"Nggak tahu. Emang dari dulu dia tuh cantiknya selalu tambah terus sih," jawab Aldo sambil terbahak.
Sementara Elis hanya tersenyum malu-malu dan berkata lirik pada Aldo. "Awas nanti kamu kualat lo, jika membully orang dewasa."
"Dia itu tuh kalau baju sekaligus perias pengantin. Fajar jika memiliki mulut manis. Aku yakin tidak cuma kamu aja yang dipuji demikian. Tapi semua clan wanitanya pas juga digituin. Seolah dialah satu-satunya yang paling cantik. Biar suka dan jadi langganan, iya gak Tan?" ledek Aldo lirih. Kebetulan tempat itu lagi sepi. Jadi mau bercanda seperti apapun dia, aman lah.
"Ah terserah kamu lah Do. Emang dari dulu kamu kan juga kek gitu," jawab tante Sherin jutek. Kemudian, ia tersenyum ketika melihat kearah Elis. "Baju yang kupesan kemarin udah jadi, Mari kita lihat dan kamu coba. Pasti sangat cocok untukmu yang memiliki tubuh tinggi ideal serta kulit yang putih." Tasirin menuntun Elis menuju ke tempat khusus yang sudah menang ia siapkan sebelumnya untuk Elis.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com