webnovel

Memelihara ular

Anne terlihat sibuk di apartemen barunya, karena apartemennya ini lebih luas jadi ia bisa lebih leluasa mengatur barang-barangnya yang ia bawa dari apartemen lama. Kamar tidurnya sudah ia hias secantik mungkin sesuai keinginannya, tadi pagi ia memesan sebuah standing mirror yang sudah ia ingat dari lama di sebuah toko online dan langsung datang hari ini juga karena kebetulan gudangnya ada di dekat apartemen barunya.

"Ok akhirnya selesai juga," ucap Anne senang saat sudah selesai merapikan apartemen barunya. 

"Kini saatnya aku makan, kasian cacing-cacing di perutku sudah lapar," imbuh Anne lirih saat menyadari kalau sudah hampir jam dua belas siang dan ia belum makan dari pagi.

Tak lama kemudian Anne lalu berjalan menuju dapur barunya yang lebih luas daripada dapur lamanya yang ada di Newcastle Upon Tyne, Ia membuat mie instan Korea kesukaannya sambil menginstal beberapa aplikasi baru di ponsel barunya. Saat memutuskan pindah ke London Anne membuang semua barang-barangnya yang berkaitan dengan orang-orang yang ada di Newcastle Upon Tyne termasuk ponselnya yang berisi nomor Jack dan Aaron yang baru ia kenal

Anne benar-benar ingin memulai hidup baru, di tempat yang baru dengan orang-orang yang baru. Anne ingin menjalani hidup seperti orang normal lainnya tanpa terus-menerus mengingat masa lalunya yang kelam, terutama mengenai status dirinya yang saat ini sudah menjadi janda. Setiap kali ingin diingatkan mengenai statusnya itu ia pasti akan sangat sedih, walaupun dibibir ia selalu berkata tidak apa-apa jika Jack menyinggung masalah itu namun dalam hatinya ia terluka tercabik-cabik karena kembali mengingat peristiwa perselingkuhan Leon dengan Steffi sahabat baiknya itu.

Anne adalah orang yang membantu hidup Steffi dari nol, waktu itu sepulang kerja Anne tidak sengaja bertemu dengan Steffi yang baru saja kerampokan. Steffi tak memiliki apa-apa waktu itu karena tertipu oleh orang saat akan datang ke kota, karena kasihan Anne akhirnya mengajak Steffi pulang ke rumah kecilnya yang ada di Jerman. Dimana waktu itu ia belum menikah dengan Leon dan belum bertemu dengan nyonya Catherine. Karena Anne jugalah Steffi bisa bekerja di museum yang sama dengan dirinya, walaupun Steffi tak memiliki ijazah atau surat lainnya ia tetap bisa masuk ke museum karena rekomendasi Anne yang merupakan kurator terpercaya di museum. Akhirnya Steffi kemudian bisa memiliki penghasilan sendiri dan membangun hidupnya kembali dari awal, namun saat Anne bertemu dengan nyonya Catherine rasa iri Steffi mulai datang. Ia ingin memiliki apapun yang memiliki oleh Anne, mulai dari posisinya sebagai kurator nomor satu di museum sampai menjadi calon istri Leonardo Ganke waktu itu. Sampai akhirnya Steffi nekat mencari tau siapa Leonardo Ganke yang waktu itu masih berstatus tunangan Anne, mereka akhirnya mereka melakukan perselingkuhan itu tepat di malam pernikahan Leon dan Anne. Dimana waktu itu harusnya Anne berbahagia menikmati manisnya hidup sebagai pengantin baru, namun justru kepahitan yang ia terima saat ia ditinggalkan oleh Leon dengan seluruh kata-kata kasar yang terucap dari mulut Leon. 

