Rasa yang terlalu berbeda tidak terlalu penting baginya jika tidak ada Liuli Guoguo yang menemani di sisinya. Begitu juga makan pagi, siang dan malam, semua itu berubah menjadi sebuah hobi menyenangkan jika ada Liuli Guoguo. Bagi Xuanyuan Pofan, makanan hanyalah sebuah prosedur dalam hidup saja.
"Em em!"
Liuli Guoguo menyumpit pentol jamur dan menaruhnya ke mangkuk, lalu mengambil nasi lagi. Setelah mengambil nasi, dia menatap lagi roti panggang di tangannya. Setelah menatapnya dengan penuh kebahagiaan, dia pun kembali menggigit roti itu sedikit.
Xuanyuan Pofan tidak bisa menahan diri untuk menepuk keningnya sendiri ketika melihat ini. Namun, tanpa diduga, detik berikutnya dia justru sangat terkejut dan ketakutan.
"Aw, kakak Po, perutku sakit." Saat Liuli Guoguo hampir menghabiskan roti panggang di kertas bungkus itu, tiba-tiba dia memegangi perutnya dan mengerutkan kening.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com