Sudah tak terhitung berapa kali Gina menguap, hanya duduk saja tanpa melakukan apapun membuatnya bosan. Massimo melarang Gina meninggalkan ruangan pribadinya.
"Satu jam, masih berapa lama lagi dia bekerja."
Gina bicara sendiri menahan kesal saat menyadari dirinya sudah duduk dalam waktu yang cukup lama, menggunakan pakaian yang bukan dirinya sekali membuat Gina tidak nyaman. Dengan punggung terbuka seperti saat ini Gina merasa seperti sedang telanjang, bulu kuduknya terus berdiri saat terkena angin dari ac.
Karena sudah benar-benar bosan, Gina akhirnya memutuskan untuk keluar dari ruangan Massimo. Namun baru saja akan menyentuh handle pintu tiba-tiba pintu sudah dibuka dari luar dan muncullah Martin, si pria berkacamata yang selama ini memberikan informasi tentang Gina pada Massimo.
"Anda mau pergi kemana, Nyonya?" tanya Martin sopan.
"Gina, panggil dengan namaku saja. Aku tidak nyaman dengan panggilan itu."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com