webnovel

Apa Salahku?

" Kalian mau istirahat?" tanya mama Valen.

" Tata capek, ma!" ucap Tata.

" Lewis akan temenin papa sebentar!" kata Lewis. Lalu mereka naik ke lantai dua, kamar mereka bersebelahan dengan kamar Valen, malah melewatinya. Valen meletakkan Reva dikamar yang telah disiapkan mama Valen untuk Reva, yaitu di ujung, sedangkan Tata langsung masuk dan membersihkan tubuhnya. Tata keluar dari kamar mandi dengan memakai baju dan cealana todur panjang. Dilihatnya Lewis berdiri di depan pintu kamar.

" Layani aku!" ucap Lewis.

" Kamu bilang akan bicara sama papa!" kata Tata.

" Aku membatalkannya!" kata Lewis.

" Aku capek, besok saja!" kata Tata.

" Kenapa? Apa kamu cemburu pada Sonya?" tanya Lewis mendekati Tata yang duduk di depan meja rias.

" Apa maksudmu?" tanya Tata marah. Lewis memegang bahu Tata dan mengecup ceruk leher Tata, lalu menjilatinya.

" Lepas! Aku capek!" ucap Tata. Dengan emosi Lewis mendorong tubuh Tata ke ranjang.

" Apa yang kamu lakukan?" tanya Tata kaget.

" 3 tahun, Ta! Tidak sedikitpun kamu melakukannya dengan rasa cinta!" ucap Lewis marah.

" Sudahlah, Lewis!" kata Tata. Tapi Lewis bagai kesetanan, dia tidak perduli dengan perkataan Tata, Di cumbunya Tata dengan kasar, Tata mencoba berontak, tapi apalah dayanya dia hanya seorang wanita, tidaklah sebanding dengan kekuatan Lewis yang besar seorang pria berotot. Lewis menikmati tubuh Tata dengan linangan airmata yang Tata teteskan dari matanya. Saat Lewis akan melakukan kegiatan puncaknya, dia mengangkat tubuhnya dan melihat cucuran airmata Tata.

" Brengsek kamu, Ta! Apa salahku hingga kamu melakukan ini padaku?" ucap Lewis lalu dia memakai pakaiannya dan pergi meninggalkan Tata. Selama masa pernikahan mereka, Tata tidak sekalipun pernah menolak permintaan Lewis tapi tidak juga pernah sekalipun meminta dicumbu oleh Lewis. Semua lewis yang memulai dan selalu meminta duluan dan selama tiga tahun itu pula bisa dihitung berapa kali mereka melakukan itu, karena Lewis sering meninggalkan Tata di villa atau di apartement milik Lewis sementara Lewis pergi ke pelosok-pelosok untuk bekerja.

Tata menangis melihat perubahan sikap lewis yang cemburu buta pada Valen. Tata berdiri dan keluar dari kamar, dia berdiri dipinggir bibir balkon kamarnya. Dilihatnya mobil mahal berjajar digarasi, dia tidak melihat mobil Lewis dan Valen. Apakah mereka tinggal bersama? batin Tata perih. Kenapa dia harus kembali lagi kesini? Kenapa, Lewis? batin Tata. Lewislah yang memaksa Tata untuk kembali ke rumah, karena dia ingin Tata menghadapi masa lalunya dan Lewis juga ingin tahu apakah Tata telah melupakan adiknya.

Keesokan harinya Tata merasa ada yang berat menimpa pinggangnya, dia membuka matanya, dilihatnya sebuah tangan besar memeluknya dari belakang. Bau alkohol merebak di dalam kamar. Sejak kapan kamu suka minum alkohol? batin Tata. Tata menyingkirkan tangan Lewis dan melihat jam diatas nakas, jam 6 pagi. Lalu dia masuk ke dalam kamar mandi dan berganti pakaian. Tata membuka balkon kamarnya tanpa membuka tirai karena Lewis masih tertidur. Dia menghirup udara segar yang ada disekitarnya. Matanya menyusuri setiap sudut halaman di bawah dan berhenti pada seorang pria yang sedang berlatih tinju tanpa memakai baju. Tata memutar tubuhnya, dia merasakan dadanya berdetak sangat kencang tanpa bisa dia kontrol. Astaga, perasaan apa ini? Nggak, Ta! Ini nggak bener! Kamu adalah kakak ipar Valen! batin Tata. Dengan cepat dia masuk ke dalam kamar dan menatap lewis yang masih tertidur, dia lalu berjalan keluar kamar dan melihat ke dalam kamar Reva, dia masih tertidur rupanya, batin Tata. Tata berjalan turun ke lantai satu menuju ke dapur untuk memasak sarapan. Dilihatnya ada yang sedang membuka pintu kulkas, tapi dia tidak tahu siapa, karena pintu kulkas yang cukup besar. Tata berniat mencari tahu, saat tiba-tiba orang tersebut berdiri dan menutup pintu. Tata terkejut melihat orang tersebut, dadanya kembali berdetak , saat mata mereka bertemu. Valen akan mengucapkan sesuatu saat dilihatnya lewis telah memeluk Tata dari belakang.

