"Astaga, Ma! Jahat banget! Aku masih normal! Aku masih suka sam perempuan, masih suka menonton fim bokep, masih suka menggoda Iyem pembantu tetangga sebelah," omel Rega mencak-mencak. Membuat semua orang jadi tertawa melihat tingkah kekanakan juga aib yang baru saja pemuda itu katakan.
"Jadi, selama ini kau suka suka menggoda Mbak Iyem.Terus kau juga suka nonton film bokep," ujar Tuan Wenas tersenyum menyeringai.
"Eeh,.... itu..." Pertanyaan Tuan Wenas barusan membuat Rega gelapapan.
"Alhamdulillah deh, kalau begitu. Mama fikir kau itu tidak normal. Umur sudah 20 tahun tapi belum pernah membawa perempuan ke rumah," ujar sang Mama lagi-lagi membuat Rega kaget bukan main.
"Yah Salam, Mamaku ajaib banget sih," gumam Rega tak jelas.
"Oh, iya, Tan. Daska dimana? Dari tadi aku belum melihatnya. Kenapa dia tidak ikut makan malam?" tanya Belva merubah topik pembicaraan.
"Lho, bukannya masih di kantor ya." Itu suara Tuan Wenas.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com