11 Part 11: Sayatan luka

Tubuhku terhempas dengan begitu hebatnya semua anganku untuk merajut cinta yang suci bersamamu kini hilang lenyap hancur.

Pikiranku kosong tak tentu arah lagi, kuberjalan langkah demi langkah,

bagaikan berjalan di atas tumpukan bara api yang terus membakar tubuh

dengan luar biasa.

Dulu aku selalu berusaha bersembunyi dibalik sikap angkuhku dan terkadang juga aku mencuri-curi kesempatan untuk menari perhatianmu namun kau tak pernah melihatku bahkan untuk sedikit pandangan sesaat pun tidak.

Seiring berjalannya waktu kutemukan celah kecil dari dalam hatimu lalu kucoba dengan berbagai usaha untuk meraih secara perlahan walau kerap kali aku harus mengalami kegagalan.

Rasa cintaku padamu bukanlah sebuah untaian kata-kata puitis yang  seringkali di tulis dengan gaya bahasa penyair rasa cintaku pada tak akan bisa dibandingkan dengan apa pun.

Seluas semesta sedalam samudera . demikian dalam aku terjatuh dalam pelukanmu dan terhempas bagaikan butiran debu yang bertebaran kemudian lenyap bersama derasnya hujan.

Berikut adalah penggalan novel yang Ellena tulis.

Ellena terus menangis di dalam sebuah kamar air matanya sudah tak terbendung lagi, tangisan demi tangisan dan deraian air matanya yang seakan terasa kering sudah tak mampu dihentikan.

Sembari memeluk sebuah boneka beruang yang pada saat itu diberikan oleh Robert padanya, iya terus memandangi foto yang berada di dalam bingkai terletak di samping kasur berwarna coklat dihiasi lampu tidur.

Tuhan apakah aku harus mengalami hal

menyedihkan ini terus menerus, untuk bisa bersama bang Robert pun aku harus berjuang melawan rasa gengsiku untuk mencoba berusaha mencuri hatinya, tapi sekarang semuanya hancur.

Apakah hanya karena perbedaan sosial ini semua aku perjuangkan hancur lebur. Ucap Ell dengan lirih sembari menangis terisak.

"Permisi" tok tok tok...

Suara ketukan dibalik pintu kamar Ell.

Ell mulai beranjak dan mencoba menyapuh air matanya dan menambahkan bedak di wajahnya sehingga tak terlihat sedang bersedih hati.

Iya ada apa? ada yang bisa saya bantu?? ujar Ell dari balik pintu

"Ini nona Ellena? maaf saya mengantarkan paket untuk nona, ini dari indonesia, saya juga asli indo namun bekerja di sini," tukas pengantar paket.

Sebuah paket berbentuk kotak dengan dibalut sebuah pita merah seakan menambah kesan misterius dari si pengirim paket tersebut.

Siapa yah yang mengirimkanku paket kenapa aku tak tahu dan juga tanpa nama!! gumam Ell disaat menerimq paket tersebut.

Ell masih tidak habis pikir entah dari mana paket misterius itu lalu perlahan-lahan Ell membuka balutan pita merah itu sehingga terlihatlah apa yang ada di dalam kota tersebut.

Sebuah lukisan dirinya saat sedang bersama Robert di sebuah taman**** dikala keduanya masih menjalin cinta dan lagi tangisan keras itu pun datang lagi.

Sungguh hancur perasaan Ell memegang lukisan yang dihiasai dengan bingkai merah gold, tangannya begitu gemetar lukisannya pun ikut bergetar, air matanya mengalir membasahi kaca lapisan lukisan tersebut.

Aaaaaaa kenapa, kenapa seperti ini!

Ell melihat sebuah undangan berwarna pink abu-abu terselip di bagian belakang bingkai lalu pelan-pelan membuka isi dari undangan tersebut.

Sungguh sayatan luka yang semakin membesar pun terasa, undangan tersebut

berisikan undangan Pertunangan Robert bersama wanita yang dijodohkan orang tua Robert disertai dengan foto kartun Robert bersama tunangannya.

