webnovel

48.

"Kau dimana? Aku sudah di café," celoteh perempuan itu memilih sebuah meja dekat dengan pintu masuk. Tujuannya supaya ia bisa dengan mudah mengamati orang-orang yang lalu lalang di kafe ini.

"Lift. Suara denting lift dapat didengar oleh perempuan itu.

"Cepatlah! Aku tidak mau menunggumu sendirian seperti orang bodoh," ujar perempuan itu dingin.

"Kau terlihat cantik dengan gaun warna hitam itu, jadi jangan mengumpat dan membuat noda pada penampilanmu yang menganggumkan.

Perempuan itu menaikkan alisnya ke atas, merasa bingung dengan ucapan pria di ujung telfon. Mengedarkan pandangannya ke sekitar, perempuan itu menemukan pria yang menatapnya dengan tajam, berdiri di balik jendela cafe menghadap ke arahnya. Pria tampan dengan setelan armani warna marun, rambutnya tertata rapi dengan sentuhan minyak rambut, sepatu pantofelnya mengkilat akibat polesan semir sepatu, penampilannya terlihat necis dan berkelas.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter