Binar hanya mendengarkan apa yang dikatakan oleh Jae-Hua. Dia bisa merasakan kebahagiaan Jae-Hua atas ledakan kapal pesiar. Jae-Hua pun mengatakan jika dirinya merasa sangat puas atas ledakan itu.
"Ayo kita bertemu!" ucap Binar pada Jae-Hua yang sedang bicara di seberang telepon.
Jae-Hua terkekeh, dia menyetujui apa yang diinginkan oleh menantunya itu. Karena dia ingin melihat seberapa terpuruknya wanita yang tangguh itu setelah kematian suaminya.
Binar menutup sambungan teleponnya setelah mengetahui di mana keberadaan Jae-Hua. Begitu banyak yang ingin ditanyakan olehnya, mengapa bisa sekejam itu pada putranya sendiri.
Saat dia hendak berjalan menuju Jae-Hua, langkahnya terhenti saat melihat Sonia yang menghalanginya untuk pergi dari rumah sakit.
"Candra sudah sadar," ucap Sonia pada Binar.
"Di mana dia?" Binar bertanya pada Sonia.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com