webnovel

That's It! We Are Getting Married

Kyuhyun baru saja sampai saat melihat mereka di dalam sana. Sejujurnya tidak ada yang salah, Aaron hanya membantu Chaewon menaikkan kakinya ke tempat tidur. Karena sebelumnya mereka habis mencari udara segar di taman atap, dan Aaron membantu Chaewon untuk berpindah dari kursi roda dan tempat tidur, hanya itu. Tetapi, akibat perkataan Chaewon sebelumnya mengenai kelas pribadi tentang cinta, pikirannya dipenuhi pemikiran yang tidak semestinya.

"kau sudah datang" sapa Aaron.

Kyuhyun tidak menjawab, hanya melirik sekilas ke arahnya.

Aaron hanya tersenyum, "kalau begitu aku pulang dulu" ujarnya pada Chaewon dan Kyuhyun.

"terima kasih telah menemaniku" ujar Chaewon.

"tenang, aku hanya menghangatkannya." bisik Aaron sambil menepuk pundak kyuhyun, niatnya hanya untuk bergurau saja. Tetapi, hal itu tentunya dicerna oleh otak Kyuhyun sebagai hal yang berbeda.

Tubuh Kyuhyun menegang 'gimana aku bisa tenang brengsek'

"apa yang ingin kubicarakan padamu akan disampaikan oleh Chaewon" lanjut Aaron.

Kalau saja ia tidak menghiraukan perkataan Chaewon mengenai pemikiran positif, mungkin saja ia akan menonjok Aaron di saat ia membuka pintu ruangan itu.

Aaron pun pergi meninggalkan mereka dengan senyum puasnya.

"kau tidak duduk?" tawar Chaewon.

"aku mencoba menahan diriku. Berpikir positif tidak membantu" dengan nafas yang tertahan Kyuhyun mengepalkan kedua telapak tangannya.

"baiklah, aku akan menunggumu untuk tenang"

"lebih baik kau ceritakan yang sebenarnya terjadi. Itu lebih membantu dalam membuatku tenang" pintanya.

"baiklah, kau ingin di mulai dari mana?"

"dari awal"

"hmm..lebih baik kita lewati bagian itu. Langsung ke permasalahan inti saja, aku tidak melakukan apapun dengan Aaron seperti yang aku katakan di telepon ataupun seperti yang ada di pikiranmu saat ini."

Kyuhyun memejamkan matanya, cukup sulit untuk mempercayai hal itu. "kenapa bagian awal kau lewatkan?" tanyanya dengan mata yang masih terpejam.

"aku akan menceritakannya kalau dirimu sudah tenang"

"ceritakan sekarang, aku sudah lebih tenang" tuntutnya

"tidak"

"sekarang"

"aku hanya akan menceritakan hal yang bersangkutan dengan Aaron. Seperti seorang dokter layaknya dia menanyakan kabarku dan kami berbincang sedikit, lalu kau menelepon. Setelahnya dia membawaku ke taman atap untuk mencari udara segar, mengunjungi unit bersalin, ruang hiburan, lalu kembali ke kamar dan dia membantuku untuk pindah dari kursi roda ke tempat tidur" jelasnya, tentu tidak semuanya.

"hanya itu?" selidik Kyuhyun.

"bila bersangkutan dengan Aaron, ya, hanya itu" jawab Chaewon mantap.

"berarti ada hal lain"

"tentu. Tapi aku ingin kau tenang sepenuhnya, karena yang akan kubahas selanjutnya adalah hal yang serius"

Kyuhyun akhirnya duduk dan memberikan tas Chaewon kepada pemiliknya "terima kasih"

Selagi Kyuhyun menenangkan dirinya, Chaewon mengecek ponselnya. Tiga puluh sembilan panggilan tak terjawab dari orangtuanya, para editornya, dan Kyuhyun. Beberapa belas pesan dan email dari orang-orang yang sama.

"aku sudah tenang" Kyuhyun memberitahu

"kau yakin?" Chaewon menyambungkan kabel pengisi daya ponselnya dan meminta kyuhyun untuk mencolokkannya pada stop kontak.

