..
Bobby membersihkan tubuh Jane dengan telaten, hal yang biasa ia lakukan selama berpacaran dengan Jane.
Setelah hampir 15 menit akhirnya mereka selesai dan Bobby sudah mengolesi salep pada lubang Jane.
Bobby menyiapkan kemeja tebal panjang berwarna putih untuk Jane.
"Where's my underwear?"
"Tidak ada, pakai saja"
"Tidak mau"
"Yasudah tidak usah pakai sama sekali"
"B!!!" Teriak Jane
"Yes baby?"
"Menyebalkan sekali!"
"Itu bahannya tebal, tubuhmu itu kecil, tidak akan ada yang tahu jika tidak membukanya" jawab Bobby enteng.
"Aku tidak mau!"
"Aku menjagamu, kau tidak percaya pada kekasihmu ini?"
"Kau memperkosaku!"
"Your language baby, jika tidak mau yasudah aku akan pergi sekarang, aku lapar ingin makan, Yunhyeong masak enak hari ini"
Jane menekuk wajahnya sebal seraya memasang kemeja Bobby ditubuhnya dan dibantu Bobby untuk memasang kancing.
"Hei, jangan menekuk dahimu..." Bobby mengelus dahi Jane dengan ibu jarinya ".. nah kan seperti ini terlihat cantik" Jane tersipu malu, lagi-lagi Bobby membuatnya malu.
Bobby menggendong Jane ala bridal style, kemudian membawanya keluar kamar menuju dapur. Tebak apa yang terjadi? Disana sudah mengumpul anak-anak ayam ah maksudnya member ikon! Kecuali Hanbin, ia tidak kembali ke dorm, dari semalam ia dirumah orang tuanya adiknya sakit.
Jane bersemu malu, ia tidak bisa bicara apapun. Karena semua mata menatap kearahnya dan Bobby.
Jinhwan terbatuk saat meminum segelas air putih, ketika melihat Jane ada di dorm mereka.
Baiklah, hyung tertua ini belum tahu cerita jika semalam hampir ada perang shinobi ketiga.
"Kenapa bisa ada Jane disini? Kalian tidak memberitahuku?" Bisik Jinhwan kepada Chanwoo.
"Hyung tidak bertanya" jawab Chanwoo santai.
"Aiish" Jinhwan menutus kepala Chanwoo pelan dan Chanwoo hanya mengaduh pelan mengusap kepalanya.
Jane didudukkan Bobby disebelah kursinya, tepatnya berhadapan dengan Chanwoo dan bersebelahan dengan June, mereka menunggu Yunhyeong selesai memasak, wangi masakannya sangat lezat memenuhi seisi ruangan, membuat perut Jane bertambah lapar.
"Siang Mom" ucap June disertai senyum-senyum tidak jelas dan Jane hanya mengangguk-angguk malu.
"Taraaaaa~~~ sudah selesai" ucap Yunhyeong langsung duduk disebelah DK, ia sudah mempersiapkan makanan mereka.
Bobby mengambilkan beberapa makanan untuk Jane, karena Jane sangat malu sekarang dan tidak bisa melakukan apa-apa.
"Yunhyeong pandai memasak, masakannya enak, kau pasti menyukainya" ucap Bobby seraya menyodorkan piring makan kepada Jane dan Jane hanya mengangguk mengiyakan.
Jane mencoba satu sendok dan memang benar masakan Yunhyeong sangat lezat! Ia menyukainya! Bukan Yunhyeong-nya tapi masakannnya.
"Bagaimana?"
"Enak sekali" ucap Jane tersenyum manis, ia tidak marah lagi pada Bobby berkat masakan ini enak, mungkin Jane marah-marah karena belum makan. Loe resek Jane kalo lagi laper.
Semua orang dimeja makan ikut tersenyum, mereka terpesona dengan senyuman Jane, beruntungnya Bobby menemukan Jane duluan.
Setelah hampir 20 menit mereka makan akhirnya semua selesai, masakan diatas meja habis tidak tersisa.
Sekarang giliran June dan DK yang mencuci piring dan Yunhyeong, Jane, Bobby, Jinhwan dan Chanwoo menyantai sambil berbincang-bincang.
"Mom, what is that?" Ucap Chanwoo, ia memicingkan matanya.
"Hm? Where?"
"Your neck" Ucap Chanwoo sambil menunjuk bagian lehernya sendiri untuk memberitahu Jane.
"Nothing" ucap Jane yang langsung menurupi bekas kissmark Bobby semalam, ia sangat malu dan Bobby malah tersenyum.
"We'll get baby soon Chan!" Teriak June masih tetap tangannya bekerja membilas piring sambil tertawa dengan DK. Sedangkan Jinhwan dan Yunhyeong tertawa kecil.
"June, your language!" Celetuk Jane, anaknya satu itu memang nakal. Mengotori pikiran Baby Chan yang masih bersih ini.
"You'll understand, when you become adult Chan hahahaha~" kali ini Bobby yang berbicara dan Jane langsung mencubi paha Bobby dengan kuat.
