webnovel

Keahlian Menyayat

Editor: Wave Literature

Saat Nie Yan membuka buku pelajarannya, berbagai hitungan persamaan untuk matematika kompleks hingga fisika teoretis muncul di depan matanya. Dia berhasil dengan cepat menyelesaikan semuanya dalam waktu yang sangat singkat. Mengingat perkembangan ini, dia memperhatikan bahwa kemampuan kognitifnya telah jauh meningkat sejak reinkarnasinya. Meskipun belum mencapai titik di mana dia mengembangkan gambaran memorinya, ingatannya masih meningkat cukup signifikan. Selain itu, dia merasakan bahwa pikirannya juga menjadi lebih tajam. Misalnya, dia telah menyelesaikan tugas sekolahnya 2 kali lipat lebih cepat dalam separuh waktu ketika belajar.

Selain itu, ada penemuan yang bahkan lebih mencengangkan. Dia tidak merasakan sedikitpun kelelahan maupun kepenatan, meskipun telah berolahraga secara intens untuk jangka waktu yang cukup lama. Khususnya, setelah setiap sesi latihan, dia merasakan kekuatannya meningkat sedikit demi sedikit.

Nie Yan cukup puas dengan tubuhnya saat ini. Selama dia menerima jumlah makanan yang tepat, makanan itu akan dengan cepat berubah dan menaikkan tinggi badannya, mirip dengan yang terjadi di masa lalu selama tahun terakhir saat di sekolah menengah. Namun, hanya ada satu masalah, yakni suplemen nutrisi yang ia butuhkan terlalu mahal harganya. Saat ini, dana pengeluaran bukan sesuatu yang bisa ditanganinya. Faktanya, suplemen nutrisi dengan kualitas rendah memiliki harga sekitar 500 yuan, sedangkan yang berkualitas menengah dapat menelan biaya lebih mahal. Sayangnya, keluarganya hanya membawa dua porsi, salah satunya sudah digunakan sebelum pagi hari.

Akhirnya, pada pukul 5 sore, Nie Yan masuk lagi ke dalam permainan tersebut.

Setelah terhubung kembali, dia menemukan sekelompok Laba-Laba Air yang hampir yang berlari-lari di sekelilingnya ke segala arah. Tampaknya setiap monster di sekitarnya telah hidup kembali.

Untungnya, para pemain kebal selama 30 detik pertama setelah terhubung kembali. Mereka akan muncul sebagai jiwa seolah-olah mereka adalah roh. Dalam kondisi ini, mereka tidak hanya tidak dapat menyerang, tetapi monster juga tidak akan bisa menyerang mereka. Nie Yan mengambil jalan memutar di sekitar Laba-laba Air ini dan berenang menjauh dari daerah tempat menyembunyikan dirinya.

Setelah 30 detik berlalu, dia mulai membunuh laba-laba di daerah sekitarnya sekali lagi. Saat ini, dia sudah mengumpulkan 25 ikat Sutera Murni dan 5 ikat Sutera Murni Langka yang berasal dari Pemimpin Laba-Laba Air sehari sebelumnya.

Dengan kecepatan berburunya saat ini, Nie Yan memperkirakan bahwa akan memakan waktu sekitar 3 jam lagi untuk menyelesaikan misi ini.

'Ketika kembali ke kota, aku pasti harus menghasilkan lebih banyak uang. Dengan begitu, ketika aku menemukan misi mengumpulkan yang lain seperti ini, aku bisa membeli bahan yang dibutuhkan dari pasar saja. Dengan rencana ini, Nie Yan tidak perlu melewati pekerjaan yang membosankan untuk mengumpulkan material sendiri.'

Satu jam telah berlalu, dan Nie Yan menerima pemberitahuan ada yang meneleponnya. Ternyata yang sedang menghubunginya adalah Yao Yao.

"Nie Yan, di mana kamu sekarang?"

"Aku masih memburu Laba-laba Air. Kenapa? Kamu butuh sesuatu?" Nie Yan tidak berhenti membunuh Laba-laba Air, bahkan saat dia mengobrol dengan Yao Yao. Setelah mengaktifkan keahlian Membunuh dengan tangan kanannya, dia menikam Laba-laba Air di dekatnya dengan belati. Ketika mati, Laba-laba Air langsung terbalik dan meringkuk.

"Aku dan teman-temanku telah pergi ke Hutan Monster Pohon pagi ini."

"Oh."

"Kamu tidak ingin menanyakan bagaimana hasilnya?"

