Fadhil tidak memperdulikan apa yang dikatakan Aqila. Bagi dia wanita yang menarik perhatiannya hanya satu yaitu Aqila. "Hahahaha. Iya pusar. Alias kamu bohong. Ga usah mengalihkan pembicaraan Qil. Aku cintanya cuma sama kamu. Mau pusar kek, pasar, bodo amat. Aku udah pake kacamata kuda nih. Jadi lihat cewek yang menarik ya cuma kamu. Gitu lho." ucap Fadhil tanpa peduli ada orang banyak di sekitarnya yang tersenyum-senyum melihat kelakuannya.
"Eh.. bener aku ga bohong. Aku denger sendiri pake telingaku Dhil. Ntar kamu nyesel lho. Mengabaikan dia."
"Pertanyaannya mau aku balik. Ntar kamu nyesel lho mengabaikan diriku terus."
"Siapa yang nyesel? enggak.. aku ga nyesel. Malah seneng kalau kamu mau mencintai orang lain."
"Kamu harus cinta sama aku. Ayo Aqila kamu harus cinta sama aku." ucap Fadhil serius.
"Enggak aku ga mau. Aku ga suka sama kamu. Ga usah paksa aku." ucap Aqila.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com