Aqila ingin sekali menangis saat mendengar apa yang diucapkan oleh Rayyan kepada Arumi. Kedua orang tuanya memang mengira dia sudah tidur. Padahal dia belum bisa tidur. Bagaimana mungkin dia bisa tidur sedangkan masalahnya dengan Fadhil belum selesai sampai saat ini. Meskipun dia merasa lega karena Fadhil sudah diketahui keberadaannya. Tapi jika dia belum bertemu dengan Fadhil secara langsung, maka dia belum merasa tenang.
Aqila merasa bersalah karena telah membuat Arumi emosi dan akhirnya menelepon Keisha. Yang pada akhirnya menjadi penyebab dari kecelakaan yang dialami oleh Keisha.
'Maafkan aku Ma, gara-gara aku semuanya jadi berantakan. Kalau saja aku bisa menurunkan ego dari dulu, mungkin kehidupanku dan Fadhil akan baik-baik saja saat ini.' Aqila menangis dalam diam. Batinnya menangis setiap kali mengingat semua perkataan Rayyan kepada Arumi.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com