"Tidak perlu bagiku untuk bertanya." Mengenai Hutan Monster Pohon ini, Nie Yan sudah memahami petualangan itu dengan cukup baik. Di masa lalu, dia dan teman-temannya butuh 5 cara untuk melewati wilayah tersebut. Jika tim itu tidak memiliki Ksatria dengan setidaknya 60 poin pertahanan dan 220 poin darah, mereka tidak akan mendapat kesempatan untuk menyelesaikannya. Karena itu, tidak mungkin bagi mereka untuk menang pada misi itu.

"Baiklah, itu seperti yang kamu katakan. Tim kami benar-benar kalah total. Kami bahkan tidak berhasil sampai ke Raja Monster Pohon. Tapi lupakan saja hal itu, salah satu temanku ingin bertemu denganmu. Kami akan mencoba menyerang hutan itu lagi besok. Jadi, bisakah kamu bergabung dengan kami?"

"Kembalilah ketika Petarung di kelompokmu meningkatkan pertahanan mereka, maka kita akan bicara. Aku akan melihat apakah aku punya waktu. Namun, pastikan kamu memberitahu temanmu ini: Sebagai imbalan untuk bergabung dengan kalian di Hutan Monster Pohon, aku ingin bertindak sebagai pemimpin tim. Selain itu, setiap peralatan Pencuri yang jatuh akan diberikan kepadaku." Ya, seingatnya ada jubah untuk seorang Pencuri yang tingkatnya cukupbaik dijatuhkan dari monster di dalam Hutan Moster Pohon tersebut.

"Kamu ingin menjadi pemimpin tim? Mengapa?" Yao Yao bertanya dengan heran.

"Sederhana! Aku tidak percaya orang lain sebagai pemimpin tim."

"Permintaanmu satu ini, aku harus bertanya lebih dulu. Memberikan setiap peralatan Pencuri yang jatuh kepadamu akan sedikit sulit. Lagipula, kami juga memiliki Pencuri di tim kami." Sejak Tim Yao Yao dibentuk, telah ditetapkan suatu perjanjian. Dalam sebuah misi, setiap peralatan yang jatuh harus didistribusikan secara merata di antara anggota mereka.

"Jika kapten tim-mu tidak menyetujuinya, maka begitulah." Nie Yan benar-benar tidak ingin membuat segalanya canggung dan sulit bagi Yao Yao dengan sengaja. Namun, di mata Nie Yan, Pencuri di tim Yao Yao ini sangat tidak menyenangkan.

"Aku akan bertanya pada kapten kami..." Tuntutan keras Nie Yan sedikit menurunkan kesan Yao Yao tentang dia.

Kapten tim yang dibicarakan oleh Yao Yao adalah seorang wanita bernama Yu Lan, Sang Pengamuk. Kesan pertama Nie Yan tentang wanita ini adalah sepasang payudaranya yang besar. Baju zirah Sang Pengamuk, yang dipasang erat di tubuhnya, menonjolkan lekuk tubuhnya terutama di area dada. Selain itu, celah di baju bajanya juga memperlihatkan belahan dada yang besar. Ketika dia mengingat ingatannya tentang ini, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak sedikit gemetar.

Namun, Nie Yan tidak akan pernah berani membuat Yu Lan marah. Karena dia cukup bersahabat dan baik hati. Namun, jika seseorang membuatnya kesal, maka amarahnya yang berapi-api akan menjadi sebesar payudaranya. Dia ingat bahwa ada saat ketika pemain lain memutuskan untuk menggodanya. Yu Lan akhirnya mengejar dan membunuh pemain itu sampai dia turun 5 level.

Karena hal-hal seperti itulah keindahan ini hanya bisa dilihat dari jauh. Dia tidak bisa dipermainkan atau diperlakukan dengan tidak hormat. Kalau tidak, seseorang tersebut kemungkinan besar akan mendapati dirinya menjadi orang yang dipermainkan oleh Yu Lan sendiri..

"Juga, ada satu hal lain, selain perlengkapan Pencuri, aku juga ingin permata yang dijatuhkan Raja Monster Pohon saat mati." Nie Yan berkata tanpa sedikit kesopanan atau batasan pada Yao Yao.

"Kami semua hanya ingin mencoba dan menjalankan misi bersama, bagaimana kamu bisa bertindak dengan cara yang egois seperti itu!?" Yao Yao menginjak kakinya dan mengakhiri panggilan. Dia sangat marah dan frustasi ke titik air matanya yang keluar dan mulai mengalir dari matanya. Setelah berjuang dan menyelesaikan misi mereka bersama kemarin, dia memperhatikan bahwa mereka benar-benar cocok satu sama lain dengan baik. Karena itu semua, dia merasa bahwa Nie Yan adalah orang yang baik dan bahkan ingin mengenalnya lebih jauh lagi dan berteman dengannya. Namun dia tidak pernah berpikir bahwa Nie Yan justru merusak kesan baiknya yang sduah dibangun selama ini.

