webnovel

Kesulitan Jatuh Cinta

(POV Nana)

Malam ini, di Sabtu malam yang cerah, teman-teman sekelasku lagi ada di rumah, mereka mau nginep di sini. Yang nginep murid perempuannya aja, para lelaki hentai aku larang buat datang ke sini! Sebenernya, Lemon juga perempuan sih, tapi kan dia perempuan jadi-jadian jadi dia gak boleh ikut!

"Jadi, kamu gak bisa datang?" Sera lagi nelpon seseorang.

"Maaf, malam ini aku sibuk. Mungkin lain kali."

"Oh, oke kalau begitu. Sampai jumpa di sekolah." Sera nutup telponnya, dia keliatan kecewa. "Akemi gak bisa ikut, katanya dia sibuk," ucap Sera padaku dan teman-teman.

Maggiana juga baru nutup telponnya. "Emili juga gak bisa ikut, dia sedang pergi ke luar kota bersama keluarganya," lapor Maggiana.

"Ya sudah gapapa, ayo teman-teman kita merajut pakaian!" kataku.

Malam ini, Sera, Maggiana, Lullin, Shino sama Yurina nginep di rumahku. Acara nginep seperti ini mulai rutin kami lakukan sejak dua bulan yang lalu. Setiap satu bulan sekali saat akhir pekan, kami para murid perempuan akan menginap di rumah masing-masing, bergantian setiap bulannya. Bulan kemarin acara nginep diadakan di rumahnya Shino, bulan sebelumnya diadakan di rumah Lullin. Bulan ini, aku yang jadi tuan rumah acara.

Acara nginep ini sangat mengasyikan, selain untuk mengakrabkan diri, kami semua nginep agar bisa saling belajar mengembangkan diri sebagai seorang perempuan. Contohnya malam ini, kami semua belajar merajut pakaian. Bulan kemarin Shino mengajari kami cara mengusir tikus, bulan sebelumnya Lullin mengajari kami cara membasmi kecoa. Benar-benar kegiatan yang bermanfaat.

Rencananya, kita juga berniat belajar supaya nilai menjadi naik. Tapi, entah mengapa kita tidak pernah melakukannya. Kita malah menonton film dan bermain kartu UNO semalaman, hahaha.

Setelah merajut pakaian, nonton film dan bermain UNO, kami semua berkumpul di kamarku. Rencananya, Sera mau mengajari kami pelajaran Kimia, tapi kami sudah terlalu lelah, tidak ada energi lagi untuk belajar.

"Girls! Ngobrol tentang cowok, yuk!" Shino tiba-tiba berkata dengan semangat.

"A-aku tidur duluan, ya!" Lullin tiba-tiba beranjak ke Kasur.

"Tunggu! Kamu gak boleh tidur. Kamu harus cerita!" Shino menarik belakang baju Lullin.

Lullin akhirnya mengalah. "Tapi, Shino-san kan sudah tahu rahasia kami, ngapain nanya lagi?" tanya Lullin.

Shino cemberut. "Huh... kamu jahat Lullin. Aku kan pengen curhat-curhatan sama kalian. Aku bosan kalau cuma rahasia, aku pengen denger langsung dari mulut kalian," curhat Shino, merasa sedih.

"B-baiklah." Lullin menurut.

"Yeay. Jadi, siapa cowok yang kamu sukai, Lullin?" Shino bertanya, ekspresinya seolah-olah dia gak tau.

Semua cewek termasuk aku melihat ke arah Lullin, dia terlihat panik. Maklum, Lullin memang orang yang sangat canggung dan pemalu, apalagi kalau urusan laki-laki.

"A-aku suka Ota," kata Lullin, setelah mengumpulkan keberanian.

"Heee, jadi Ota, ya. Bagus Lullin, seleramu tidak buruk." Shino mengangguk-ngangguk, dia terlihat paling bersemangat.

Aku terkejut, aku baru tahu kalau Lullin menyukai Ota-hentai, aku kira dia menyukai Hoshi-hentai.

"Kalau kamu bagaimana Yurina?" Shino bertanya pada Yurina.

"Saya suka Jui-sensei." kata Yurina, dengan muka biasa saja.

"HAAAA????" kami semua terkejut.

"Jangan Jui-sensei dong. Maksud kita seorang murid, bukan guru." Maggiana ikut nimbrung.

"Tidak ada. Semua laki-lakinya payah, apalagi Si Ketua Kelas," kata Yurina.

Saat mendengar itu, Sera tiba-tiba batuk.

Kenapa Sera batuk?

"Oh begitu, kalau kamu siapa Maggiana?" Shino bertanya pada Maggiana.

"Hmm, sebenarnya sih gak ada, tapi kalau boleh milih mungkin orang yang duduk di sebelahnya Rock," ucap Maggiana, wajahnya sangat kemerahan.

"Oh, bawahannya Rock, ya?" tanya Shino.

"Bukan! Kensel ya Kensel, dia bukan bawahannya Rock!" Maggiana marah-marah.

"Kensel? Bukankah namanya Engsel?" tanya Lullin.

"Engsel? orang itu kan namanya Ransel-hentai," kataku, membenarkan perkataan Lullin.

"Kalian bicara apa, dia kan namanya Michael." Yurina ikut menjawab.

"Oh, jadi bukan Hansel, ya?" Shino juga bingung.

Kami berempat berdebat tentang nama asli orang itu, sementara Maggiana kebingungan. Siapa sih nama orang yang duduk di sebelah Rock?

Sera pun ikut bicara. "Astaga, kalian ini benar-benar tega, temen sendiri dilupain. Orang itu kan namanya Bobby."

Mendengar itu, Maggiana jadi tambah marah.

"Haduh! sudah, sudah. Lupakan saja Kensel," ucap Maggiana, kesal. "Kalau kamu, siapa yang kamu sukai, Nana?" tanya Maggiana.

Semua anak melihat ke arahku.

"Aku... tidak tahu," jawabku, bingung.

***

Apa sih itu cinta? Aku tahu sih cinta itu apa, tapi aku tidak pernah merasakannya.

Malam ini, semua cewek sangat bersemangat menceritakan tentang cowok yang mereka sukai. Sedangkan aku bingung sendiri, karena tidak ada cowok yang aku sukai. Sedikitpun, aku tidak pernah memikirkan tentang cinta. Kalau memikirkan cowok, yang ada dipikiranku cuma bayangan betapa hentai-nya mereka, apalagi si Roman hentai dan Hoshi-hentai.

Bahkan Shino bilang dia punya banyak cowok yang disukai, bukan cuma satu. Tapi, semua cowok itu dua dimensi katanya, aku tidak mengerti maksudnya.

Ah, aku benar-benar bingung.

*to be continued

Next chapter