"ya"

"sekarang akan ku ceritakan dari awal, orangtuaku pagi ini datang mengunjungiku"

"ya, aku tahu."

"kau tahu?"

"aku bertemu mereka saat di kantor dan menyuruh supirku untuk mengantarkan mereka ke sini"

Chaewon memegang dahinya yang tidak pening, mengetuk-ngetukkan jemarinya di sana.

"ada apa?" tanya Kyuhyun khawatir.

"aku belum sempat memberitahu mereka akan kehamilanku karena aku tahu apa reaksi mereka dan hari ini apa yang selama ini aku bayangkan terjadi" Chaewon kembali mendongakkan wajahnya, menatap Kyuhyun.

"ayahku marah besar"

Kyuhyun masih diam tidak berkata-kata.

"mereka akan membawaku tinggal bersama mereka dan menikah dengan pria pilihan ayahku, karena aku tidak menceritakan tentang dirimu pada ayahku. Aku membicarakan ini untuk bertukar pikiran menemukan jalan terbaiknya, karena aku juga tidak mungkin meninggalkan pekerjaanku begitu saja"

Kyuhyun tidak tahu harus bereaksi seperti apa, ia hanya mematung.

"selain itu, aku tidak ingin kau dituduh menghamiliku dimana kenyataannya aku menggunakan donor yang tanpa direncanakan bahwa itu adalah milikmu. Itu adalah hakmu sebagai ayah dari bayi yang ku kandung, jika kau ingin aku tetap merahasiakannya"

"kita menikah" putusnya.

Tanpa menunjukkan ekspresi apapun wanita ini berkata "aku menolaknya"

"kenapa?" jawaban tersebut tentu membuat Kyuhyun bingung.

"aku tidak ingin kau menikah denganku hanya karena kau merasa perlu bertanggung jawab atas anak ini"

"tentu saja anak itu sangat penting untukku. Maka dari itu, aku ingin menikahimu. Di posisiku saat ini, pernikahan juga sangat penting bagi reputasiku. Aku tidak ingin reputasiku menjadi jelek karena memiliki anak tanpa pernikahan."

Jujur, dada Chaewon terasa sakit saat Kyuhyun mengatakan hal ini demi reputasinya. Chaewon juga tahu dari awal bahwa Kyuhyun bukanlah tipe orang pengasih, ia hanya memperlakukan wanita-wanitanya sebagai mainan yang dapat ia manjakan dan dimanjakan oleh mereka.

"bukankah hal itu telah lumrah? Maksudku memiliki anak di luar pernikahan, seperti pasangan Brangelina" balasnya semakin dingin.

"tapi mereka akhirnya menikah" bela Kyuhyun

"tidak, mereka akhirnya bercerai" Chaewon mengalahkannya dalam fakta ini.

"mengapa kau bersikeras menolak pernikahan denganku? Apa karena kebenaran adanya kelas bercinta Aaron, atau kau menyetujui lelaki pilihan ayahmu dan berniat membawa kabur anakku?"

"kau harus lebih memperhatikan kata-katamu, tidak, lebih tepatnya otakmu. Aku akan mengabaikan segala penghinaanmu terhadapku dan menjawab pertanyaanmu. Bukan hanya denganmu, aku tidak berniat untuk menikah dengan siapapun" jawabnya dengan tatapan yang tajam.

"lalu kau akan mengurus anak itu sendirian? Bagaimana dengan pekerjaanmu? Apa kau juga tidak memikirkan resiko yang akan terjadi pada 'anak kita' di masa mendatang? Kau juga akan dikucilkan di masyarakat, dan anaklah yang akan paling tersiksa" Chaewon mengernyit saat mendengar kata 'kita' yang terasa aneh di telinganya.

Kata-kata Kyuhyun memang ada benarnya bila kalian wanita normal dan waras pada umumnya. Lalu apakah jawaban yang akan diberikan Chaewon?

Next chapter