Bang Robert!!! tidak... tidak ini tidak mungkin bang Robert... ya Tuhan!!

Sejenak Ell terdiam dan burggghh, terjatuh sambil terduduk lemas, suara tangisan kini mulai tak lagi terdengar.

Air matanya pun seakan berhenti mengalir. Sungguh kehancuran yang dialami Ell hampir tak mampu ia tahan lagi.

Tiga tahun telah berlalu...

Tanpa terasa Ell kini telah menyandang gelar sarjana Magister jurusan manajemennya dan satu tahun sudah Ell bekerja di sebuah perusahaan asing di*****

Ahhhmmm... tak terasa sudah tiga tahun

berlalu, apakah aku harus kembali ke indonesia lagi.

Yasudahlah kalau begitu mungkin besok jika tak sibuk aku akan mengurus berkas-berkas

yang diperlukan.

 

_________*_________

 

Robert... kita sudah bertunangan bahkan hampir tiga tahun, kapan kamu akan

menikahiku? mau menunggu sampai aku benar-benar tua yah!!! Ucap seorang wanita yang kini menjadi tunangan Robert, hasil dari perjodohan yang dilakukan oleh orang tuanya.

"Aku sudah katakan, ada banyak hal yang  masih harus aku lakukan, jadi aku tak ingin membuatmu merasa terabaikan sedangkan aku harus mengurus semua urusan

perusahaan."

Hmm,, Robert lagi-lagi alasanmu begitu dua tahun lalu juga begitu alasanmu!!

"Cukup Merry lebih baik kamu pulang dulu, aku masih banyak urusan besok aku mau ke Singapore untuk bertemu dengan klien di sana."

Baiklah sayangku,, Lalu wanita itu mengecup pipi Robert dengan mesranya.

oke sayang aku pulang dulu yah...

"Argghh,,, besok harus pertemuan dengan klien lagi, berarti malam ini semua

harus selesai urusannya..."

Tiba-tiba ponsel Robert bergetar...

"Iya hallo, ohh begitu, oke-oke siap laksanakan bro.."

Robert pun berkemas untuk berangkat ke Singapore, setiba di sana Robert

menyelesaikan segala urusannya dengan sangat baik, lalu berkeliling sebentar untuk melihat apa yang bisa ia belikan untuk tunangannya.

"benar-benar perempuan merepotkan, kalau urusan menikah itu gampang tapikan aku

harus banyak persiapan, ditambah pekerjaanku saja sangat menyita waktu, Ucap Robert sedikit jengkel dengan Merry yang terus mendesaknya untuk segera menikah.

Robert mulai melihat-lihat beberapa novel di

sebuah toko buku, dan sejenak ia terhenti saat melihat sebuah buku.

Namun bukan karena indahnya cover akan tetapi melihat pengarang buku tersebut "Ellena Shin" demikian nama pengarang buku tersebut.

Robert merasa terkejut karena nama itu adalah nama kekasih hatinya yang telah menghilang tanpa jejak tiga tahun yang lalu.

Robert bergegas pergi menuju kasir toko buku, dan mencoba mencari info tentang penulis tersebut, namun sayangnya penulis yang ia cari kini telah pulang kembali

ke indonesia, sayang sekali jika Robert menyia-nyiakan kesempatan.

Robert pun bergegas pergi menuju hotel tempatnya menginap selama beberapa hari di Singapore.

Toko buku***** banyak menjual buku-buku novel indonesia, Ellena telah menuliskan sebuah novel selama kuliah hingga ia sudah bekerja dan tinggal di Inggris.

Semua kepiluan hatinya tertuang ke dalam sebuah buku tersebut... Dalam hitungan jam

Robert telah menyelesaikan novel yang ditulis oleh Ell'.

Mata Robert berkaca-kaca seolah menahan semua sakit yang pernah mereka rasakan

bersama, sakitnya ditinggalkan oleh wanita yang telah ia berusaha perjuangkan.

