webnovel

Baik atau Jahat?

Suara mesin kapal mulai terdengar. Kapal berdesing kencang dan mulai melesat di atas hutan. Aku menatap jendela sambil berbaring. Hamparan pepohonan terlihat jelas dari sini. Semua tempat di planet ini tertutupi oleh pohon yang rantingnya membentuk payung. Kusebut itu 'pohon payung'. Mungkin terdapat sebuah tempat yang menarik di bawahnya.

Orang yang tadi kembali menghampiriku. Laki-laki tinggi berbadan kurus itu membawakan makanan dari dapur, bersama dua orang lainnya.

"Hai, Nak. Kami membawakanmu makanan. Silakan diambil jika lapar"

Aku mengangguk. Tenagaku masih belum pulih. Mereka kembali mengurus kendali kapal. Mereka membawakanku buah-buahan segar dari planet ini. Pisang, semangka, buah naga, dan yang lainnya. Tak ada bedanya dengan yang di Bumi. Aku mengambilnya sedikit lalu tidur memulihkan stamina.

Di hadapanku terlihat sebuah planet yang sudah terbelah. Serpihan-serpihan beterbangan di sekitarku. Terlihat sosok hitam dari kejauhan. Memegang sebuah batu yang bersinar yang kemudian dilemparkan ke planet itu. Tak lama, terlihat ratusan asteroid dari segala arah menuju ke planet itu. Aku menyaksikan kehancuran sebuah planet dari jarak yang dekat. Tiba-tiba aku terlempar jauh. Seketika aku terbangun dari tidurku. Mimpi yang buruk.

Kapal yang kutumpangi terbang rendah. Sepertinya hampir sampai tujuan. Kapal semakin menurun dan menyentuh dedaunan pohon, lalu masuk lebih dalam. Aku terkejut. Dedaunan yang dilewati kapal itu bukan pohon, melainkan pintu masuk menuju kota pusat. Kota dengan sebuah menara tinggi di tengahnya yang didesain unik. Kapal melesat menuju mulut menara dan memasuki ruang landasan. Kapal ini pun mengeluarkan kaki-kakinya untuk mendarat. Orang-orang di kapal tampak bergantian turun dari kapal.

"Ayo, Nak. Ikuti kami menuju ruangan yang telah disediakan"

Aku menyusul mereka turun dan mengikutinya ke ruangan. Sesampainya di ruangan, aku disuruh menempati kursi di tengah ruangan. Ruangan ini sangat luas, seperti ruang sidang. Dengan meja panjang di depannya dan beberapa kursi berjajar di belakangku untuk anggota persidangan. Kursi-kursi itu kosong. Hanya sekitar sepuluh orang di ruangan ini. Beberapa dari mereka duduk di depan, bersiap memulai persidangan.

"Jangan kuatir, Nak. Kami disini hanya meminta informasi darimu. Ada hal penting yang harus kami terima dan kami jelaskan kepadamu. Ngomong-ngomong, namaku Maxx. Di samping kiri dan kananku Draxx dan Baxx. Kami bertiga bertugas mengawasi dan mengurus organisasi ini. Yang lainnya adalah tim pengamat dan investigasi. Mereka bertugas bila aja kejadian penting dan kebetulan kedatanganmu ke planet ini sangat penting karena ada sesuatu yang ingin kami berikan kepadamu"

Draxx kemudian berdiri dan berbicara.

"Baiklah, kita mulai. Kami berhasil mengumpulkan informasi berupa data-data tentang identitasmu. Aini, nama panggilan Ai, berasal dari planet yang bernama Bumi yang termasuk ke dalam galaksi bima sakti..."

Draxx masih melanjutkan kalimatnya, tetapi aku tak terlalu menghiraukannya. Aku bingung kenapa mereka seperti membutuhkan sesuatu dariku. Sama seperti Tn. Andes yang menyuruhku serius latihan simulasi menembak. Aku bingung apakah mereka kelompok jahat atau hanya sekedar ingin tahu darimana asalku mengingat aku bukan orang asli planet ini, bahkan dunia ini. Aku pun berdiri

"Maaf mengganggu. Tetapi bisakah aku mendapat penjelasan dari ini semua? Siapa kalian? Apa tujuan kalian dan organisasi kalian? Aku sama sekali tak ada gambaran tentang itu sejak bertemu di hutan"

"Baiklah. Draxx kamu boleh duduk dulu. Aku akan menjelaskannya dari awal" jawab Maxx sambil berdiri.

