..
"Murah sekali kau, jika ingin berselingkuh sebaiknya kau pilih wanita yang lebih baik dariku brengsek" ucap Jane yang kemudian berjalan kearah pintu keluar.
Bobby tidak habis pikir, apa Jane mengira dia-Bobby berselingkuh dengan Kang Raeyon? Yang benar saja, walaupun Raeyon wanita terakhir didunia ini Bobby tidak akan sudi.
Cklek
Jane memutar knop pintu keluar
BRUK!
Dentuman pintu cukup keras, bukan Jane pelakunya melainkan Bobby yang mengukungnya dari belakang dan mendorong pintu hingga tertutup rapat, tidak membiarkan Jane untuk membuka pintu dan keluar dari dormnya.
"Kau bilang aku berselingkuh?" Bisik Bobby tepat dibelakang telinga Jane, karena Jane sampai sekarang tetap kukuh dengan posisinya yang menghadap pintu dengan tangannya yang tetap berada di knop pintu.
"Kau tidak sadar dengan apa yang kau lakukan tadi siang?" Lanjut Bobby seperti sedang menahan geram ah tidak tidak bukan geram tapi emosi yang sejak siang tadi ingin membuncah.
Jane menarik nafas berat, ia berbalik badan, dapat dilihatnya wajah Bobby yang berada tepat didepannya.
Dahinya-Jane menekuk "Apa maksudmu?!" Jane emosi, tumben cepat emosi.
"Apa maksudku? Apa harus kujelaskan bagaimana mesranya kau bercumbu dengan Mino hyung? Harus aku jelaskan kau dan dia berciuman?!" Nada bicara Bobby naik satu oktaf, tangannya mengepal kesal namun wajahnya masih tersenyum miris diakhir kalimatnya.
"Aku tidak melakukan apapun dengannya!" Balas Jane tidak kalah kesal dengan Bobby, dia benar-benar tidak berselingkuh!
"Tidak melakukan apa-apa?! Ck! Egois sekali, apa yang kau maksud dengan tidak melakukan apa-apa itu kau duduk berdua didalam ruangan dengannya selama berjam-jam dan berciuman dengannya apa itu bukan apa-apa Jane?!"
BRUK!
Bobby memukul kuat pintu tepat bersebelahan dengan kepala Jane, tentu saja Jane terkejut tapi tak apa Jane tidak jantungan, ia sehat-sehat saja.
"Sialan! Apa kau benar-benar berpikir aku akan berselingkuh?!"
"Masih ingin mengelak" balas Bobby cetus.
"Terserah kau saja mau percaya atau tidak" jawab Jane tidak kalah cetus.
"Jika memang benar tidak, seharusnya kau datang padaku dan menjelaskan semuanya"
"Kau ini bodoh atau apa? Kau pikirkan saja untuk apa aku ditengah malam seperti ini ke dorm mu hah?! Apakah kau pikir aku tidur sambil berjalan sekarang?" Tangan Bobby melepas kukungannya, benar juga.
"Tapi kenapa kau tidak jelaskan padaku apa hubunganmu dengan Mino hyung?" Suara Bobby halus sehalus makhluk halus.
"Bukan urusanmu, apa aku bertanya apa hubunganmu dengan Raeyon? Tidak kan?"
"Aku akan jelaskan semuanya se—"
"Kau tidak perlu menjelaskan apapun, ini semua hanya permainan jadi jangan menganggap hubungan ini serius" potong Jane sarkas.
Jane berbalik dan saat dia membuka knop pintu lagi-lagi Bobby menghalanginya. Bobby langsung mendekap tubuh ramping Jane dari belakang dan menenggelamkan wajahnya diceruk leher sang kekasih.
"Don't go, Im sorry" ucap Bobby dengan suara rendah khasnya, membuat tubuh Jane meremang.
Jane diam. Tangannya masih setia terpaku pada knop pintu.
Sial! Apa-apaan ini?! Kenapa seolah-olah tubuh Jane tidak mau menuruti perintahnya?!
Jane ingin pergi dari sini secepatnya! Tapi tubuh sialannya ini tidak mau merespon, apa Jane terkena penyakit jenis baru? Penyakit apa? Penyakit gejala bucin. Ahahaha~~
Sret!
Bruk!
Jane dibalik paksa oleh Bobby, tubuhnya diapit Bobby dan bagian punggungnya menyentuh pintu, dengan gerakan secepat kilat Bobby sudah melumat bibir Jane ganas.
Tentu saja Jane tidak terima! Jane mendorong Bobby namun dengan susah payah Bobby memegang kedua tangan Jane diatas kepalanya-Jane.
Tubuh Jane diapit kuat hingga Jane tidak bisa menendang Bobby, ingat! Jane bisa bela diri!
"Aw!" Bobby melepas lumatannya, rasa asin seperti besi menghampiri indra perasanya. Jane menggigit bibir Bobby hingga berdarah.