Leon mengumpat semua penampilan Anne mulai dari ujung kepala sampai ujung kakinya, sejak saat itu Anne dan Leon pun terlibat hubungan yang tidak sehat. Dihadapan sang nenek mereka akan berpura-pura menjadi sepasang suami istri yang harmonis, namun ketika kembali ke rumahnya Leon akan memperlakukan Anne sebagai pelayan. Ia diminta untuk melakukan hal-hal tidak penting yang seharusnya dikerjakan pelayan, waktu itu Anne tidak mempermasalahkannya karena menganggap bahwa apa yang dilakukan oleh Leon adalah normal karena mereka adalah suami istri. Namun lambat-laun ia akhirnya tau bahwa apa yang dilakukan oleh Leon itu adalah sebuah usaha untuk menutupi perselingkuhannya dengan Steffi. 

Leon dan Steffi awalnya menutup-nutupi hubungan terlarang itu sampai akhirnya pada suatu ketika secara tidak sengaja Anne melihat Steffi dan Jack makan bersama di sebuah restoran, padahal waktu itu Anne sedang sakit. Waktu itu Anne meminta tolong kepada Leon untuk membelikannya obat karena Leon masih diluar, namun karena Leon tak kunjung membaca pesan yang ia kirimkan akhirnya Anne berinisiatif untuk mencari obat sendiri di apotek yang tak jauh dari tempat tinggal mereka. Dan pada saat itulah ia melihat dengan mata kepalanya langsung sang suami sedang makan bersama sahabatnya di tempat yang sangat romantis sambil berpegangan tangan. 

Sejak saat itu Anne sadar bahwa sahabatnya adalah orang yang paling ingin memiliki apa yang ia miliki, maka dari itu ia memutuskan untuk melepaskan Leon saat itu juga. Ditambah lagi ia melihat dengan mata kepalanya sendiri mereka bercinta di kamar yang seharusnya menjadi kamarnya yang notabene adalah sang nyonya rumah, namun kamar itu justru dipakai Leon untuk bercinta dengan Steffi. Semua rasa cintanya kepada Leon akhirnya musnah seketika di saat malam mengerikan itu, Anne benar-benar sudah menghilangkan semua rasa cintanya untuk Leon sang suami yang tak pernah menoleh ke arahnya.

Bunyi dari panci yang sudah panas karena airnya telah mendidih menyadarkan Anne dari lamunannya pasca ia mengingat tentang apa yang terjadi pada dirinya dua tahun yang lalu, dengan cepat mengecilkan kompor listrik nya dan langsung memasukkan mie instan yang sudah ia buka ke dalam panci yang sudah mendidih itu. 

"Kenapa aku tiba-tiba memikirkan mereka, padahal sudah lama sekali aku melupakan mereka berdua," ucap Anne dalam hati sambil menatap mie instan di hadapannya yang sudah masuk ke dalam air mendidih. 

Tak lama kemudian mie instan yang dimasukkan oleh Anne ke dalam air yang mendidih sudah matang, ia lalu memindahkannya ke dalam mangkok dan memasukkan beberapa bumbu yang merupakan pasangan dari mie instan itu. Dengan perlahan Anne membawa mie instannya ke depan TV, dimana sudah ada sofa kecil yang terpasang di sana. Anne dengan hati-hati meletakkan mangkuk yang berisi mie instan buatannya di atas meja, ia lalu menikmati mie instan ia dengan lahap sambil menatap sebuah berkas di sebelahnya. Berkas itu adalah berkas pendaftaran kuliah di sebuah universitas seni yang ada di London, Anne memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya. Uang dalam tabungannya sudah sangat cukup untuk membiayai hidupnya selama sepuluh tahun kedepan tanpa ia melakukan apa-apa.

Warisan yang diberikan oleh nyonya Catherine waktu itu sudah bertambah banyak karena Anne menabungnya dalam bentuk deposito, bunga dari deposito itu setiap bulan semakin bertambah dan membuat tabungan Anne semakin banyak belum lagi dengan keuntungan hasil usahanya selama dua tahun menjalani bisnis coffee shop. 

"Semangat Anne, raih cita-citamu. Dan tunjukkan pada dunia kau mampu bangkit walau sering dijatuhkan dan dihancurkan," ucap Anne pelan sambil menatap berkas pendaftaran yang sudah terisi biodatanya.

Bersambung 

Next chapter