webnovel

Cheating (3/6)

Apartemen Jane

Sreek

(Suara kursi ditarik)

"Astaga Jane! Kau mengejutkanku, apa tidak bisa pelan sedikit menarik kursinya" ucap Lin. Ya siapa pula yang tidak terkejut saat sedang asyiik-asyiik nya memasak sunyi sepi tenang, tiba-tiba dikejutkan dengan tarikan kursi kasar. Siapa lagi pelakunya jika bukan Jane Clarkson Atres, gadis yang sepertinya sedang kesal entah kesal pada siapa.

"Ini makananmu, makanlah yang banyak. Alex akan memarahiku jika kau terlihat kurus"

Jane diam, ia tidak ingin memperpanjang percakapan dengan Lin. Ia-Jane langsung memakan makanannya dengan khidmat, tidak ada suara tidak ada perbincangan sama sekali hanya ada dentingan sendok dan piring.

"Ada apa? Kau terlihat tidak bersemangat, tidak nafsu makan? Atau ingin kumasakkan sesuatu yang lain?" Jujur saja, Lin sedang gusar sekarang Jane terlihat tidak biasa sejak mereka pulang kantor hingga sekarang Jane hanya diam dengan kerutan didahinya yang tak kunjung hilang.

"Tidak" balas Jane singkat, ia tetap melanjutkan makanannya.

"Hmm Jane?"

"Hm?"

"Sudah berbicara dengan Bobby?" Tanya Lin hati-hati ia tidak ingin menambah mood Jane semakin buruk.

"Belum"

"Kenapa?"

"Kenapa aku harus berbicara dengannya" balas Jane ketus.

"Astaga" Lin menghentikan acara makannya, Lin tidak habis pikir betapa egoisnya nyonya-nya ini. Padahal Lin tahu betul, sikap tidak biasa Jane ini disebabkan oleh Bobby.

Jane tidak menanggapi Lin, ia tetap melanjutkan makannya, ia amat sangat tidak tertarik dengan percakapan yang coba dibangun oleh Lin.

Sekitar 15 menit mereka menyelesaikan makan malamnya dan Jane sudah berdiri dan akan menjauhi meja makan, namun suara Lin menghentikan langkahnya.

"Berbicaralah dengan Bobby, kau menyakitinya" Jane kaku, apa iya dia-Jane menyakiti kelinci mesum itu?

".... dan Jane, kau berhutang penjelasan padaku mengenai kau dan Mino" Jane diam, ia melangkah menjauhi dapur menuju kamarnya tanpa membalas kalimat Lin.

"Haaa..." Jane membuang nafasnya kasar, ia berbaring berniat ingin langsung tidur padahal jam masih menunjukkan pukul 8 malam, ini masih sore dan sebenarnya jam 8 ini masih pagi menurut Jane.

Jane sudah mencoba memejamkan matanya, ia membaringkan tubuhnya telentang, namun ia tidak merasa nyaman kemudian ia memiringkan tubuhnya kekanan namun tetap saja ia merasa tidak nyaman padahal ini posisi tidur yang baik, Jane kembali memutar tubuhnya miring kesebelah kiri namun yang ia dapat hanyalah rasa gelisah dan akhirnya Jane lagi-lagi merubah posisi tubuhnya menjadi tengkurap dan posisi ini amat sangat tidak membantu ia sulit tidur tengkurap, Jane kembali menjelajahi lebar kasurnya namun tetap tak kunjung menemukan rasa nyaman untuk tidur dan sekarang jam sudah menunjukkan pukul 12 malam.

"Sial! Aku ada rapat besok kenapa aku tidak bisa tidur" entah untuk siapa makian itu ditujukan tapi kita sudah tahu pasti hanya ada dirinya-Jane sendiri disini.

Jane meraih smartphone canggihnya diatas nakas, mengecek ponselnya namun tidak ada satupun notif dari Bobby. Apa?! Bobby?! Jane mengharapkan laki-laki sialannya itu memberinya kabar?

"Sialan!!" Jane mengacak-ngacak kasur dengan kakinya, ia kesal bukan main.

"Aku tidak peduli terserah apa maumu! Jika kau tidak menghubungiku baiklah bagus, aku senang sekali" ucap Jane meracau seraya menatap ponselnya.

Tik Tok

Tik Tok

Tik Tok

Sudah satu jam lamanya Jane masih tidak bisa tidur.

"Sialan! Ini bukan salahku! Aku tidak melakukan kesalahan apapun!" Ucap Jane lagi.

Sreek

Jane bangun dari tempat tidurnya, ia meraih ponselnya dan langsung turun kebawah, keadaan apartemennya sudah gelap, Lin pasti sudah tidur karena ini sudah pukul 1 lewat dini hari.

Jane meraih mantel didekat pintu keluar kemudian meraih kunci mobilnya dengan cepat, ia melesat keluar apartemennya, langsung menuju basement dan menyalakan mobil menuju apartemen Bobby. Ternyata ia tidak tahan juga.

Jane melesat dengan kecepatan diatas rata-rata, jiwa pembalapnya tiba-tiba saja muncul ketika hal mendesak seperti ini, hei Jane walaupun bukan saat mendesakpun jiwa pembalap ugal-ugalan mu itu tetap saja muncul, jadi tidak usah mencari alasan dengan menggunakan kata 'mendesak'.