"Fahuna, nama organisasi ini. Kami bertugas menjaga batu-batu elemental dari tangan musuh. Batu-batu elemental itu dibuat oleh seorang ilmuwan di masa lalu. Ia menempanya di beberapa planet yang Ia temukan di empat gugusan selama penelitiannya. Ilmuwan itu memiliki rencana untuk menyatukan keempat gugusan dengan mengeluarkan kekuatan penuh seluruh batu elemental. Namun, karena suatu kecelakaan, kekuatannya tak terkendali. Kekuatan dari semua batu elemental terserap semuanya ke dalam perut planet dan menyebabkan perubahan iklim ekstrem di setiap planet itu"

Maxx kemudian mengetuk meja. Seketika dinding di belakangnya menampilkan layar.

" Ada empat planet yang di dalamnya mengandung kekuatan dari elemen itu dan tersebar di beberapa gugusan. Kami menyimpan sebagian energi dari elemen itu di planet Udo yang terletak di gugusan pusat, satu gugusan dengan Bumi"

"Maaf memotong, tetapi aku punya pertanyaan. Kenapa Kalian menyimpan energi itu? Bukankah seharusnya cukup menjaga planet yang memiliki energi itu? Kalau dikumpulkan di satu tempat bukannya lebih berbahaya? Bisa saja raib begitu saja oleh kelompok jahat"

"Itu rencana awal Kami. Namun, belakangan ini teknologi berkembang cukup pesat. Tiap-tiap planet berlomba-lomba memajukan teknologinya. Makanya tak sedikit dari mereka mencoba menggunakan energi dari elemen itu untuk membuat teknologi yang lebih canggih.

"Memang itu alasan yang masuk akal. Tapi bukankah resikonya semakin tinggi jika batu-batu elemental itu dikumpulkan di satu tempat? Mereka bisa saja mengambil seluruh batu elemental dengan mudah dan mendapat kekuatan yang lebih kuat,"

Semua terdiam sejenak. Lalu Draxx menutup proyeksi layar.

"Mungkin kita sudah harus beristirahat dan kembali ke penginapan. Hari sudah mulai larut disini"

"Tapi ini kan masih siang. Apa tidak salah kalian beristirahat sekarang?" tanyaku.

"Bukankah itu wajar? Apakah di planetmu bukan sesuatu yang biasa?" sahut Maxx.

"Mungkin saja kebalikan dari kita, Maxx. Warga Bumi beristirahat saat gelap." sahut Baxx yang ikut dalam pembicaraan.

"Tapi, Baxx.. waktu malam itu waktu yang produktif buat kita untuk bekerja. Mengapa di beberapa tempat malah sebaliknya?"

"Semua kebiasaan di berbagai gugusan itu berbeda, Maxx. Kita tidak bisa menyamakannya dengan kita. Aku juga punya kebiasaan yang beda di tempat asalku di Gugusan Selatan."

Di tengah pembicaraan itu, tiba-tiba muncul seseorang di ruangan itu dan menghampiri kami. Menggunakan pakaian serba putih.

"Memberitahukan sesuatu yang menyimpang dari kebenaran kepada orang baru apakah perilaku seorang pemimpin? Apakah kamu mencoba menyembunyikan "hal" itu, Tuan Maxx?"

"Apa yang kamu bicarakan, Zaxx? Tak ada yang kusembunyikan dari anak ini. Justru Dia harus mendapatkan kebenaran agar dapat membantu kita."

"Suatu hari pasti akan terbongkar semuanya." Orang itu segera pergi meninggalkan ruangan.

"Siapa itu tadi?" tanyaku.

"Itu Zaxx, salah satu sekretaris Fahuna yang baru saja diangkat. Dia berperilaku seperti tadi karena berasal dari dunia lain dan punya perilaku yang berbeda dengan kita. Dia sangat dibutuhkan di organisasi ini. Namun, dia..."

"Pembohong! Aku lebih tau kebenaran dunia ini!" teriak Zaxx tiba-tiba dari luar ruangan.

Maxx tertawa, "Namun, dia memang sedikit menyebalkan karena sikapnya yang berbeda. Sekali-kali, kita pun harus mengikuti sikapnya untuk bisa berhubungan dengannya." tambahnya.

Mendengar perkataan Zaxx tadi, sepertinya memang ada yang sedang disembunyikan oleh Kepala Organisasi Fahuna ini. Namun, mengingat Zaxx berasal dari dunia lain, mungkin itu hanya bagian dari perilakunya yang berlebihan.

"Baik, sekarang waktunya istirahat. Aku akan memberimu lokasi tempat penginapan terdekat. Kita kembali lagi saat malam hari" perintah Maxx.

Semua yang ada di ruangan itu satu per satu keluar dan kembali ke rumah masing-masing. Pertemuan hari ini selesai dan dilanjutkan saat tengah malam.

Next chapter