JANE CLARKSON ATRES
***
"WHAT THE HELL ARE U DOING NOW JANE CLARKSON ATRES!"
Aku tersentak kaget bukan main, oh ayolah ini masih pagi dan laki-laki sialan ini yang sayangnya adalah kakakku berteriak sangat keras dikamarku.
Aku mencoba menyadarkan diriku, berusaha mengumpulkan nyawa-nyawaku yang masih melayang diantah barantah.
Dengan suara serak khas bangun tidur aku mulai berbicara pada laki-laki yang dapat kusimpulkan sekarang bahwa dia sedang marah.
"Ada apa Alex? Ini masih pagi dan kau sudah berteriak-teriak dikamarku"
"Apa kau sudah membaca berita pagi ini?!" Ada aura menyeramkan saat dia bertanya dengan nada tertekan seakan menahan emosinya.
Aku bangkit dari tempat ternyamanku dengan kepala yang masih pusing nyut-nyutan ya begitulah, karena si botol setan-alkohol itu sukses membuatku sakit kepala pagi ini.
Kali ini terlihat jelas wajah Alex yang mengeras, ketara sekali sedang menahan emosinya, aku menarik nafasku kasar, seperti tau gelagatku yang tidak tahu menahu dia-Alex melanjutkan kalimatnya.
"Beritamu ada dimana-mana Jane, entah ini sudah yang keberapa kali kau lakukan, tidak bisakah kau membuat kakakmu ini tidak khawatir padamu?!" Dapat kulihat wajahnya yang marah tadi berubah sangat khawatir padaku entah apa yang membuatnya jadi seperti itu.
Alex melemparkan koran dan majalah kehadapanku, wajahku menekuk bingung apa maksudnya, namun dari sorot mata Alex aku tahu dia menyuruhku untuk membacanya.
"Shiiit!!!" Umpatku kesal bukan main melihat berita pagi ini.
***
Flasback Last night.
Musik menghentak semakin menjadi-jadi, sudah banyak teman-temanku yang mabuk dan tumbang tidak sadarkan diri, mejaku penuh dengan botol minuman yang sudah berserakan.
"Apa kau akan pulang Jane?"
"Tentu saja" jawabku singkat, tidak menanggapi laki-laki menyebalkan ini, ya menyebalkan sangat amat sangat menyebalkan, dia adalah Danny-Mantan kekasihku.
"Aku akan mengantarmu"
"Aku bisa pulang sendiri Dan, sebaiknya urus saja urusanmu sendiri" dengan tidak peduli kutinggalkan dirinya yang masih memperhatikanku penuh minat.
Aku melangkah dengan percaya diri ya walaupun aku tahu cara jalanku sudah tidak benar, setiba di parkiran, aku mulai merogoh kunci mobil sportku.
(Mobil Jane)
'Benda kecil brengsek, dimana kau?!'
Tak lama mengobrak-abrik tasku akhirnya kudapatkan yang kuinginkan, saat akan membuka pintu mobilku sepasang tangan kekar mengukungku dari belakang dengan jengah aku membalikkan tubuhku menatap tidak suka kewajahnya yang memuakkan.
Ya sebenarnya dapat aku akui, Dan itu memiliki wajah tampan tapi lama-kelamaan itu membuatku muak, dia selalu mengikutiku seakan-akan berbuat baik untukku padahal tujuannya tidak lain hanya ingin kembali padaku, ck! Lelaki jalang.
Mana mungkin aku akan kembali dengan laki-laki yang senang berselingkuh sepertinya, dasar maniak selangkangan!
"Berhenti mengik-"
Kalimatku tidak selesai, dia mencium bibirku, melumatnya dengan tergesa-gesa. Tanpa membiarkannya berlama-lama aku mendorong bahunya kuat membuat kami berjarak, dengan kekuatan penuh aku melayangkan pukulanku kerahangnya dan itu sukses membuatnya pingsan.