Robert, kembali ke indonesia dengan terburu-buru lalu pergi menemui orang tuanya

"Ma, tolong jelaskan separah apa mama memperlakukan Ellena tiga tahun lalu? apa sih yang mama perbuat, sehingga dengan teganya mama mengirimkan dia ke Inggris, kalau aku tahu semua ini, mungin sejak awal aku tidak akan mau menerima perjodohan ini.

Mama begitu sangat egois!! aku benci

dengan semua orang di rumah ini.."

Robert, berteriak dengan sangat keras di hadapan keluarga besarnya, sementara itu ayah dan ibunya hanya bisa menangis dan tak tahu harus menjawab apa.

Sementara itu Robert pergi ke club malam, dia minum satu botol wine mahal, hingga hampir tak sadarkan diri lagi.

Begitu pilunya kisah cinta Ellena dan

Robert, Robert yang kini telahy memiliki tunangan dan tidak mungkin bisa untuk dia batalkan pernikahan yang telah ditentukan, hal tersebut membuat Robert semakin hancur dan hancur.

                 **

Ahahah, kak Sham, kenapa sih kakak itu gak pernah berubah sama sekali... Ucap Ell manja dengan senyuman tipisnya

"Ell sampai kapan pun aku tetaplah aku Sham yang selalu menjadi temanmu."

Iya kak Sham, aku juga senang kok bisa bertemu kakak lagi, sekarang aku

kembali kak, aku mau membangun karirku lebih baik lagi.

"Iyaa, aku selalu mendukungmu kok Ell."

Dengan begitu asyiknya Ellena berboncang-bincang dengan Sham yang merupakan

seniornya pada saat masih bekerja,, tanpa sadar sada suara yang begitu keras memanggil dari depan mereka.

Sejenak Ell terkejut melihat sosok pria berkemeja coklat bertubuh tinggi berkulit putih.

Bang Robert...

Spontan Ellena menutup mulutnya menggunakan telapak tangannya, tetesan air matanya membasahi pipi hingga ke tangannya.

Sham mencoba merangkul Ell, namun sebuah tamparan hebat datang dari arah depan tepat di bagian pipir Sham mendarat kepalan tangan Robert yang terbakar api cemburu.

"Kamu ngapain sentuh-sentuh perempuanku!!"

ucap Robert sambil menarik Ellena ke dalam pelukannya, namun di saat yang sama Ellena mendorong Robert hingga terjatuh

Bajingannnn!!

Jangan coba-coba sentuh aku! sudah cukup keluarga abang membuat aku menderita, sampai mengirimkanku untuk melanjutkan kuliah S2 ke Inggris, tetapi setelah tahun ke dua aku harus bekerja banting tulang untuk membiayai kuliahku,saudara abang telah berbohong.

Isak tangis Ellena kini semakin hebat.

Robert mencoba bangun dan berjalan menuju arah Ell dan tiba-tiba..

Dasar Pelacur kotorrr.... mati aja kamu bangsattttt!!!

Merry datang secara tiba-tiba dari arah belakang dan menampar pipi Ell hingga meninggalkan bekas berwarna pink kemerahan

"Merry, tunggu dulu stop Merry!!" ucap Robert

Apaaa stopp, sedangkan kamu memeluk pelacur ini, aku diam aja gitu, jadi ini alasanmu terus menunda pernikahan kita!! brengsek...

Merry mendorong Ellena hingga terjatuh namun Sham dengan sigap menangkapnya.

"Sudah cukup Robert yang terhormat dan hebat, bagus sekali drama anda, kurang cukup sudah kalian menyakiti Ellena... ayo Ell kita pergi."

Pergiii, pergi jauh sana sialan!! pelacur...

Cukup Merry, jangan lanjutkan lagi, cukup!! Robert membentak sambil memegang kepalanya dengan kedua tangannya lalu tunduk.

Aku gak akan biarin kamu kembali dengan perempuan sialan itu, kita harus segera menikah, harus... Merry memeluk Robert dengan paksa.

Sementara itu Ellena terus menangis di dalam rangkulan Sham, Sham tidak

mengambil kesempatan di saat Ell terluka, namun Sham menjadi sosok yang

menenangkannya dengan penuh lembut kelembutan.

         ***

avataravatar
Next chapter