webnovel

Pelukan Hangat (2)

Editor: Wave Literature

Ketika Tabib berjenggot putih mulai mengulurkan tangan guna memegang dan memeriksa luka di kaki kecil Liuli Guoguo, dia justru mendengar perintah Xuanyuan Pofan dengan suaranya yang sangat dingin.

"..." dalam pikiran Tabib bertanya-tanya.

"Uh…" rintih Liuli Guoguo.

"Hanya boleh melihat, tidak boleh menyentuh?" Tabib semakin bertanya-tanya.

Kalimat yang muncul dari mulut Xuanyuan Pofan justru membuat tabib berjenggot putih itu merasa gemetaran. Bahkan, dia sampai mengusap keringat dingin yang ada di keningnya, kemudian dia berkata, "Baiklah, Baiklah..."

Tabib berjenggot putih itu mulanya memeriksa dengan melihat luka bakar yang sudah melepuh pada kaki kecil Liuli Guoguo, kemudian dia berkata, "Luka bakar dari nona ini sudah menghabiskan waktu terbakarnya satu dupa ya, ditambah lagi tidak segera ditangani dan terkena angin sampai masuk ke tulangnya. Bahkan, kulitnya sampai melepuh dan mengelupas, tampak sudah sangat parah. Luka ini harus diolesi salep luka bakar, lalu berhati-hatilah jangan sampai terendam air yang tidak higienis untuk menghindari infeksi. Sebenarnya luka ini bisa disembuhkan. Tapi, jika membuat kulitnya sembuh seperti semula, sepertinya, sepertinya..." tutur Tabib.

"Em?" ucap Xuanyuan Pofan saat mendengar perkataan Tabib, tampaknya dia mulai takut apabila ada apa-apa dengan Liuli Guoguo.

Tabib berjenggot putih kemudian berlutut setelah mendengar suara Xuanyuan Pofan yang tampak mulai marah, lalu dia berkata, "Walaupun saya ini ahli peracik obat, tapi... tapi saya belum meneliti mengenai obat luka bakar yang bisa menyembuhkan kulit luka bakar nona ini, sehingga bisa sembuh kembali seperti semula. Namun, jika ada lebih dari tujuh produk bubuk pemulih cepat mungkin baru bisa disembuhkan seperti semula."

"Bubuk pemulih cepat?" tanya Xuanyuan Pofan sambil mengerutkan kening terlihat seperti orang yang sedang memikirkan sesuatu. Dengan segera dia memanggil pengawal yang menjaga di luar pintu. "Pengawal satu, pengawal dua, pengawal tiga, pengawal empat! Sekarang segera pergi dan mencari bubuk pemulih cepat! Lebih dari 7 produk, sebelum malam ini berakhir tidak peduli berapa pun harganya, kalian harus membelinya dan membawanya ke sini!" perintah Xuanyuan Pofan.

Keempat pengawal itu tampak bingung, wajahnya terlihat berpikir, namun Pengawal satu, Pengawal dua, Pengawal tiga, dan Pengawal empat hanya dapat terkejut dan bingung, setelah mendengar perintah Xuanyuan Pofan. Karena urusan mencari obat seperti ini, walaupun obat yang sangat mahal dan terkenal, satu pengawal saja sudah cukup untuk membelinya. Demi Liuli Guoguo yang hanya seorang gadis kecil, tuan mereka ini sampai sepanik ini?

"Siap laksanakan!" jawab para pengawal.

Para pengawal penjaga pintu yang dipanggil walaupun bingung, tapi mereka tetap menjawab dan melaksanakan perintah.

Lalu, siapa yang akan menjaga di sini? Namun, biar keluar tetap saja menjaga, maka keluar sebentar tidak masalah, batin pengawal.

Tingkah laku Xuanyuan Pofan membuat Xuanyuan Poxi yang sedang berjongkok di luar pintu menjadi sangat terkejut. Demi menyembuhkan gadis kecil itu, kakaknya sampai mengutus pengawal berkemampuan kungfu hebat dan kuat.

"Memang, memang harus bersikap demikian kah?" tanya Xuanyuan Poxi.

"Wah wah wah, kakak keenamku ini memang sudah tersihir kelihatannya! Huwaaahh bagaimana ini?" tambahnya.

"Baiklah, kamu keluar dan tunggulah." tutur Xuanyuan Pofan yang masih memeluk erat Liuli Guoguo di dekapannya.

"Baiklah." Tabib berjenggot putih sekali lagi mengusap keringat dingin di keningnya, setelah keluar dia kemudian bernapas lega dan segera berlari ke kamar mandi.

"Untung saja untung saja!" ucap Tabib. Tampaknya, dia terlihat ketakutan sampai-sampai ingin kencing di celana.

Walaupun sosok Raja Hua You tampak tampan luar biasa dan rendah hati, tapi, tapi auranya terlalu, terlalu menakutkan, batin Tabib.

Keempat pengawal dalam waktu yang cukup cepat kembali dan membawa obat bubuk pemulih cepat. Mereka pergi tidak sampai menghabiskan seperenam dari waktu terbakarnya dupa. 

Di sisi lain, Xuanyuan Pofan dengan sangat berhati-hati membaringkan lagi Liuli Guoguo ke ranjang yang empuk. Lalu, dia mencampurkan racikan obat dari tabib berjenggot putih itu, lalu dengan segera dia mengolesi luka Liuli Guoguo dengan obat bubuk pemulih cepat.

Dengan racikan obat dari ahli peracik obat seperti tabib berjenggot putih itu dan ditambahkan dengan bubuk pemulih cepat, maka akan lebih manjur daripada obat oles yang berikan oleh Cui Le dan Cui Yin.

Setelah Xuanyuan Pofan mengoleskan obat itu ke kaki Liuli Guoguo, sakit yang dirasakannya pelan-pelan membaik. Kulitnya perlahan-lahan kembali seperti semula, dengan begitu sangat tampak sekali hasil dari obat itu. 

"Terima kasih Raja Huayou..." tutur Liuli Guoguo mengenyampingkan kepalanya, lalu menarik lengan baju Xuanyuan Pofan dan berterima kasih kepadanya. Hati Liuli Guoguo merasa terkejut dengan semua ini.

"Apakah kamu merasa lebih baik?" tanya Xuanyuan Pofan.

Xuanyuan Pofan yang dengan hati-hati mengoleskan obat ke Liuli Guoguo bertanya dengan lembut sambil mengangkat wajahnya dan melihat ke mata besar berair Liuli Guoguo. Setengah detik berlalu, Liuli Guoguo tercengah, lalu dengan segera menundukkan kepalanya.

"Uh...! Bagaimana ini! Aku tidak sengaja menatap langsung mata Raja Huayou! Apa aku akan mati ya? Ibu bilang tidak boleh langsung menatap mata pesulap." tutur Liuli Guoguo.

Xuanyuan Pofan tidak menyangka bahwa berita burung yang beredar di masyarakat sepertinya dipercayai oleh Liuli Guoguo. Sehingga Liuli Guoguo merasa takut kepada dirinya. Lalu, dia pun mengusap rambut kepala Liuli Guoguo, sambil berkata "Liuli....., kamu jangan takut."

Xuanyuan Pofan baru sadar jika dirinya tidak tahu nama dari nona ini, kemudian dia bertanya, "Nama kamu siapa?"

Liuli Guoguo yang masih tetap mengenyampingkan kepalanya, sambil menghirup udara dari hidungnya, dan menjawab pemuda itu dengan suara seperti nenek-nenek, "Liuli Guoguo."

Next chapter