Bulan di luar jendela sedang bersinar terang dan saat ini sinar itu pula yang menerangi kekacauan di tempat tidur Mu Tiantian.
Tiba-tiba ada sebuah kilatan cahaya melintas, seolah cahaya bulan telah menyinari sesuatu yang menyilaukan yang membuat mataku menyipit seketika.
Saat itu juga aku baru menyadari sesuatu, itu adalah sebuah pisau yang ada di meja Mu Tiantian.
Ini bukan pisau buah, tetapi pisau dapur.
Asrama ini tidak ada dapur untuk memasak. Lalu kenapa ia menaruh pisau dapur di sini?
Kilatan cahaya menyilaukan itu melintas ke arahku.
Aku dengan ngeri melihatnya. Tanpa diduga, Mu Tiantian tiba-tiba saja memegang pisau dapur di tangannya. Dia kembali berdiri di samping tempat tidurku dan menatapku dengan mata acuh tak acuh tanpa berkedip sedikitpun.
Ia mengangkat pisaunya dan hendak menghunuskan padaku!
Bilah tajam pisau itu jatuh ke wajahku dengan cepat dan tanpa ampun.
"Ahh!"
Aku bangun dengan teriakan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com