"Lo gim-."
Kring ... Kring ... Dering pertama.
Telfon miliknya berbunyi nyaring. Membuatku menahan diri untuk tak mengeluarkan kalimat tanya yang sudah kupersiapkan sebelumnya. Sebagai gantinya, aku berujar pelan, "Angkat gih!" Kemudian kuraih cangkir putih dihadapanku, meneguk cairan pahit di dalamnya hingga separuh. Selain karena aku haus, kata orang minum sesuatu yang pahit bisa membuat rasa gugup sedikit menghilang. Semoga saja berhasil.
"Nanti aja," tolaknya menekan tombol silent.
Aku mengangguk sekilas. "Lo lagi sibuk apa?" tanyaku kemudian.
Kulihat dia tersenyum tipis. "Biasalah, nerusin warisan bokap. Soalnya kalau enggak gitu, nama gue bakalan dicoret dari kartu keluarga. Lo tahulah kalau bokap gue itu Drama King, kebanyakan nonton drakor bareng Nyokap gue," dengkusnya manyun.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com