webnovel

Hati yang Hilang

Senin, 4 Maret 2020.

"Akioooooo, maju kedepan kamu! Tidurr saja kerjaan kamu ini"

Sontak saja murid kelas 11-B mengarah ke Akio disudut ruangan yang terlihat sedang melototkan matanya.

"Maju sini kamu!" emosi Bu Romlah selaku guru B.Inggris yang mengajar kelas 10 dan kelas 11

Akio yang berdiri, perlahan maju kedepan dengan menundukkan kepalanya. Saat Akio yang berada di depan bu Romlah, Akio kena jewerr dengan kuat oleh bu Romlah.

"kamu mungkin bisa di pelajaran guru lain tapi tidak dengan ibu, ngerti kamu!"

"maaf bu, gak lagi ku ulangi" ucap Akio pelan

Dengan emosi bu Romlah yang perlahan mereda karena melihat Akio yang mengakui kesalahan nya, kembali duduk di meja guru.

"sudah kamu boleh duduk Akio, tapi jika kamu bisa menjawab soal 3 soal acak yg ibu tulis di papan tulis"

"tapi, jika kamu tidak bisa kamu keluar saja dari kelas ibu sampai pelajaran selesai"

Terdapat 8 soal yang tertulis di papan tulis putih, Akio yang yakin bisa menjawab karena kemampuan B.Inggris nya sangat fasih karena terbiasa ke luar negeri mengenai pertemuan Crow Nites saat dulu.

Akio yang perlahan mendekat ke papan tulis, mengambil spidol hitam yang tersedia di wadah yang tertempel di papan tulis.

Dengan yakin, Akio menulis jawabannya di papan tulis.

Ibu Romlah yang terus memandangi Akio mulai menutup wajahnya dengan tangan kanan nya.

"ujian selalu mendapatkan nilai yang bagus, tapi menjawab soal itu saja kamu salah semua. Mencurigakan sekali kamu ini, sudah keluar kamu"

Akio pun berjalan keluar kelas, sesaat Akio keluar dari kelas, Bu Romlah kembali melanjutkan pelajarannya.

Akio yang sengaja tidak menjawab dengan benar pum tertawa kecil, karena memang ia lebih memilih keluar dari kelas.

Suasana didalam kelas 10-A

Suara nyanyian dengan permainan gitar dari tiap murid didepan, mengisi pelajaran kesenian bu Reni.

Siswa-siswi yang penasaran dengan suara Ellia si murid baru menantikan suara nyanyian nya seperti apa. Setelah beberapa siswa-siswi maju sesuai absen, tibalah saatnya giliran Ellia maju kedepan.

Perlahan berjalan kedepan, Ellia mulai mengambil gitar berwana cokelat tua di sebelah kursi yang sudah disediakan.

Wajah cantik, dengan rambut hitamnya yang terurai panjang, serta kulit putih berseri yang dimiliki Ellia menjadi idaman para laki-laki tentunya.

Dengan gugup Ellia, mulai memetik gitar cokelat tua tersebut dengan baik.

Betapa mengejutkannya bagi siswa-siswi kelas 10-A tersebut, betapa merdu suara nyanyian yang di tampilkan oleh Ellia. Dengan suasana yang berubah menjadi adem, para siswa-siswi menikmati nyanyian Ellia.

Ellia yang memilih lagu Endah n Rhesa 'when you love someone', mengeluarkan suara nyanyian yang penuh emosional dan penghayatannya terhadap lagu itu.

Siswa-siswi yang merasakan tiap nada, lirik, serta cara bernyanyi Ellia, hanya bisa menikmati dengan tersenyum penuh ketulusan lewat lagu yang dinyanyikan Ellia.

Setelah Ellia selesai bernyanyi, suara tepuk tangan yang sangat meriah menyambut penampilan yang Ellia berikan.

"kau bidadari ku, cinta pertamaku, menakjubkan, lopeekkk dehhh!, lagiii donggg" teria dari banyak siswa-siswi kelas 10-A.

Bu Reni yang juga merasakan kelembutan, ketulusan, dan kehangatan yang damai dari suara yang ditampilkan Ellia meneteskan air matanya karena merasakan emosional seperti kenangan dan harapan yang menyentuh perasaan Bu Reni.

"nak, bisa kau menyanyikan satu lagu lagi?" ucap bu Reni yang masih ingin mendengar

Suara riuhh siswa-siswi yang juga menginginkan hal yang sama seperti keinginan bu Reni.

Ellia hanya menggelengkan kepalanya dengan perlahan menolak keinginan itu.

