webnovel

Cinta Pertama (2)

Aku berjalan ke rumah. Kemudian setelah mengucapkan salam kepada teman temanku.

Mataku menyipit dengan malas. Ah..apa sebaiknya aku membunuh lagi..

Mayat nya sudah kubakar semua... huh bosan..."

_

_

Brak.., tidak ada suara.

Aku membuka lemari dan menatap ramah kepada seseorang didalamnya.

"Aku pulang, mama papa..." seru ku lantang. Ibu dan ayah , mereka sudah lama kuawetkan.

Mereka orang tuaku, walaupun aku sudah membunuh mereka. Sekarang mereka abadi...

_

_

Setelah itu aku menuju ke kamarku, dan membereskan semua peralatan sekolah ..

Setelah itu sambil tersenyum aku mengulung kasur. Seseorang ada disana.

Aku membelai rambutnya dan mencium rambut yang telah lama kering bercampur darah.."Hai Mina.."

_

_

Aku duduk dengan Mina saat makan, kini Mina ada bersamaku. Selama nya bersamaku.

Saat malam aku meletakkan Mina kembali ke tempatnya. Yaitu di bawah tempat tidurku.

Mina sudah kubunuh sejak beberapa tahun yang lalu. Selalu kurawat jazad Mina dengan baik. Mina.. walaupun kau sudah tidak mandi lagi.

Baunya tetap memenuhi ruangan ku seperti parfum. Aku mencium aroma wangi itu sambil tersenyum.

Dan perlahan bermimpi..

_

_

Setelah penyiksaan Mina beberapa hari, aku sama sekali membenci Mina. dia gadis mengerikan..

Bakugo selalu membully ku kadang aku dijadikan samsak tinju hingga berdarah..

Uraraka juga dia Selalu memperhatikan seluruh tingkah lakuku seperti boneka saja.

Setiap malam , aku selalu merengkuk di dalam kamar. Ibu dan ayah selalu mengangguku . Aku tau mereka khawatir.

Tapi.. perlakuan mereka membuatku sangat tertekan.

_

_

Suatu hari aku dihajar bakugo dikelas. Lalu aku berlari ke luar.

Masih dengan senyum sama aku melebarkan kepada teman temanku.

Uraraka masih mengikuti ku. Wajahnya sangat seram mengikuti ku. Memotret apapun yang aku kerjakan lalu menciumi nya.

Wajahku memucat. Sorenya tanpa sengaja aku menjatuhkan makanan bakugo. Ia sangat marah dan meninjuku.

Uraraka bergegas membelaku. Ia bisa bersikap seperti gadis biasa di hadapanku.

Saat ia berkata "Kau tidak apa apa".., aku bisa melihat wajahnya saat mengikuti ku. Mengerikan sekali.

"Hoi bocah, cepat" seru Mina. Ia adalah cinta pertamaku. Cinta seumur hidupku. Tapi kini itu hanyalah patah hati...

Mina menganggap ku sangat menjijikan karena memperhatikan setiap hari. Padahal aku sudah berhenti mempedulikan nya.

Tetapi..ia selalu mempermalukan ku dirumahnya.

_

_

Aku meringkuk di rumah mulai berhenti menangis. Tanganku bergetar getar. Aku takut saat uraraka juga melihat ke rumahku.

Aku takut saat bakugo menyiksa fisikku.., aku bisa melihat darahku sendiri.

Aku takut saat Mina menyiksa mentalku, menjadi orang aneh..

_

_

Hingga di suatu titik aku mulai memperhatikan darah setiap kali bakugo memukuliku.

Darahku yang merembes keluar terlihat sangat nikmat..

Next chapter