Darwin, North Australia. 4 PM.
Setibanya di Darwin, Christian pun bergegas pergi ke pabrik susunya yang merupakan pabrik susu terbesar di kota itu. Christian sengaja tidak memberitahukan perihal kedatangannya kepada siapapun di kota itu untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan pabrik susunya yang pernah mendapatkan penghargaan dari Perdana Menteri Inggris itu.
Sebagai pabrik terbesar yang memiliki nama, Christian tidak mau jika masalah yang terjadi di pabriknya terjadi berlarut-larut. Baginya sekecil apapun masalah harus segera diselesaikan, supaya tidak menjadi masalah besar di kemudian hari.
"Dua puluh menit lagi kita tiba di pabrik, Tuan," ucap Kainer, tangan kanan kepercayaan Christian sopan.
"Semuanya sudah siap?
"Sudah, Tuan."
Christian tersenyum. "Bagus, ayo lakukan dan jangan buat kesalahan sedikitpun."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com