Nie Yan dengan acuh tak acuh tersenyum. Terkadang berusaha menjelaskan itu justru terlihat berlebihan.

Yao Yao menutup telepon dengan marah.

Nie Yan menghela nafas pelan. Jika mereka menjalankan sebuah misi bersama, maka akan lebih baik untuk membuat beberapa hal menjadi jelas pada awalnya. Kalau tidak, ketika saatnya tiba, perselisihan pasti akan muncul. 

Di titik transfer Kota Trak, tim Yu Lan telah berkumpul bersama di daerah tersebut. Secara total, ada 19 orang yang berkumpul bersama. Di antara mereka, yang paling mencolok adalah Yu Lan. Dia adalah gadis ksatria yang mengenakan baju zirah biru, dan Yao Yao yang mengenakan jubah penyihir berwarna putih sambil berdiri di tengah.

Seperti bintang-bintang yang berkumpul mengelilingi bulan, semua orang disana berkumpul, menempatkan dua keindahan ini di tengah. Secara alami, tim ini juga memiliki wanita berpenampilan bagus lainnya. Namun, dibandingkan dengan dua keindahan di tengah, mereka hanya bisa sepenuhnya berfungsi sebagai karakter sampingan.

Dengan sosoknya yang tinggi, montok, dan kakinya yang panjang serta ramping memang terlalu memikat, Yu Lan terlihat sangat cantik. Penampilannya dapat dinilai dengan kualitas terbaik. Meskipun tampaknya hanya berusia 20-an, dia memberikan pesona penuh dari seorang perempuan dewasa. Meskipun alasan utama untuk ini adalah dadanya yang besar dan menggairahkan dapat dengan mudah menarik mata seseorang.

Di sisi lain, Yao Yao adalah jenis kecantikan lain. Dengan seluruh tubuhnya ditutupi oleh jubah putih, bersama dengan wajahnya yang berbentuk oval, dan rambutnya yang diikat seperti ekor kuda, dia tampak polos dan cantik. Siapapun yang memandangnya akan tersentuh oleh pesonanya.

"Yao Yao, apa yang dia katakan?" Tanya Yu Lan ketika dia melihat bahwa Yao Yao telah memutus obrolan suaranya.

"Dia mengatakan bahwa jika kita akan pergi bersama, maka dia ingin menjadi kapten tim, mendapatkan semua perlengkapan Pencuri, dan dia juga menginginkan permata yang jatuh dari Raja Monster Hutan!" Wajah Yao Yao hampir merah karena marah. Awalnya dia sangat senang memiliki Nie Yan sebagai teman yang baik, dan memperkenalkannya kepada Yu Lan. Dia tidak pernah mengira bahwa Nie Yan adalah orang seperti itu.

"Yao Yao, kau terlalu naif. Orang-orang seperti itu ada di mana-mana. Dia pasti hanya pembohong lemah yang mencoba menipu agar mengambil peralatan yang jatuh dari kita." Kata Pencuri di sebelahnya. Dia adalah Chen Bo, seorang pria yang lumayan tampan yang tampaknya berusia sekitar 20 tahun.

Yao Yao ingin membantah kata-kata itu atas nama Nie Yan. Namun, setelah berpikir dua kali, dia menyadari bahwa dia terlalu marah untuk menghiraukannya. Tidak tahu alasannya, tetapi untuk beberapa alasan, dia masih agak memihak Nie Yan di dalam hatinya. Lagipula, Nie Yan sebenarnya cukup kuat. Belum lagi, tidak seperti yang Chen Bo katakan. Yao Yao benar-benar tidak berpikir bahwa dia mencoba menipu mereka untuk peralatan atau apapun yang bersifat egois.

