Jonathan membuka matanya setelah mendengar semua ucapan Nadia. Hati Jonathan begitu tenang dan bahagia saat mendengarkan itu semua.
"Apa kamu senang sekarang Jo? kamu sudah tidak marah lagi padaku kan?" tanya Nadia dengan tatapan penuh.
"Aku tidak pernah bisa marah padamu Nadia, aku hanya merasa sedih saja jika tidak dicintai olehmu." ucap Jonathan dengan suara parau membalas tatapan mata Nadia.
"Apa kamu masih belum percaya kalau aku benar-benar mencintaimu suamiku?" ucap Nadia dengan tersenyum.
"Aku hanya merasa takut saja kalau cintamu akan berpaling dariku. Tidak ada seorang wanita yang bisa menerima suami cacat seperti aku." ucap Jonathan seraya menelan salivanya menahan rasa sedih yang tiap kali menyelimuti hatinya.
"Kalau tidak ada wanita yang mau dengan suami cacat seperti kamu, lalu aku siapa? Bukankah aku istrimu yang mencintaimu? yang tidak bisa hidup tanpa kamu." ucap Nadia menautkan keningnya pada kening Jonathan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com