'Apa yang sedang kau pikirkan ayu!'batin Ayunda ketika tidak sengaja berpandangan dengan pria asing itu.
Ayunda mengedipkan matanya,lalu dengan cepat memalingkan wajah dari pria itu.
pria itu tersenyum melihat sikap Ayunda yang seperti itu.
"seperti pahlawan di jaman sekarang tidak lagi di hargai,"kata pria itu.
"maksud tuan apa?" tanya Ayunda yang bingung.
"Aku adalah penyelamat mu,tapi sepertinya kau membenci diriku."
"Mana mungkin,itu tidak benar tuan. saya hanya sedikit canggung saja saat ini,tapi ini juga bukan sepenuhnya salah saya. Tuan lah yang menyebabkan masalah untuk saya, "
"Haruskah aku minta maaf?"
"Apa?!"
pria itu berjalan maju mendekati Ayunda.
Ayunda terkejut melihat pria itu yang tiba-tiba berjalan mendekatinya.
"A-apa yang ingin tuan lakukan?"tanya Ayunda semakin gugup.
Ayunda pun tersandar di pintu. Jantung Ayunda berdetak kencang saat itu. tatapan pria itu berubah saat menatapnya.
'Awas saja jika kau berani macam-macam padaku!!' batin Ayunda saat pria itu mendekat kearahnya.
"Stoopp!!" teriak Ayunda sambil mendorong pria itu.
Ayunda menutupi tubuh dengan kedua tangannya.
"Saya adalah wanita baik-baik tuan,"
pria itu pun tertawa mendengar perkataan Ayunda.
Ayunda menatap bingung kearah pria itu yang sedang tertawa.
Ayunda mulai berpikir bahwa ia mungkin terlalu ke ge'eran memikirkan bahwa pria itu mungkin saja melakukan hal buruk padanya.
"Ku akui, kau memang muda dan juga cantik. tapi aku tidak tertarik pada wanita sepertimu." ungkap pria itu pada Ayunda.
seketika pikiran Ayunda mulai ke mana-mana dan berpikir yang tidak-tidak tentang pria itu.
"Ah.., saya tahu." gumam Ayunda dengan senyuman tipis di wajahnya.
"Apa yang kau tahu??" tanya pria itu yang melihat sikap aneh Ayunda.
"apakah tuan tidak kedinginan?" refleksi perkataan itu keluar dari mulut Ayunda.
pria itu seketika melangkah mundur dan menutupi tubuhnya yang hanya mengunakan handuk sejak tadi.
"K-kau pelayan mesum..,"
"Apa?? saya !?" tanya Ayunda yang kaget saat pria itu berteriak mengatakan Ayunda mesum.
Ayunda bisa melihat wajah pria itu yang sedikit merona.
Ayunda pun tertawa kecil melihat hal itu.
"katanya tidak menyukai wanita,tapi malah tersipu malu saat mendengar perkataan ku yang seperti itu." gumam Ayunda.
'Ah, ini kesempatan agar bisa kabur dari pria ini. pasti mereka telah menyadari bahwa aku kabur. aku harus bisa mencari jalan keluar dari kapal ini,"batin Ayunda.
"maaf tuan, saya adalah seorang wanita muda. Jelas saya sangat tertarik dengan bentuk perut six pack tuan yang seperti roti sobek itu..,"ucap Ayunda mencoba menggoda pria itu.
"Ah..., tolong ada wanita cabul dan mesum." teriak pria itu yang berlari masuk keruangan yang tadi mereka masuki.
Ayunda cukup kesal karena ia harus menerima julukan pahit seperti itu.
"Hmm, harga diriku sebagai wanita baik-baik kini musnah sudah."gumam Ayunda.
Ia pun membuka pintu kamar itu secara perlahan.
Ia melihat ke kiri dan kanan. tidak ada penjaga ataupun pelayan yang lewat.
Ayunda mulai mencari jalan keluar agar bisa keluar dari kapal itu dengan aman.
Ia juga memikirkan paman dan bibinya. pasti Tuan Danuarta berpikir bahwa Ayunda melarikan diri dan akan berbuat jahat pada pakan dan bibinya.
"Mengapa kapal ini begitu besar, aku bahkan belum menemukan pintu keluar sejak tadi. astaga..., bisa-bisa aku tertangkap."
Ayunda terus berjalan, hingga ia menemukan sebuah jalan buntu.
"Soalnya diriku," gumam kesal Ayunda.
"Hei.., Kau. sedang apa kau disini?"tanya seseorang yang berdiri di belakang Ayunda.
Ayunda sangat gugup, hingga ia takut berbalik.
"Hei..kau. apa kau tuli?!!" pria itu mulai geram dengan sikap Ayunda yang mengacuhkannya.
Ayunda perlahan berbalik kearah pria yang memanggilnya.
"Maafkan saya, saya tersesat." kata Ayunda yang mencoba membohongi pria itu.
