Emma terlalu bersemangat saat mendengar mereka bisa turun ke darat sehingga ia tidak sadar telah memeluk Therius dan menepuk-nepuk bahunya.
"Aku tidak sabar!"
Therius tersenyum tipis dan membiarkan Emma memeluknya. Kali ini ia tidak akan bersikap canggung atau kaget yang akan membuat Emma tersadar bahwa ia telah memeluk orang yang biasanya ia cibir.
Sikapnya tetap dibuat tenang seperti biasa, walaupun sebenarnya dadanya berdebar-debar.
"Apanya yang tidak sabar?"
Tiba-tiba terdengar suara Xion dari arah pintu. Rupanya pemuda itu keheranan karena Emma belum juga datang ke ruang training untuk berlatih aeromancy dengannya dan memutuskan untuk memeriksa ke perpustakaan.
"Besok kapal ini akan mendarat di pangkalan luar angkasa Akkadia dan kita akan keluar berjalan-jalan," kata Emma sambil melepaskan pelukannya dari Therius. Ia menepuk bahu Xion dengan penuh semangat. "Aku senang sekali!!!!"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com