Jangan salah, walaupun wanita, aku bisa berkelahi dan menguasai bela diri, aku memang sedikit nakal maka dari itu kakak menyuruhku untuk menguasai bela diri agar setidaknya mengurangi rasa khawatirnya padaku, adik satu-satunya dan keluarga satu-satunya yang dimiliki.
Aku berbalik memasuki mobilku dan meninggalkan Dan sendirian terkapar diparkiran.
Flashback End.
***
"Apa yang kau lakukan disana Jane?! Kau masih pergi ke club malam?! Kau masih berhubungan dengan laki-laki itu?!" Kali ini kalimat Alex memecahkan lamunanku mengenai kejadian semalam.
"Sudah aku katakan padamu berulang kali, jangan menginjakkan kakimu kesana-club lagi! Tapi kau masih melakukannya! Kau lihat berita itu? Mereka semua membicarakanmu sekarang, bukan hanya itu, berita kau membuatnya tidak sadar sudah mengguncang seluruh dunia!"
"Ini bukan salahku! Laki-laki brengsek itu menciumku seenaknya saja, aku tidak terima jadi langsung saja kuberi pukulan telak dirahangnya membuat dia jatuh pingsan, bahkan aku tidak berhubungan lagi dengannya dia terus mendekatiku" bela ku dengan nada suara tidak kalah tinggi dengan Alex.
Alex mengusap wajahnya kasar, aku tahu masalah kali ini benar-benar membuatnya frustasi, mungkin?
"Fine, aku bisa terima alasanmu untuk itu, sekarang apa kau punya alasan untuk kepergianmu ke club Jane?" Aku menelan ludah ku kasar kali ini Alex berubah menjadi sangat dingin, suaranya datar tatapannya mengintimidasi, membuat orang yang ditatapnya sangat tidak nyaman karena takut.
Lidahku keluh bagaimana aku menjelaskannya, sebenarnya aku tidak pernah menepati janjiku untuk tidak mengunjungi tempat laknat itu lagi, tapi bagaimana? itu hobiku, kesenanganku ada disana!
Aku tahu aku ini adik yang nakal menurutnya-Alex diumurku yang masih dibawah 20 tahun ini adalah masa aktif remaja bukan? Aku senang pergi bersama teman-temanku untuk menghambur-hamburkan uangku lagipula aku- maksudku kakakku kan lelaki kayaraya uangnya tidak akan pernah habis sebanyak apapun aku buang, aku juga suka untuk berjudi dan bertaruh, aku senang dengan semua itu, ini duniaku, pergaulanku disini.
Ahh hampir aku lupa, aku juga suka balapan liar ya seperti teman-temanku yang lain aku cukup trampil dan ahli dalam bidang ini ya walaupun sebenarnya aku sudah menghancurkan 2 mobil sportku saat balapan dan yang parah membuatku harus dirawat karena patah tulang dibagian kaki, kemudian aku kehilangan-kalah bertaruh mobil sportku lagi-lagi sebanyak 2 kali diarena balap, eh- tapi apakah itu disebut trampil dan ahli? Ah entahlah biar kalian saja yang menilai. Saat itu kakakku marah besar dia memarahiku habis-habisan tanpa ampun, namun aku tidak kapok sama sekali, aku terus melakukan apapun yang ingin kulakukan dan dia-Alex kakakku? Dia hanya bisa bersabar memiliki adik half-devil sepertiku.
Semua orang mengenal kami keluarga Atres, perusahaan yang dibangun oleh kakekku termasuk dalam 5 besar perusahaan paling berpengaruh didunia, tentu saja hidupku digelimpangi banyak harta dan kekuasaan yang tidak perlu diragukan lagi, namun sayang kakakku jarang menghabiskan waktu untukku dia hanya sibuk bekerja dan terus bekerja untuk melanjutkan perusahaan karena kedua orangtua ku sudah meninggal karena kecelakaan pesawat, aku sebenarnya mengerti kakakku-Alex dia sangat menyayangiku ya walaupun dia tidak memperhatikanku secara langsung.
