di perjalanan menuju RS Rama benar benar khawatir dengan kondisi Amira kerana banyak mengeluarkan darah di bagian kepala,
isi pikiran Rama hanya pada kondisi Amira sampai sampai ia menolak panggilan dari Renata kekasihnya ,ia hanya fokus menelfon staf RS kenalanya .
" assalamualaikum bang ray , segera persiapkan ruangan UGD nya yah .ucap Rama di telfon
"walikumusalam ,kamu gak papa kan, ucap Ray namun sayangnya Rama tak menjawab melainkan ia kembali memperhatikan Amira yang kondisi nya semakin melemah .
di pegang pergelangan tangan Amira lalu ia pun mengeceknya dan hasilnya membuat Rama semakin khawatir saja .
"aduhhhh Amira plisss didkit lagi tahan ya,, ia berbicara seakan-akan Amira mendengar apa ucapnya.
di tengah-tengah pemikirannya yang sedang kalut telfon genggam Rama kembali bergetar dan lagi lagi nama Renata yang muncul karena sudah tak enak beberapa kali menolak panggilannya ia pun berniat angkat telfon dari Renata .
"kamu di mana ramaaaaaa ,teriak Renata kesal.
"sayang maafin aku sekarang aku lagi sama Amira ,nan ucap Rama tak terus karena Renata keburu meneriaki Rama
"dasar bangs*t kamu jalan sama Amira ya ? tega kamu Rama , brengs*k .aku benci kamu Rama , aku benci ..teriak Renata menangis
"gak Gitu yank dengerin aku dulu ,aku gak gitu....aku ngterin Amira ke ....lagi lagi Rama tak meneruskan ucapannya karena Renata kambali berteriak yang lebih keras
"kamu selingkuhin aku,ok kita putus dan asal kamu tau kamu orang paling brengsek yang pernah aku temui . aku bakalan kasih tau kamu sama ka Syarif. aku mau kita putus .hiks hiks hisk... tangisan pilu Renata mengakiri pembicaraan mereka di telfon.
"lho lho kok jadi gini sih dengerin aku dulu donk ....(tit tit tit ) tuh kan di matiin lagi. ah
begitu frustasi Rama di buatnya karena di satu sisi ia harus menyelamatkan nyawa Amira dan di sisi lain masa depan akan hancur bersama Renata gadis yang di pacarinya selama 3 tahun lamanya
"Amira kamu harus kuat .ucap Rama pada Amira saat sudah memasuki halaman RS .
dengan segera para suster yang di utus oleh bang ray susah siap di depan UGD mereka pun menyambut nya dengan siaga segera Amira di masukan ke dalam ruangan UGD dan Rama menunggu di luar ruangan duduk dan menyangga kan tangan di lutut kakinya lalu menopang kepala nya yang tertunduk dengan memejamkan mata.
sekitar 10 menit ia dengan posisi sama sampai akhirnya ia sadar bahwa ia harus menghubungi pak Anton ia pun segera menelfon Renata namun sayangnya no.nya sudah di blokir sama Renata ia kembali menelfon pak Anton namun sibuk lalu ia menelfon nomor rumah pak Anton sebenarnya ia malas untuk menelfon ke nomor rumah namun harus bagaimana lagi dan bibi yang mengakat .
"hallo rumah pak Anton malendra dan ibu lita malendra maaf dengan siapa saya berbicara. ucap bibi di telfon
"ia ia bi ini aku Rama aku cuman mau ngasih tau nanti bibi sampein sama bapak kalo menantu nya ada di RS z tolong ya bi .
"okok den .ucap bibi telfon.
"baik BI saya tutup ya telfon ya .ucap Rama lemes
" baik den terimakasih sudah menelfon keluarga malendra selamat sore.ucap bibi lagi
"hedeh lebih panjang basa basi ketimbang intinya .ucap Rama setelah ia mematikan sambungan telepon dari rumah pak Anton
********
para raidersss yang Budiman novel aku ini lagi ikut kontes boleh gak kalau kalian bagi dikit koin atau poin πππ tapi gak maksa aku. ππ hanya berharap aja dari kalian kokβΊοΈβΊοΈ