"maaf teman-teman, bu Reni. Hatiku selalu bersedih setiap aku menyanyi" tolak Ellia dengan lembut.

Ellia yang merindukan saat-saat bersama dengan Akio karena lagu kenangan mereka berdua ini, berlinang air matanya yang mengejutkan tiap siswa-siswi dan bu Reni yang melihat wajah Ellia.

Ellia yang meletakkan kembali gitar cokelat tua itu seperti mulai perlahan berjalan ke kursinya.

Tiba-tiba mata Ellia membesar, karena ia melihat Akio yang berdiri diluar jendela kelasnya.

Sontak saja Ellia meneteskan Air matanya yang sudah dari tadi ia tahan.

Nurul teman sebangku Ellia yang melihat temannya menangis langsung berdiri memeluk Ellia dengan erat.

"Sudah Ellia, kami tidak memaksa kamu nyanyi lagi kok" ucap Zaki menghibur Ellia sambil tertawa

Walaupun semua murid 10-A tahu bukan itu pokok permasalahan yang membuat Ellia menangis.

Ellia yang perlahan melepaskan pelukan dari Nurul, berbalik kembali kedepan dan mengambil gitar cokelat tua kembali, Ellia yang bersiap untuk bernyanyi lagi membuat bu Reni dan siswa-siswi yang melihatnya terheran karena telalu cepat perubahan yang dirasakan bu Reni dan siswa-siswi, dari perkataan yang tidak ingin menyanyi lagi setelah diminta guru dan teman-temannya tiba-tiba bersiap bernyanyi lagi, lalu yang tadinya menangis lalu tersenyum walaupun mata Ellia memerah karena tangisan barusan.

Ellia yang memandang Akio di luar jendela kelas pun, mulai menyanyikan lagu dari Banda Neira 'derai-derai cemara (1949)' dengan berlinang dan terus memandangi Akio diluar jendela.

Bu Reni dan siswa-siswi yang melihat pandangan Ellia terus ke arah siswa yang ada diluar jendela pun akhirnya mengerti atas apa yang terjadi mengenai tangisan Ellia setelah bernyanyi tadi.

Lirik demi lirik dinyanyikan Ellia dengan penuh perasaan, membuat siswa-siswi dan Bu Reni mulai merasakan kesedihan dari tiap lirik yang dinyanyikan oleh Ellia tersebut.

Akio yang merasakan tentang apa yang disampaikan oleh Ellia lewat lagu tersebut pun tersenyum sedih. Akio yang melihat Mata Ellia penuh bendungan air mata pun, mulai merasakan sayatan dari hatinya dan mulai berlinang air matanya.

Bu Reni dan siswa-siswi yang menikmati lagu yang dinyanyikan Ellia, mulai merasakan perasaan penuh kesedihan dari ekspresi dan tatapan Ellia dan Akio yang dari tadi saling memandang sejak awal Ellia bernyanyi.

Suara tepuk tangan yang sangat meriah siswa-siswi dan bu Reni pun mulai terdengar sampai ke kelas lain.

"cieee,,,, beriii tahuuuuu,, jangan kasih kendor kak,," teriak murid kelas 10-A.

Bu reni yang sebenarnya ingin menenangkan kelas 10-A, ternyata juga hanyut dalam suasana dan menikmati benih kasih yang sedang berlangsung.

Setelah Ellia meletakkan gitar cokelat tua ke tempat semula, Ellia pun berdiri menghadap Akio yang berada di luar jendela kelasnya.

Suasana yang seperti hanya milik Ellia dan Akio, membuat siswa-siswi kelas 10-A perlahan diam dan menikmati suasana yang akan terjadi.

Akio yang mengangkat tangannya setinggi dagunya, mulai membentuk huruf 'D' dengan jari telunjuk dan jari tengahnya ke arah Ellia, membuat Ellia tersenyum.

Ellia yang tahu maksud dari akio membentuk huruf 'D' dengan jari telunjuk dan jari tengahnya yang berarti 'Dibicarakan' membuat Ellia tersenyum harapan.

Tiba-tiba ada tangan yang mendekat dari belakang Akio..

"aww,,," teriak Akio kesakitan.

Ternyata ada bu Romlah yang sedang menarik telinga kiri Akio dengan keras, karena kesal tak menemukan Akio di depan kelas sedari tadi karena hukuman keluar kelas yang diberikan bu Romlah padanya beberapa saat yang lalu.

Suara tawa pun menyelemuti kelas 10-A, suasana yang tadinya penuh kesedihan dan keharmonisan, sontak menjadi penuh canda dan tawa.

 

One Tux¬

One_Tuxcreators' thoughts
Next chapter