Sekitar 17 menit saja Jane sudah sampai didepan apartemen Bobby dan dengan tidak sopannya Ia-Jane malah sembarangan memberhentikan mobilnya tepat didepan lobby apartemen Bobby, Jane tidak peduli mobil itu akan diangkut paksa atau tidak, ia bisa membeli satu atau dua mobil lagi jika perlu, karena yang terpenting sekarang ia-Jane harus bergegas menuju unit apartemen Bobby berada dan setibanya didepan pintu unit kamar Bobby berada Jane langsung menekan bel beberapa kali, mungkin lebih dari 10 kali dengan tidak sabarannya, namun tetap tidak ada jawaban, sial pikirnya.

Jane meraih ponselnya, mencari kontak nama "My Frog Prince" disana dan langsung menekan layar untuk menelpon.

Sudah sekitar 5 atau 6 kali ia menelpon namun tidak ada jawaban, kemana laki-laki ini?

Jane kembali menuju mobilnya yang terparkir didepan lobby dengan wajah kesalnya, seorang security dari apartemen menegurnya karena sembarangan memarkirkan mobilnya.

Tapi sebenarnya Jane tidak mengerti apa yang security itu katakan namun Jane menebak lelaki itu sedang menceramahinya.

"Shut up!" Ucap Jane kesal, ia menatap tajam retina mata si lelaki dengan angkuhnya.

"Maaf nyonya, saya hanya melaksanakan tugas yang diberikan atasan, mobil nyony—" baiklah security ini ternyata bisa menggunakan bahasa inggris sekarang, karena apartemen pribadi Bobby bukan apartemen biasa, ini merupakan salah satu apartemen termewah di negeri ini.

Jane tidak peduli, ia langsung masuk kedalam mobil dan menghidupkan mesin mobilnya kemudian menginjak pedal gas untuk meninggalkan security menjengkelkan itu.

Sepanjang jalan Jane berpikir kemana Bobby pergi? Namun, ia baru ingat sesuatu...

"Aku akan mengantar Jane dulu, sebelum kalian pulang nanti bereskan semua kekacauan ini ah dan aku akan langsung kembali ke dorm kita setelah mengantar Jane, ini tanggung jawabmu June kau yang menyusup masuk keapartemenku"

"Oke Daddy"

"Got it!" Ucap Jane, ia ingat Bobby pasti ada di dorm bersama teman-temannya.

Tapi...

Dimana dorm Bobby berada?!

Astaga kepala Jane sakit memikirkannya ia bingung sekarang!

Jane menghentikan mobilnya disisi jalan, ia meraih ponselnya dan langsung menelpon Lin, pasti Lin tahu dimana lokasi dorm Bobby.

Sambungan pertama tidak ada jawaban hingga sambungan ketiga barulah suara Lin yang serak khas bangun tidur terdengar.

"Halo"

"Lin, dimana lokasi dorm Bobby"

"Kan kau sendiri tau dimana apartemennya" jawab Lin masih menguap diujung kalimatnya.

"Bukan apartemen pribadinya! Tapi tempat Bobby dan teman-temannya tinggal bersama!" Ayolah Jane jangan membentak-bentak Lin, ia kan masih mengumpulkan nyawanya yang masih melayang mengambang-ngambang.

"Oh dorm mereka..." ucap Lin santai, sedangkan Jane sudah siap dengan sumpah serapah diujung lidahnya karena bukannya sudah Jane jelaskan DORM bukan APARTEMEN!

Saat Jane sudah ingin mengumpat kasar Lin mendahuluinya "Dorm mereka di jalan xxx, ada apa memangnya? Ini masih pukul setengah 3, lagipula kenapa kau menelponku kau bisa langsung kekamarku untuk bertanya"

"Kirimkan lokasinya, aku tidak tahu letaknya dengan tepat, dan juga nomor unit dormnya, semuanya harus lengkap!" Titah Jane.

"Ah baiklah-baiklah akan kukirim lokasinya padamu sekarang" balas Lin yang langsung mengetik dan mengirim lokasi tempat dorm Bobby berada.

"Sudah kukirim, coba kau cek saja" Jane langsung mengecek ponselnya, pesan Lin sudah masuk dan Jane langsung mematikan sambungan telpon secara sepihak tanpa membalas kalimat terakhir Lin, dasar kurang ajar kau Jane.

Ia-Jane bergegas menuju lokasi yang diberikan Lin, sialan lokasinya cukup jauh, tapi karena jalanan sudah sedikit sepi atau dapat dikatakan tidak terlalu ramai dan berkat jiwa pembalapnya Jane hanya menempuh waktu 20 menit untuk sampai, padahal kalau orang normal akan lebih dari 30 menit untuk sampai, Jane kan tidak normal.

Sreeeet

Lagi-lagi Jane dengan sembrononya memarkirkan mobilnya tepat didepan pintu lobby. Ia bergegas keluar mobil dan langsung menuju unit Dorm Bobby berada.

Setelah ia sampai didepan pintu, Jane malah ragu untuk mengetuk atau menekan bel.

Jane kesal, sebenarnya untuk apa ia berada disini?! Apa yang akan ia lakukan disini?! Memarahi Bobby karena tidak memberinya kabar? Atau menjelaskan kejadian salah paham tadi siang? Jane benar-benar tidak tahu apa tujuannya sekarang!

Beberapa kali Jane mondar mandir didepan pintu dan ketika ia ingin menekan bel namun tiba-tiba ia mengurungkan niatnya, selalu saja seperti itu sudah 20 menit Jane tidak jelas seperti itu hingga akhirnya ia berjalan menjauh dari pintu sekitar 3 meter kemudian kembali lagi kedepan pintu untuk menekan bel namun lagi-lagi Jane mengurungkan niatnya.

Hingga akhirnya tekadnya sudah bulat, Jane akan menekan bel itu pasti!

1

2

3

Tangan Jane sudah menyentuh bel dan ...

Next chapter