" Pagi, sayang!" sapa lewis lalu mencium ceruk leher Tata. Tata sekali lagi terkejut dan hanya diam saja saat lewis menciumnya.

" Pagi!" jawab Tata. Valen merasa seperti orang bodoh melihat kemesraan mereka. Tata dapat melihat percikan api kemarahan dan kecemburuan dimata Valen.

" Bro! Apa kamu ingin menggoda istriku dengan bertelanjang dada seperti itu?" tegur Lewis tidak suka. Lalu lewis memutar tubuh Tata dan mendaratkan ciuman yang dalam dibibir Tata. Tata tahu lewis marah melihatnya berada disini dengan Valen, makanya dia tahu dia melakukan ini semua dengan sengaja.

" Pergilah ke kamar jika ingin bercinta!" sahut Valen.

" Kenapa? Kamu iri? Nikah aja sama kekasihmu!" olok Lewis.

" Ow atau kalian sudah sering melakukannya?" sindir Lewis. Deg! Dada Tata seakan tertusuk pisau mendengar ucapan sinis Lewis.

" Mau gue gitu ato nggak, bukan urusan lo!" jawab Valen. Tata mengecup bibir Lewis saat lewis akan membalas ucapan Valen. Seketika tubuh Lewis merasa luruh mendapat ciuman yang tidak pernah dia sangka akan dilakukan Tata dan dia tidak menyia-nyiakannya, dibalasnya ciuman Tata dengan nafsu. Valen merasa dunia jatuh ke atas kepalanya melihat apa yang Tata lakukan. Apakah cintamu padaku adalah palsu, Reyn? Tiga tahun kamu telah bisa menggantikan kedudukanku dihatimu dan bahkan kalian memiliki anak! Benar-benar hebat! Selamat, Reyn! Untuk kedua kalinya kamu telah menghancurkan hatiku! batin Valen. Valen pergi meninggalkan mereka berdua yang sedang asyik berciuman. Hati Tata sebenarnya menangis melihat wajah Valen yang seperti itu, maaf! Aku tidak mau kalian bertengkar gara-gara aku! batin Tata. Valen menuju ke lantai dua dan akan masuk ke dalam kamarnya saat didengarnya Reva menangis.

" Hei! Anak cantik! Kenapa menangis?" tanya Valen tersenyum.

" Leva mau mama, om!" ucap Reva sambil mengusap airmatanya.

" Sini om gendong!" ucap Valen lalu meraih Reva dan menggendongnya.

" Om kok nggak pake baju? Malu ih!" ucap Reva.

" Iya, maaf! Om habis olahraga! Om pakai baju dulu, ya!" kata Valen, lalu membawa reva masuk ke dalam kamarnya dan mendudukkannya di tempat tidur. Sementara Valen masuk ke dalam kamar mandi.

" Om mandi dulu, ya!" uacap Valen pada reva.

" Reva boleh ikutan mandi?" tanya Reva dengan wajah lucunya.

" Ayo om mandiin!" kata Valen, lalu dia memutar air dalam bath up dan menggendong reva.

" Reva mau mandi didalam situ?" tanya Valen setelah menurunkan reva dan mematikan air kran.

" Mau!" sahut Reva berbinar. Lalu Valen membuka seluruh pakaian Reva dan memasukkan keponakannya itu ke dalam bath up.

" Papa nggak pernah mandiin reva!" ucap Reva tiba-tiba.

" Kenapa?" tanya Valen.

" Papa bilang karena ada mama!" jawab Reva.

" Mungkin papa capek!" ucap Valen. Lalu dia menyabuni reva dan membilasnya. Diambilnya handuk kecil dari dalam meja wastafel dan di lilitkannya ke tubuh Reva.

" Revaaa! Revaaa! Kamu dimanaaaa?" terdengar suara Tata dan lewis bergantian. Valen membuka kamarnya.

" Dia disini!" sahut Valen saat dilihatnya Tata berjalan ditangga.

" Jangan sentuh anakku!" seringai lewis lalu meraih Reva dari gendongan Valen. Reva menangis diambil begitu saja dari Valen.

" Papa jahat! Kenapa Papa malahin om alen?" teriak Reva.

" Papa nggak marahin om! Papa cuma panik nyariin reva!" kata Tata yang mengambil reva dari lewis, lalu dia membawa reva masuk ke dalam kamarnya.

Next chapter