"Aakkh! Sakit Jane!" Ucapnya meringis kesakitan mengusap bekas cubitan Jane, dapat dipastikan itu dapat membiru.
"Astaga! Dimana ponselku B! Seharusnya aku ada rapat hari ini!" Jane panik, jika Mr. Min-CEO mengadu pada Alex matilah dia.
"Aku sudah menelpon Lin tadi pagi, aku bilang kau sakit..." Jane bernafas lega, kemudian Bobby melanjutkan kalimatnya "... apa kau tidak bilang semalam pada Lin kalau kau menemuiku?"
"Tidak" jawab Jane santai.
"Dia mengira, aku yang menculikmu, aku baru datang dia sudah memarahiku habis-habisan" ucap Bobby
"Siapa yang dimarahinya?"
"Tentu saja aku!" Jawab Bobby kesal, jangan lupakan jika mulut Lin itu pedas.
"Yasudah, yang penting bukan aku yang dimarahinya" balas Jane santai, membuat Bobby meremat rambutnya frustasi, sedangkan teman-temannya hanya mengulum senyum, sebenarnya mereka ingin tertawa tapi dapat dipastikan Bobby akan mengeluarkan death glare nya bagi yang berani menertawakannya sekarang.
"Lin bilang aku harus mengembalikanmu sore ini, jika tidak ia akan membunuhku" Jane terkekeh geli, sifat Lin sangat bagus untuk membuat Bobby kesal setiap hari, hiburan tersendiri baginya-Jane.
"Tunggu disini, aku akan mengambilkan ponselmu dan kita langsung pulang" jane hanya mengangguk, ia masih santai menikmati kopi buatan Yunhyeong.
Dalam sekejap saja Bobby sudah kembali dari kamarnya, ia memberikan handphone yang sudah mati total dan kunci mobil Jane.
"DK ikut aku, kau bawa mobilku" ucap Bobby.
"Aku bisa pulang sendiri" celetuk Jane, ia kan membawa mobil sendiri kesini.
"Kau saja tidak bisa berjalan" balas Bobby cepat.
Bobby menyuruh Jane menggunakan masker dan Bobby sendiri menggunakan kacamata hitam, masker dan topi begitupun dengan DK, mereka sudah siap menjadi agen antar jemput hahaha~ untung bukan ahen pulsa keliling.
"Aku pulang dulu, maaf merepotkan" pamit Jane, Jane manis sekali dengan orang lain sedangkan dengan Bobby ia sangat kejam.
"Hati-hati" ucap Yunhyeong dan jinhwan bersamaan.
"Bye Mom~" giliran June dan Chanwoo.
DK, Bobby dan Jane meninggalkan apartemen dengan Jane yang digendong oleh Bobby dan DK di depan mereka.
"Bukannya Daddy B dan Mommy Jane semalam bertengkar hebat? Sampai-sampai perempuan beracun itu ditampar oleh Mommy Jane" Celetuk Chanwoo setelah pintu ditutup.
"Apa?! Mereka bertengkar? Wanita beracun?! Kang Raeyon keponakan mantan direktur pemasaran kita itu?!" Jinhwan tidak tahu apa-apa, ia kudet sekale~~
"Hampir terjadi perang shinobi" celetuk June santai.
"Bagaimana bisa?.."Jiwa kekepoan Jinhwan membara, ia sangat ingin tahu kejadian semalam, salahkan saja dia tidur seperti buntang. "... Eh Yunhyeong apa kau tahu juga?" Lanjut Jinhwan, ia ingin memastikan bahwa bukan dirinya saja yang tidak tahu, namun anggukan kepala Yunhyeong mengecewakannya, ternyata Pria tampan itu sudah tahu kejadian besar ini, berarti ia satu-satunya orang paling ketinggalan berita dan kudet disini. Poor Jinhwan.
"Tenang hyung, akan ku beri tahu, ceritanya panjang, belikan dulu aku snack dan aku akan menceritakan sedetail-detailnya" jawab June dengan cengiran khas yang menjengkelkan, ingin sekali Jinhwan menyobek mulut besar June.
"Aiiish! Tidak perlu, ayo Chan ikut aku, ceritakan semuanya" Jinhwan membuang muka pada June yang sedang menahan tawa, hmm anak kurang ajar.
"Tapi hyung, bagaimana bisa Bobby hyung dan Mommy Jane cepat sekali berbaikan? Apalagi melihat Mommy Jane sangat marah semalam" Memang benar, Jane sangat marah semalam, ia tidak segan untuk menampar Raeyon didepan semua orang tanpa peduli resiko yang nantinya akan ia tanggung.
"Chan, itulah Sex can solve your problem" Jawab Jinhwan tegas sambil menepuk bahu Chanwoo yang lebih tinggi darinya. Jinhwan bercengir ria membayangkan Jane yang tadi sampai tidak dapat berjalan karena ulah Bobby.
"Ha?!" Ucap Yunhyeong dan Chanwoo serempak dan June hanya tertawa puas, ia sudah tidak kuat menahan tawa dari tadi.