"Mulai sekarang aku sendiri yang akan mengatur hidupmu, kau tidak akan kubiarkan menerima job apapun itu, baik pemotretan ataupun syuting video klip aku juga tidak mengizinkanmu kekantor untuk bekerja, kau hanya akan berada diapartemen dan tidak kemana-mana jika kau membutuhkan sesuatu maid disini bekerja untukmu, kau mengerti Jane Clarkson Atres?"
Aku masih syok dengan kalimat egois kakakku ini, dia benar-benar mengurungku disini?!
"Aku tidak mau! Kau tidak berhak mengatur hidupku Al!" Aku sangat marah sekarang, mataku menatap tajam wajah datarnya membuatku semakin kesal!
"Aku berhak, aku kakakmu" ucapnya singkat kemudian meninggalkanku sendirian dikamar yang akan menjadi penjaraku mulai sekarang.
"Shit!" Umpatku kesal bukan main, apa-apaan dia! Seolah berperan seperti orangtua saja!
Tidak ada yang kulakukan hari ini, hanya menghabiskan waktu diapartemen sialan ini dengan menonton tv, chatting, makan dan tidur, ini benar-benar sangat membosankan sungguh.
Drrrrrrt
Drrrrrrt
Ponselku bergetar ringan diatas nakas, kulirik jam sudah pukul 5 sore lalu ku angkat panggilan diponselku itu panggilan dari Sara sahabat sekaligus sekretarisku dikantor.
"Ada apa Sara?"
"Apa kakakmu sedang menghukummu sekarang? Dia mengerikan, sepanjang hari ini dia sangat sensitif, dia memarahiku habis-habisan karena berita tadi pagi, kau benar-benar gila Jane! Sudah aku katakan kau tidak perlu berteman dengan Ariana dan teman-temannya yang menggelikan itu! Sekarang kau lihat bagaimana jadinya?! Apa kau tahu ka-"
"Diamlah Sara, kau sudah mulai seperti kakakku, sangat berisik" suaraku menghentikan ceramah sore Sara dan aku tahu pasti disebrang telpon sana Sara sedang memutar bola matanya malas, begitulah perilakunya saat kalimatnya ku potong, aku sudah hapal diluar kepala.
"Jadi bagaimana kau sekarang?" Sekarang suaranya mulai terdengar lemah, kurasa dia sudah mengetahui aku hampir gila dikurung dalam apartemen sialan ini.
"Kau tahu, aku tidak baik-baik saja dan aku harus segera keluar dari sini" jawabku singkat.
"Tidak Jane! Jangan mencari masalah lagi, media menyorotmu sekarang itu akan memperburuk keadaan jika kau kabur, itu hanya akan membuat kakakmu benar-benar membuangmu ke Israel untuk dijadikan relawan tempur disana! Dia benar-benar mengerikan sekarang Jane!"
"Sialan! Dia selalu mengancamku seperti itu tapi aku yakin itu hanyalah gertakan semata, terbukti sampai sekarang aku tidak dikirim untuk bertempur di Israel'kan?" Aku terus menimang-nimang kekacauan yang pernah kubuat dan tetap saja kakakku tidak akan pernah membuangku.
"Jane jangan lakukan hal bodoh lagi kau mengerti? Sekarang turuti saja perkataan kakakmu jika tidak dia benar-benar akan mengirimmu kejalur Gaza!"
"Aku tidak mau! Lagipula aku ini adiknya satu-satunya keluarga satu-satunya yang dia miliki tidak akan mungkin dia mengirimku untuk hal konyol semacam itu!"
Aku langsung mematikan sambungan sesaat setelah menyelesaikan penolakanku untuk mengikuti aturan Alex, aku membencinya sungguh!