Tingkat kepercayaan Daska yang tinggi harus hancur berkeping keping karena Jeva sama sekali tak mengacuhkannya. Bahkan saat pertemuan kedua mereka, perempuan itu hanya mengangguk sopan tanpa membicarakan mengenai kejadian sebelumnya. Mungkin karena mereka masih dalam area kantor, jadi wajar saja kalau dia bersikap sopan dan formal selayaknya atasan dan bawahan, fikir Daska pada waktu itu.
Tapi kemudian, saat dia mencoba untuk menemui Jeva di luar kantor. Tetap saja perempuan itu tak meninggalkan sikap formalnya, selalu tersenyum seperlunya dan berkata hanya tentang masalah kantor.
Sebulan ini, sudah tak terhitung berapa kali Daska mengajak Jeva makan siang dan selalu mendapat kalimat penolakan dari perempuan itu. Begitu juga dengan ajakan makan malam, jalan, nonton atau acara apapun di luar kantor.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com