webnovel

Hukuman Nico

"Eyang, coba lihat, Marino terlihat panik, kan? Aku rasa tebakanku ada benarnya," Velina tersenyum menyeringai ketika dia melihat Marino gelagapan dalam mencari pembelaan untuk dirinya sendiri.

Velina tak bosan-bosannya berusaha untuk memancing topik pembicaraan mereka pagi itu untuk menggoda kakaknya ini.

Kapan lagi dia bisa menggoda Marino seperti ini?

Tentu saja dia sama sekali tidak mau kehilangan sebuah kesempatan emas.

Hahaha!

"Bisakah kau menutup mulutmu itu?!!" Marino berkata dengan gusar.

Kedua pipinya kini berwarna kemerahan seperti udang rebus.

Sementara itu, Nico terlihat tersenyum, meskipun sebuah senyuman yang tersungging di wajahnya itu terlihat sangat tipis, sama sekali hampir tidak terlihat.

"Kenapa sih kau ini pakai acara sembunyi-sembunyi segala? Memangnya gadis yang suka padamu itu jelek sekali, ya?" Pancing Velina lagi, senyuman di wajahnya semakin lama semakin melebar.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter