Aku merasa menjadi sedikit membenci Jo karena sakit hati mendengar Jo belum menyelesaikan kasus Marco ini , tetapi jika mengingat alasan yang diberikan oleh Jo , dia memang tidak bisa disalahkan 100% karena
pembunuh Marco belum juga ditemukan , aku harus bisa menemukannya dan membantu Jo , aku harus mencoba mengingat satu persatu siapa saja yang pernah berurusan dengan Marco .
" Bandit Kecil , makan dulu ya... aku sudah membuatkan masakan yang enak untuk mu , kamu paling suka kan Nasi Goreng pete... tapi ini pete nya aku ganti dengan daging giling , karena kita kan tidak menyimpan pete dan belum membelinya ...."
Tiba-tiba Jo datang mengejutkan diriku yang sedang berusaha mengingat ingat semua kenalan Marco , Jo datang dengan membawa sepiring Nasi Goreng dan 1 gelas Susu khusus ibu hamil , dia tau bahwa bayi yang didalam perut ku ini sudah menangis kelaparan .
Mungkin naluri seorang Ayah yang mengetahui anak nya sudah berteriak teriak minta makan .
Rasa benci ini seakan menjadi rasa senang karena masakan yang di buat oleh Jo ini sangat sedap sekali , memang benar pria yang mandiri itu hebat dalam menyelesaikan segalanya dan dia bisa melakukan segalanya , Jo biarpun dia berpangkat tinggi tetapi jika menyangkut urusan pribadinya , dia tanpa pernah ragu menyelesaikannya sendiri .
Jo menatap ku dengan senyum yang bahagia karena dia melihatku memakan Nasi Goreng buatannya ini dengan lahap sekali , akupun menjadi malu kepada nya karena awalnya aku marah dan benci kepadanya namun kini aku menjadi tersenyum dan harus mengucapkan terima kasih kepadanya atas semua pelayanan nya ini .
" Jo , Aku teringat seseorang yang sebelumnya aku dan Marco pernah bertengkar dengannya , namun aku masih ragu apakah dia yang melakukan hal ini ....?"
Tiba tiba mulut ku berkata kepada Jo mengeluarkan semua yang ada didalam pikiranku , tentang kilas balik semua yang selama ini pernah menyakiti ku dan Marco lah yang membelaku .
" Maksud mu ? "
Jo bertanya kepadaku dengan tatapan yang tajam dan sangat serius , tatapan mata itu seperti elang yang akan menangkap mangsanya , aku merasakan takut jika melihat mata Jo yang sudah seperti ini .
" Kamu jangan menatap ku seperti ini , aku jadi takut dan tidak bisa berpikir ."
Kututup wajah ku dengan bantal yang ada di ranjang ini , dan berkata kepada Jo agar dia jangan menatap ku dengan pandangan sepertinya aku ini adalah target dalam investigasi nya .
" Ha ha ha ha ha ha .... hei ! bandit kecil ku , tatapan mata ku ini masih ada rasa sayang yang begitu besar kepadamu , untuk apa kamu menakutinya , tetapi kamu memang harus belajar untuk mengatasi rasa ketakutan mu , karena kita tidak pernah tau apa yang akan terjadi dalam perjalanan hidup kita ini ."
Tangan Jo mengacak ngacak rambutku sambil dia tertawa senang mendengar bahwa aku takut kepada dirinya . Namun kata kata yang Jo ucapkan kepadaku mengajarkan diriku untuk membuka mata ini bahwa hidup itu tidak seperti apa yang kita bayangkan dan aku harus mempelajarinya mulai dari sekarang .
" Bandit kecil , apakah kamu mau aku ajarkan menembak ..."
" APA.... ???
Dengan santainya Jo berkata kepadaku namun membuat diriku terkejut setengah mati , karena apa yang dikatakan oleh Jo tidak pernah ada dalam daftar keinginan ku ataupun mimpi mimpi ku .
" Ya... aku merasa kamu harus bisa menggunakan senjata karena itu untuk perlindungan diri mu sendiri , apalagi setelah aku mendengar kamu mengetahui orang-orang yang pernah ada di sekeliling Marco ,
maka hal ini wajib kamu pelajari ."
