Sepanjang perjalanan ke Jakarta, Arumi memasang wajah kesal pada Rayyan. Karena akhirnya mereka baru berangkat ke Jakarta setelah maghrib. Padahal Arumi sudah siap dari jam lima sore. Rayyan menanggapinya dengan santai. Dia sudah mempercayakan Alisha pada orang suruhannya. Dan juga Axel yang juga kabarnya saat ini sedang berada di panti untuk mendesak Naima untuk mengakui kesalahannya. Tapi Rayyan tidak bilang pada Arumi. Kalau yang menyebarkan berita tentang Nasya pada wartawan adalah Naima.
"Kenapa sih Ma? dari tadi cemberut aja?sebentar lagi juga sampai panti koq."
"Tapi ini malam Pa. Jam delapan malam." Arumi memalingkan wajahnya ke arah jendela mobil. Enggan menatap suaminya lama-lama.
"Ya mau gimana lagi Ma. Tadi waktu pulang kerja kan Papa kena serangan panggilan alam mendadak. Masa iya tidak dikeluarkan dulu. Sakit donk Ma." jawab Rayyan setengah melucu. Agar istrinya mau tersenyum.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com