Sean dan Lano baru pulang ke rumah ketika matahari sudah tenggelam. Perasaan kecewa menggerogoti hati mereka karena tak berhasil menemukan Mensa dimana pun itu.
"Mensa mana?" itulah pertanyaan yang pertama kali Vano ajukan ketika Sean dan Lano sampai di rumah.
Sean menjawabnya dengan gelengan kepala lalu menghampiri Galena yang sedang berada di ruang santai bersama Aretha.
Tersisalah Lano yang harus memberikan jawaban kepada Vano. "Gak ketemu. Kalau ketemu juga pasti udah kita ajak pulang kesini,"
"Rumah? Terminal? Bandara? Stasiun? Restaurant? Udah di hubungi lagi?" cerocos Vano. Meski tidak terlalu mengenal Mensa secara langsung, namun Vano tak bisa berbohong bahwa sebenarnya Vano juga khawatir kepada Mensa. Naluri sebagai ayah muncul dalam dirinya.
"Handphone Mensa gak aktif semenjak pergi dari sini," Lano menghela napas.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com