Mau tidak mau Helena membiarkan Harika masuk, serta dengan satu tambahan tamu yang ingin sekali ia usir segera saat itu juga.
Tapi...
Hal itu tidak Helena lakukan, alih-alih memperlakukan kedua tamunya dengan buruk. Justru Helena membuatkan cokelat panas untuk keduanya.
Mereka bertiga duduk pada kedai Edmund yang sudah tutup, saling menatap dengan diam. Terutama Helena yang terus menyoroti tajam, pada wanita yang duduk bersampingan dengan Harika.
"Untuk apa kau datang menemuiku, Emira?" tanya Helena dengan ketus, tidak ada kesan ramah yang ia perlihatkan.
"Helena, kau terlihat baik sekarang? Apa kau sudah bahagia, karena tidak lagi berurusan dengan Kerajaan Aarez," entah pujian atau sindiran yang dilontarkan oleh Emira.
Helena menarik napasnya sedalam mungkin, mencoba untuk tidak terpancing dengan emosinya yang mulai memuncak.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com