webnovel

Daerah Bandit (3)

Noe beberapa kali mengalihkan pandangannya ke arahku. Aneh...

Aku menatapnya dengan mata biruku lebih dekat. Tampak wajahnya berubah menjadi lebih berwarna..."Noe.."

"Ma..manis, hentikan jangan melihatku seperti itu...!!" serunya memerah. Ia malu sekali tampaknya.

Yah aku juga tidak peduli sih ...

_

Saat aku tertidur, aku mendengar sebuah suara kepakan. Lalu angin berhembus pelan. Aku membuka mata dan melihat sosok manusia bersayap diluar.

Sayap itu...darah..

_

Aku masih setengah sadar dan tidak beranjak dari tempat tidurku.

sosok berambut panjang itu mendekatiku, sayap indah itu kembali ia kusutkan .

Matanya sangat datar menatapku, tidak ada rasa senang ataupun sedih. Memang..dia sangat dingin ..sekali!!

_

"Pulang..", serunya singkat . mengangkat tubuh kecilku dan merangkulnya dengan pelan.

Pelukan ini sungguh hangat ....

Tapi segera kuingat Noe, aku kembali tersadar dan menghentikan darah.

"No ..Noe harus ikut" seruku cepat. Darah terlihat hanya terdiam kemudian terasa nada suara yang sedikit di tinggikan..."Siapa..Noe itu?"

"Temanku, tolong bawa dia.., aku janji akan membawanya..."

Dia terlihat terdiam sejenak, kemudian menjawab dengan nada sangat datar...."Tidak, ..."

Deg

"I..ikutkan dia, kumohon" seruku memelas. Darah menatapku dengan dahinya sedikit di tekuk.

"Tidak.."

Aku memegang baju darah kemudian meremasnya, air mataku mulai jatuh membayangkan Noe akan tetap disini.

"Sesedih itu kah,..apakah Noe itu lebih berharga dariku..?" tanyanya. Aku menatapnya dengan air mata masih mengenang...

"Iya, Noe sangat berharga. Ia satu satunya yang dapat kupercayai"

Deg

Bisa kurasakan hawa mencengkam, air mataku mendadak mendingin. Hawa ini bisa kurasakan hawa itu menusuk hingga kekulit.

Kulihat wajah darah , terlihat sekali matanya yang hanya berwarna hitam menatap tajam ke arahku.

Takut..., bisa kurasakan kakiku mulai bergetar..

Dia tidak menjawab, dan mulai melebarkan sayapnya. Membawaku dari kota ini.

Aku melihat ke bawah, bisa kubayangkan tidak akan bertemu Noe lagi. Semoga..Noe baik baik saja..

Semoga...

_

"MH..., noe.." aku tidak sadar tertidur, dan menyebutkan nama Noe karena khawatir.

Darah melihat itu dalam diam. Dia mengelus pipiku dengan lembut..

Hari itu sangat dingin, tentu saja iblis seperti nya tidak akan merasakan hal itu.

Ia melihat kebawah daerah Bandit yang mulai menghilang. Noe..

Manis tidak pernah sekalipun dekat dengan siapapun kecuali dirinya. Itu pun karena perjanjian..

Kenapa ya, ....

"Manis.., aku...juga ingin dipercayai"

aku berbisik di telinganya. Tidak terdengar tentu saja karena ia masih tidur.

Namun , aku berharap ia mau mendengar ..... perkataan ku tadi ..

_

"Da..darah?" tanyaku setengah sadar. Aku mengayunkan tanganku ke atas dan menguap. Huh, enak sekali setelah beberapa hari ini tidak bisa tidur dengan nyenyak.

Darah tidak ada, kemana sih dia?

Aku kembali tidur, di atas kasur. Jujur ia lupa sama darah sejak disana.Itu karena ada Noe disana. Kalau tidak ada seorang pun disana.

Mungkin aku tidak akan bertahan...

_

Rambutku mulai mengeluarkan bau harum. Apa darah yang memandikanku....?

Kenapa ya, kemarin?, hawa dingin itu.

"Su sudahlah, huh. Paling dia sedang kedinginan malam itu" seruku berusaha menghilangkan pemikiran aneh.

Darah masih belum dapat dipercayai, ke tidak emosian nya saat membunuh manusia lain. Itu membuat ku sangat takut.

Bagaimana jika ia membunuh ku juga?

_

Tapi...kemarin ia datang padaku. Ia membawaku pergi. Itu artinya aku juga penting kan..?

"Darah..., aku...hm..senang kok kau datang padaku..., "

Tak tak,. aku terkejut ketika melihat sosok berikat satu berada di belakang ku..

"A..aku bukannya mempercayaimu loh, lagipula ini karena perjanjian kau datang kan.." kataku , sungguh gugup.

Lagi lagi ia hanya diam, dasar!!

Srek

_

"Manis, kau itu milikku selama perjanjian, tetaplah bersamaku..."

Kata kata itu membuat ku senang, karena darah mempedulikan ku. Tunggu untuk apa aku peduli. Ini kan hanya karena perjanjian.

Milikmu, darah pasti sedang sakit atau apa..!!

"Si siapa sih yang milikmu, dasar aneh!!"

"Kau milikku manis ...", ..."Ter terserah!!!" /////

Next chapter