gu kemudian melihat keadaan Ayah Xu. Ia bertanya-tanya soal keadaannya, lalu menyuruh Lao Lin, "Tolong kau hubungi Profesor Wu, suruh dia meluangkan waktu datang ke sini untuk merawat Tuan Xu."
"Baik, Tuan."
Bantuan kali ini membuat kedua orang tua Xu Weilai saling memandang. Mereka tidak tahu cara untuk membalas perlakuannya, namun mereka jadi senang, bersyukur dan sangat kaget mendapat anugerah seperti ini.
Ayah Xu memandang Kakek Gu sambil berpikir dalam-dalam.
Ayah Xu berpikir, meskipun Kakek Gu datang kemari karena pernah mempunyai hubungan dengan keluarganya, tapi hubungan mereka sudah lama berlalu. Sekarang, keluarganya sudah tidak ada hubungan apapun lagi dengan keluarga Gu. Bahkan Kakek Gu masih mau datang untuk menjenguk, malahan sampai memanggilkan seorang profesor untuk merawatnya. Ia takut, Kakek Gu datang ke sini karena punya tujuan tertentu yang sulit dilakukan keluarganya.
Ternyata benar dugaannya. Setelah memerintah Lao Lin, Kakek Gu perlahan membalikkan badan dan menatap Ayah Xu, "Tuan Xu, sebenarnya kedatanganku hari ini karena ada sesuatu yang ingin kukatakan." Kakek ini mengucapkannya dengan serius.
Ayah Xu pun langsung menegakkan tubuhnya, "Silahkan Anda sampaikan." Jawab Ayah Xu dengan suara berat.
Kakek Gu langsung menggenggam tangan Xu Weilai, lalu menepuk-nepuk ringan punggung tangan gadis itu, "Aku datang kemari untuk melamar."