"Hal itu belum tentu benar. Dia sudah tahu bahwa Raja Monster Hutan menjatuhkan permata, yang berarti dia pasti sudah pergi ke Hutan Monster Pohon sebelumnya. Bukan hanya itu tetapi juga berhasil dalam misinya. Fakta bahwa dia mampu menyelesaikan wilayah itu dengan timnya sendiri merupakan sebuah bukti yang lebih dari cukup mengenai kemampuannya bekerja dalam tim. Selain itu, dia secara signifikan lebih berpengalaman daripada kita. Jadi tidak terlalu berlebihan baginya untuk meminta ditunjuk sebagai kapten tim. Lagi pula tidak berlebihan baginya untuk meminta perlengkapan pencuri dan permata yang jatuh. Karena dia dengan tegas menyatakan tuntutannya kepada Yao Yao, itu menunjukkan bahwa dia melakukannya dengan hati nurani yang jelas." Yu Lan menepuk pundak Yao Yao, "Yao Yao, kamu tidak perlu memikirkannya."

Setelah mendengarkan kata-kata Yu Lan, Yao Yao seketika memperlihatkan senyum lega. Meskipun dia masih sedikit marah pada ucapan Nie Yan, di dalam hatinya dia sudah merasa jauh lebih baik.

Melihat ekspresi senyum yang indah di wajahnya, Chen Bo merasa hatinya tenggelam. Dia tidak tahu penyebabnya, tapi kemunculan Nie Yan yang tiba-tiba ini memberinya firasat buruk.

"Kita akan menyewa perlengkapan Petarung tingkat Perunggu untuk besok. Oh ya, pastikan untuk memberitahunya bahwa kita akan menjalankan misi ini pada hari esok dan dia diundang untuk bergabung dengan kita." Kata Yu Lan. Ketua tim ini ternyata sudah memulai persiapannya.

"Huh, aku masih akan mengabaikannya selama sisa pagi ini. Aku akan berbicara dengannya lagi di sore hari." Yao Yao cemberut.

"Baiklah, kamu bisa menghubunginya lagi di sore hari." Yu Lan mengangguk sambil tersenyum.

Di tempat lain, Nie Yan terus membunuh Laba-laba Air. Keberuntungannya sama sekali tidak buruk, mengingat 4 ikat Sutera Murni telah jatuh berturut-turut. Melihat isi di tasnya, dia sudah memiliki 29 ikat sutra dari mereka. Hanya tersisa satu lagi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pencariannya.

Namun demikian, kelihatannya berburu monster di pagi hari memiliki keuntungan sendiri. Pertama, tingkat jatuhnya untuk berbagai peralatan relatif lebih tinggi.

Setelah membunuh Laba-laba Air yang lain, Nie Yan mengulurkan tangan kanannya untuk mengumpulkan hasilnya. 'Apa yang aku dapatkan?' Ketika dia mengangkat benda itu untuk melihat lebih dekat, dia menyadari bahwa itu adalah buku keahlian seorang Pencuri.

Buku Keahlian: Menyayat

Deskripsi: Pencuri dapat menggunakan belati mereka untuk mengiris musuh, menyebabkan musuh berdarah dengan deras. Target yang terkena serangan ini akan mengalami kerusakan setiap detik.

Persyaratan: Aksi (memerlukan senjata)

Properti: Menyayat target dan menciptakan luka yang terbuka. Daya Serang +1. Menyebabkan 5 poin pengurangan darah setiap detik selama 6 detik. 

Masa Tunggu: 30 detik

Batasan: Pencuri, Ksatria, Paladin, dapat dipelajari oleh ras apa pun.

Keahlian Menyayat adalah keahlian dasar yang bersinergi dengan keahlian Membunuh. Kemampuan ini dapat digunakan setelah keahlian Membunuh, menyebabkan luka tambahan yang akan membuat darah musuh berkurang 5 poin setiap detik selama 6 detik.

Namun, untuk kekuatan membunuh, kerusakan dari keahlian Menyayat, bahkan termasuk kerusakan tambahannya, sedikit lebih lemah daripada Serangan Vital. Meski begitu, itu masih keterampilan yang cukup baik.

Saat ini, buku keahlian ini adalah kemampuan yang tidak dimiliki oleh Nie Yan

Setelah mempelajari keahlian itu, Nie Yan berbalik untuk menghadapi Laba-laba Air lainnya. Tiba-tiba dia menerima pemberitahuan lain dari obrolan suaranya. 'Gadis kecil ini... dia mengirim permintaan panggilan lagi.' Pikirnya dalam hati.

Nie Yan menjawab panggilan itu. Namun, ada keheningan yang canggung di antara keduanya beberapa saat.

"Awalnya aku berencana untuk mengabaikanmu dan tidak pernah berbicara denganmu lagi. Tapi aku adalah orang dewasa yang bersikap murah hati, jadi aku tidak akan mengganggu aktifitasmu menaikkan level dan berdebat denganmu. Timku akan menyelesaikan Hutan Monster Pohon besok. Jadi, apakah kamu mau ikut atau tidak?" 