"Ya sudah, ikut saya. para pelayan lainnya sedang sibuk, tapi kau malah berkeliaran. jika ketahuan kau bisa jadi makanan hiu di lautan. kau paham?!"
"Sekali lagi maafkan saya,"
Ayunda pergi mengikuti pria. mungkin dengan begitu ia bisa menemukan jalan keluar.
beberapa saat kemudian, Ayunda di bawah ke dapur. disana ia di minta untuk mengantarkan makanan di atas meja, lalu mengangkat gelas dan piring kotor.
"Jangan malas, jika tidak. kau tidak akan dapat jatah makanan malam ini." ucap pria itu lalu pergi meninggalkan Ayunda.
'Sangat jahat!!'batin Ayunda ketika mendengar perkataan pria itu.
Ayunda di minta untuk membawah nampan yang berisi gelas minuman. ia di minta untuk membawah itu keruang pesta.
Tangan Ayunda gemetar saat memegang nampan itu.
Ia mengingat bagaimana ia di pecat karena menjatuhkan gelas dan juga piring saat melayani tamu di sebuah restoran tempat ia bekerja dulu.
"Hei..,kau. bisa bekerja tidak?! jika tidak, akan aku laporkan pada manager untuk memberikan pelajaran padamu." ucap seorang pelayan wanita.
"Maafkan saya, saya hanya sedikit gugup."jelas Ayunda.
Ia memegang nampan dengan erat, hampir semua minuman yang ia bawah tumpah dan saling berbenturan.
Ayunda menengok Kearah kiri dan kanan. Ia mencari toilet untuk menumpahkan semua minuman itu. Agar nanti ia tidak di salahkan dan hanya masuk mengangkat gelas dan piring kotor saja.
tapi ia tidak menemukan Toilet.
"Itu pintu masuknya,,"gumam Ayunda saat melihat pintu masuk keruang pesta di adakan.
Ia tidak menemukan Toilet, namun ia melihat tepat sampah.
Ayunda menengok ke kiri dan kanan. setelah ia melihat keadaan aman.
Ayunda mulai menumpahkan semua minuman itu kedalam tempat sampah, lalu kembali ke dapur.
Ia melakukan itu setiap kali ia membawa minuman dan juga makanan. Ayunda takut masuk kedalam dan di kenali oleh para penculik itu.
Tanpa Ayunda sadari ada seseorang yang sejak tadi memperhatikan apa yang Ayunda lakukan dari lantai atas.
"Pelayan yang sungguh berani," ucap pria itu dengan senyum tipis di wajahnya.
"Azhel.., apa yang menarik perhatianmu sejak tadi?" tanya seorang perempuan yang berjalan menghampiri pria yang bernama Razhel itu.
"hmmm,"
Razhel berbalik dan pergi meninggal Sophia yang merupakan mantan tunangannya.
"Azhel, aku.."
" Jangan ikuti aku," ucap Razhel pada Shopia.
Shopia begitu geram dengan sikap sombong Razhel yang selalu saja mengabaikannya.
"Dasar pria Sombong!! awas saja kau..,"
Razhel masih memperhatikan Ayunda yang sejak tadi masih berdiri menengok kiri dan kanan. Ia menuruni tangga untuk pergi ke pesta.
Ayunda pun segerah kembali kedapur Setelah selesai membuang semua makanan dan minuman yang ia bawah.
"Jika ketahuan, bisa tamat riwayatku. aku harus cepat keluar dari kapal ini." gumam Ayunda yang mulai cemas.
Ayunda berjalan menuju ke dapur. dari arah jauh ia melihat seorang pria tinggi tampan yang bejalan kearahnya dengan wajah tampan yang sungguh mempesona.
"Wah..., dia sangat tampan." tanpa sadar itu terucap dari mulut Ayunda.
pria itu semakin dekat dengannya. Ayunda membungkuk sebagai tanda hormat pada pria itu yang mungkin saja adalah tamu kehormatan. apalagi di lihat dari pakainnya yang begitu rapi.
Namun Ayunda di buat terkejut saat mendengar langka kaki terhenti dan melihat sebuah sepatu yang berhenti tepat di depannya.
" Kau pelayan yang cukup berani," ucap Razhel pada Ayunda.
"Apa??!" ucap Ayunda yang terkejut mendengar ucapan pria itu.
Razhel menarik Tangan Ayunda.
"Tuan, apa yang anda lakukan?" tanya Ayunda yang ketakutan.
"Melaporkan apa yang baru saja aku lihat,"ucap pria itu.
Ayunda tercengang mendengar perkataan pria itu.
Jika ia dilaporkan, pasti identitasnya akan di ketahui. Ia pasti akan di tangkap oleh para penculik itu.
"Tidak Tuan, saya mohon lepaskan saya tuan.."pintah Ayunda.
namun Razhel tetap menarik tangan Ayunda.
"Hentikan," perintah tegas seorang pria yang menarik tangan Ayunda dari belakang.
"Tuan..,"