Aku merasa Jo ingin merubah diriku secara perlahan lahan dia menginginkanku untuk menjadi seorang wanita yang berbeda dari sebelumnya dan secara tidak langsung kata-kata yang diucapkan Jo itu mengingat kan diriku kepada Marco karena kata kata itu hampir sama dengan apa yang diucapkan oleh Marco kepada ku , yaa.... Marco pun pernah berkata bahwa aku harus bisa menggunakan senjata untuk melindungi diri ku sendiri , namun semua itu belum terlaksana karena Marco telah pergi untuk selamanya dan kini Jo pun berkata yang sama seperti Marco kepada ku membuat diriku tersadar bahwa aku memang harus bisa menggunakan senjata .
" Kamu tidak usah banyak berfikir dulu untuk saat ini karena aku takut nanti berefek dengan janin yang ada di dalam perutmu ...."
Jo berkata sambil dia mengelus ngelus perut lalu dia menciumi anak yang ada didalam perut ku ini , dari tatapan mata Jo , sangat terlihat dia begitu bahagia memiliki anak ini , membuat ku semakin bersemangat untuk membesarkanya dan memliharanya dengan penuh cinta dan kasih .
Jo sangat mengerti keadaanku , dia tidak memaksaku untuk berpikir dan dia tidak bertanya kepadaku tentang nama nama yang ingin aku katakan kepadanya , terkadang aku juga tidak mengerti jalan pikirannya apakah dia menghentikanku karena merasa cemburu atau karena dia tidak ingin aku menjadi stress gara gara memikirkan masalah Marco , aku sendiri menjadi tidak pasti dan ragu untuk bertanya jawab dengan Jo tentang pembunuh Marco ini .
" Jo , kapan aku akan memulai belajar untuk menggunakan senjata dan senjata apa yang lebih dulu harus aku pelajari ? karena aku berpikir lebih cepat itu lebih bagus , sebelum perut ini semakin membesar jadi aku sudah bisa menguasai beberapa senjata ."
Mata Jo seakan terbelalak setelah mendengar jawaban dari ku , mungkin dia tidak pernah berfikir jika aku menanggapi ini semua dengan serius dan sangat cepat . Aku menjawab seperti ini karena 2 orang yang terhebat didalam hidupku sudah mengatakannya agar aku bisa menguasai senjata-senjata dan kini Aku tidak mau lagi kesempatan ku hilang , karena waktu itu berjalan tidak menentu , aku belajar dari pengalaman ku bersama Marco dan saat ini aku hidup bersama dengan Jo yang hidupnya juga tidak berbeda dengan Marco , karena Jo pun tidak mengetahui siapa itu kawan dan siapa itu lawan bisa juga menjadi musuh dalam selimut atau serigala berbulu domba , oleh karena itu aku berharap aku bisa menguasai senjata senjata ini dengan cepat semua ini untuk diriku dan juga anak-anak ku .
" Waah.... ternyata aku tidak salah mencintai dirimu , Bandit kecil ..... jika waktunya nanti sudah tiba kamu akan tahu bahwa kamu adalah pemimpin di atas dunia yang kamu pegang , aku akan membuat mu menjadi wanita yang berhati baja dan bermental keras , namun 1 hal yang harus kamu ingat dalam hidup mu adalah jangan kamu terlalu mudah jatuh kedalam cinta karena cinta akan membuat dirimu menjadi lemah dan itu akan menjadi target empuk bagi musuh musuh mu ."
Lagi lagi Jo , bermain teka-teki kata kepada diri ku , kata-kata yang dia ucapkan menyiratkan suatu rahasia untuk masa depan ku , tapi... saat ini aku tidak mau mendengarkan nya , karena untuk saat ini yang terpenting bagiku adalah aku harus bisa menguasai senjata hingga aku bisa berkesempatan untuk mencari sendiri siapa yang membunuh Marco dan jika aku mampu aku akan membalasnya dengan tanganku sendiri .
========== >>>>>