"Anjing Lo, Bangsat!" Maki Bryant pada Rifki yang masih tersungkur di tanah "Denger yah, sekali lagi Lo berani sentuh cowok gue, mati lo!" Ujar Bryant dengan nada tinggi dan kemudian meninggalkan Rifki.
Bryant menggandeng tangan Vino dengan sangat erat pada saat meninggalkan Rifki, emosinya muncul kembali dan sangat sulit di kondisi kan, itu adalah kelemahan Bryant.
"Bryant..." Rintih Vino sesaat setelah benar-benar tidak kuat menahan genggaman dari tangan Bryant.
"Bryant, sakit!" Teriak Vino dan melepaskan genggaman Bryant dengan paksa "Aku tahu kamu emosi dengan kejadian barusan, tapi kamu juga harus bisa ngontrol emosi kamu! Iya aku memang berterima kasih padamu karena telah menyelamatkan aku dari..."
Ucapan Vino langsung terhenti ketika Bryant tiba-tiba memeluknya dengan erat, mengelus rambut dan punggung Vino. Nafasnya yang sebelumnya memburu menjadi pelan secara perlahan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com