Kejam sekali.
"Kau menggigitku? Tega sekali" Ucap Bobby sambil meringis.
"Terserah, lepaskan aku brengsek! Aku mau pulang sekarang!" Jelas sekali Jane marah sekarang, lihat saja tanda seru dibelakang kalimatnya hahaha~~
"Siapa bilang kau boleh pulang? Kau mengigitku kasar, kau harus membayarnya, akan kupastikan kau tidak akan bisa berjalan besok Mrs. Jane Clarkson Atres" tidak lupa seringaian mesum muncul menghiasi wajah tampan Bobby.
Aw! Jane merasa sangat menyesal sekarang kenapa dia harus datang dan menemui Bobby.
Dengan sekali gerakan cepat Jane digendong ah coret bukan di gendong tapi dibopong seperti karung beras, ahh jangan lupakan teriakan dan makian Jane memenuhi perjalanan menuju kamar mereka, ah bukan kamar mereka tapi kamar Bobby.
BUK!
Jane dilempar di kasur dengan ukuran sedang. Tenang Bobby sudah mengunci pintu. Jaga-jaga saja jika Jane akan melarikan diri atau ada orang lain yang ingin masuk dan mengganggu acara skidipapap swadikhab biskuit ahoy semelehoy kiki do you love-nya mereka. Bukan karena malu tapi Bobby tidak ingin ada laki-laki yang memandang tubuh Jane, wanitanya.
"Sakit bodoh! Kelinci brengsek sialan!" Maki Jane yang dari tadi selalu saja mempunyai kata baru untuk mencaci sang kekasih gadungan.
"Kelinci? Itu nama panggilan sayangmu untukku baby? Manis sekali" balas Bobby santai. Ia sedang membuka bajunya sekarang. Dengan sangat percaya dirinya memperlihatkan bentuk tubuhnya yang sempurna.
Bobby mendekati Jane, tentu saja refleks seorang wanita yang takut diperkosa adalah mundur. Eist?! Diperkosa? Yang benar saja lihat saja beberapa menit kedepan apakah tetap dinamakan pemerkosaan? Kita tunggu saja kelanjutannya.
Bobby langsung menikam Jane, bak singa yang sudah kelaparan, tubuhnya menindih tubuh gadis ramping dibawahnya, mengukung penuh dengan tatapan kilat nafsu yang sudah menggebu-gebu.
Jane tanpa sadar meneguk salivanya kasar, tatapan Bobby intens menatap lekat kebola matanya.
"Jangan salahkan aku karena bermain kasar" ucap Bobby dengan segenap aura dominannya yang membuat tubuh Jane meremang sempurna dibawahnya.
Bobby mengamankan kedua tangan Jane diatas kepalanya-Jane karena si gadis tsundere memberontak nakal.
Dengan kasar Bobby memberikan kissmark dibagian leher jenjang Jane. Tempat favoritnya.
Harum tubuh Jane sangat khas, harum yang memabukkan menyapa indra penciuman Bobby ketika ia mengendus perpotongan leher si gadis.
Kulit Jane yang begitu halus bertabrakan langsung dengan bibir kenyal Bobby, membuat Bobby menggeram pelan.
Jane berusaha mati-matian untuk tidak bersuara, ia tidak dapat bergerak. Bobby benar-benar tidak membiarkannya untuk melakukan pemberontakan melindungi diri. Semakin mencoba maka tetap akan nihil hasilnya.
Jane dibuat pasrah oleh keadaan yang dikendalikan oleh laki-laki brengsek yang sialnya sangat tampan saat dalam mode kalang kabut seperti ini.
Tangan sebelah kanan Bobby dengan paksa membuka baju Jane hingga robek! Wth is this?! Bobby benar-benar tidak sabaran! Eh tidak sabaran atau benar akan bermain kasar? Tapi kan Jane tidak memiliki baju di dorm ini? Ah sialan kau B. Masalah baju, masalah belakangan. Sekarang yang terpenting adalah membuat Jane mendesah kuat sapanjang malam dibawahnya dan membuat si gadis tsundere ini tidak dapat berjalan besok! Evil B.
"Euuunghh!" Lenguh Jane keras. Bobby kejam! Ia-Bobby menggigit nipple Jane sangat keras membuat Jane meringis sakit, namun tidak tinggal juga rasa nikmat didalamnya.
Bagian depan Jane sudah terekspos bebas oleh Bobby, jangan tanya bagaimana bisa, masalah seperti ini geli-geli saja bagi Bobby, mudah. Apalagi hanya membuka bra dengan satu tangan, Bobby jagonya. Hm seharusnya yang seperti itu tidak perlu dibangga-banggakan juga B. Mesum sekali.
Tubuh mulus Jane sudah tidak mulus lagi. Ada berbagai macam warna tersedia ditubuh Jane. Merah hingga keungu-uangan ada ditubuh Jane. Lukisan indah by Bobby laknat.