Nie Yan tidak bisa membantu tetapi memperlihatkan senyum yang jahil, terutama karena membayangkan ekspresi cemberut Yao Yao yang menggemaskan.

"Besok aku..."

"Tidak perlu menjelaskan jika kamu punya urusan lain yang harus diselesaikan besok. Katakan saja apakah kamu ikut atau tidak. Ya atau tidak?"

Perkataan Nie Yan terpotong oleh Yao Yao saat dia akan berbicara.

"Baik. Cukup beri tahu aku waktu untuk besok, dan aku pasti akan berada di sana." Nie Yan tersenyum tanpa daya. Ketika berhubungan tentang Nona kecil ini, dia sudah benar-benar menyerah.

"Hmm, sekarang kedengarannya lebih baik. Oke! Kami akan menghubungimu besok pagi. Apa, kamu sibuk?" Yao Yao cukup senang dengan jawaban Nie Yan. Dia segera menutup telepon, bahkan tidak memberinya kesempatan untuk berbicara lebih lanjut.

'Hmph! Bocah kecil, kita akan lihat apakah aku tidak bisa mendisiplinkan dirimu.' Pikir Yao Yao dengan bangga bergumam pada dirinya sendiri. Ketika dia membayangkan ekspresi tertekan di wajah Nie Yan, dia tidak bisa menahan tawa pada dirinya sendiri.

Setelah mendengar suara 'Bip' tanda panggilan berakhir, Nie Yan hanya bisa tersenyum pahit. Sepertinya besok dia harus pergi menjalankan misi di Hutan Monster Pohon. Dengan gangguan yang telah hilang, Nie Yan terus membunuh Laba-laba Air sambil terus mempercepat langkahnya.

Setelah menerima keahlian Menyayat, peningkatan yang signifikan pada kecepatan berburunya dapat terlihat. Dengan menyerang dengan keahlian Membunuh dan kemudian menggunakan keahlian Menyayat, dia mampu dengan mudah membunuh seekor Laba-laba Air.

'Ding!' Bunyi merdu dapat didengar saat pemberitahuan sistem berbunyi. Nie Yan telah naik ke Level 3.

Setelah beberapa saat, dia selesai mengumpulkan 30 ikat Sutera Murni.

"Akhirnya selesai." Nie Yan berenang kembali ke pulau untuk menyelesaikan misinya.

[Sistem: Pemain Si Batu Terbang telah mengirim 1 perak ke penyimpanan pribadi Anda.]

"Master, strategi yang kamu berikan kepada kami sangat berguna! Berkat itu, kami berhasil membersihkan Perkampungan Penyihir Jatuh. Dengan demikian, perak lainnya telah dikirim ke penyimpanan milikmu." Si Batu memberi tahu Nie Yan dengan gembira.

"Aku sudah menerimanya. Adakah hal lain yang kamu butuhkan?" Dengan 2 perak dari Si Batu ditambah penghasilannya yang baru saja terkumpul, Nie Yan sudah memiliki hampir 3 perak. Dengan ini, dia dapat dianggap memiliki modal selama petualangan selanjutnya.

"Salah satu temanku mengatakan bahwa mereka akan membentuk tim untuk berburu di Rawa Berlumpur Agmota lusa nanti. Apakah kamu ingin ikut?" Si Batu bertanya dengan sedikit harapan.

"Lusa nanti aku akan sibuk." Rawa Berlumpur Agmota adalah wilayah yang agak sulit. Meskipun melihat tim Si Batu mampu membersihkan Perkampungan Penyihir Jatuh, sepertinya kekuatan mereka tidak terlalu buruk.

"Kalau begitu lupakan saja. Master, apakah kamu memiliki panduan untuk Rawa Berlumpur Agmota juga?"

"Ahhh… Apakah kamu pikir aku semacam dewa? Rawa Berlumpur Agmota adalah wilayah misi Level 3 yang paling sulit. Kamu pikir aku bisa membuat panduan untuk itu dengan begitu cepat?" Dia tidak bisa terus menjual panduan untuk wilayah misi bawah tanah. Jika tidak, dia akan menarik terlalu banyak kecurigaan kepada orang lain. Selain itu, akan lebih baik baginya untuk menunggu tawaran yang bagus, yang pasti akan datang saat Si Batu dan timnya dikalahkan setelah beberapa upaya pertama mereka.

"Ah. Maafkan aku. Aku hanya berpikir karena kebiasaan. Haha!" Si Batu tertawa malu.

Next chapter