"Jalani saja, kelak juga kau akan tahu siapa dia di balik topengnya."
Karena Alfa hanya diam dan tak mau mengatakan yang sebenarnya, Elis hanya memanyunkan bibirnya saja, dan memakan pesanannya yang sudah datang. Sedangkan Alfa sendiri? Iya nampak tidak berselera memakan makanannya. Pikirannya sudah terkontaminasi oleh hal yang tengah merusak moodnya. Setelah melihat Elis menyelesaikan makannya, Alfa sedikit menggoda gadis tersebut hanya sekedar untuk mencairkan suasana.
"Kamu, itu cuma kecil badannya saja, ya? Lihat, kau bahkan sudah memakan banyak sushi tapi, masih sanggup menghabiskan satu mangkuk ramen?" Padahal, yang di makan Tika jauh lebih besar porsi sushinya.
"Kan yang kumakan cuma mie, Fa. Tanpa nasi aku tidak kenyang. Ini nasi dari susi juga gak banyak-banyak banget, kok!" jawab Elis dengan cuek. Ia sudah biasa menerima ledekkan dari Alfa. Jika makanan sudah ibarat nasi dan sayur. Jika lebih parah, anggap saja spesial, plus lauk. Jadi, Elis tak akan pernah baper.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com